Judul Buku : When Life Like Dead
Penulis : Fara Handoko
Penerbit : Diandra Creative
Penerbit : Diandra Creative
ISBN : 978-602-336-139-7
And the synopsis..
Apa yang ada dipikiranmu jika mendengar nama penyakit ini? Adam, seorang pria tampan yang mempunyai trauma masa lalu semakin memperlihatkan kerapuhan dirinya. Ia sering membuat orang disekitarnya bingung, karena sifat Adam yang sering kali berganti.
Hingga masa lalu akhirnya datang menghampiri. Wanita tangguh yang cantik, Amara Diamella. Masa depan Adam pun terancam karena ia sulit menentukan rasa dihati. Dengan Maudi, seorang gadis lucu yang mempunyai perasaan terpendam pada teman masa kecilnya.
Akankah hati yang luka akan mudah sembuh kembali? Apakah kesungguhan cinta mampu membuat kita menerima kekurangan? Mari kita masuki kehidupan Adam, dengan cara berpikirnya. Dan memahami perasaannya.
Here we go..
Dan kini aku sudah lelah dengan bermain-main dengan cinta (WLLD, hal. 12)
When Life Like Death atau biasa disingkat WLLD ini
menceritakan seorang pria tampan bernama Adam dengan kondisi masih terus
terbayang dengan masa lalunya. Hingga pengkhianatan yang dilakukan oleh mantan
kekasihnya membuat dia kini berubah menjadi pribadi yang lain, jauh dari kata
hangat. Hingga satu kejadian tak sengaja mempertemukannya dengan seorang gadis
bernama Maudi. Adam yang terbawa lamunan tanpa sadar menabrak Maudi yang hendak
menyeberang. Pertolongan Adam pada Maudi sebagai bentuk tanggung jawabnya
membuat Maudi terpesona begitu juga dengan Adam. Wajah Adam yang datar tak
menunjukkan ekspresi apapun, akhirnya bisa memberikan senyuman manis untuk
Maudi dan membuat hati Maudi berdetak kencang.
Dan panah cinta yang ia berikan saat awal pertemuan kami menusuk tepat di hatiku (WLLD, hal. 104)
Aku harap, kamu bisa membuka hatimu untukku. Dan aku akan mendapatkanmu (WLLD, hal. 115)
Saat Maudi akhirnya bertemu dengan lelaki masa lalunya,
Fairial, hati Maudi kembali sakit mengingat lima tahun yang lalu saat dia
mengetahui jika Rial mencintai gadis lain. Gadis bernama Alana yang dicintai
Rial ternyata mencintai adik tirinya sendiri. Membuat Rial kalut hingga
akhirnya menghancurkan hampir seluruh barang-barangnya di apartemennya. Maudi
yang mengikuti kepergian kedua kakaknya menuju apartemen Rial kaget melihat
Rial kalut dan terluka seperti itu. Tanpa disadarinya, akhirnya pengakuan
cintanya pada Rial terucap juga. Tak hanya membuat Rial kaget namun juga kedua
kakaknya.
Ya... Gunakan waktumu sebaik mungkin. Aku akan menunggumu. Percaya padaku... (WLLD, hal. 157)
Pertemuan Maudi kembali dengan Fairial akhirnya membuat
Maudi terpaksa menenangkan diri ke Puncak. Hingga satu ide terlontar dari
Bagas, kakak kedua Maudi, untuk mencarikan Maudi seorang lelaki sebagai
pengalih perasaannya terhadap Rial. Satu bulan sudah Maudi pergi, hingga satu
hari pertemuannya dengan Adam akhirnya membuat dia membuka mata hatinya, jika
ternyata ada lelaki yang telah jatuh cinta padanya. Satu sore, akhirnya
keinginan Adam terwujud. Maudi bersedia menjadi miliknya. Walaupun harus
disertai dengan insiden pemukulan terhadap Bagas, kakak Maudi, karena rasa
cemburu Adam.
Cinta yang amat kuat yang sekarang membuat dirinya lemah (WLLD, hal. 189)
Peek A Book dipercaya mereview novel yang
diterbitkan secara self published ini. Memang kebanyakan isi dari
blog ini adalah review dai novel-novel self published. Entah mengapa,
begitu membaca novel ini, Peek A Book jadi merasa baper dan happy. Kenapa? Karena selain bisa membaca
kisah romantisnya, juga bisa sambil belajar mengenai bipolar disorder. Ide
ceritanya cukup amat menarik dan menantang.
Penulis menuliskannya dengan apik dan apa adanya. Kejadian demi kejadian diceritakan secara maju mundur, runtut. Penulis benar-benar jago bikin pembaca merasa baper saat baca cerita ini.
Tokoh favorit Peek A Book di sini tentu saja Maudi. Pingin sih ngefavoritin Adam, tapi entah kenapa, di pikiran Peek A Book, kalau bayangin Adam jadi keinget sama Adam yang ada kumisnya itu. Karakter Maudi yang tenang, ceria walaupun menyimpan masa lalu yang cukup amat menyakitkan hati namun dia tetap berusaha gembira, membuat Peek A Book jadi membayangkan jika tokoh Maudi adalah Peek A Book sendiri *upsss*.
Kisah cinta yang rumit karena berhubungan dengan masa lalu. Rasa cinta antara satu pihak dan pihak yang lainnya, juga dipertanyakan. Apakah benar itu cinta, kagum atau hanya karena dendam dan bayangan masa lalu. Terlebih lagi ending yang benar-benar diluar ekspektasi pembaca, sungguh amat luar biasa sekali.
Walaupun diterbitkan secara self published, tapi saya berharap, memiliki kesempatan di lain waktu untuk membaca cerita dari Fara Handoko, penulis When Life Like Death. Sayang sekali, bakat yang bagus yang dimiliki oleh penulis tak dikembangkan dan karyanya tak masuk ke major. Semoga di lain waktu ada kesempatan untukmu, dear.
Agak sedikit bingung dengan adanya POV dalam satu part, mungkin next time bisa dikurangin atau diganti satu sudut pandang. Tapi overall oke banget ini cerita. Keren. Recomended. Tetap menunggu karya selanjutnya ya, dear.
Cinta bukan hanya untuk diraba dan dikira-kira, mas! Raih dia sebelum terlambat! (WLLD, hal. 192)
Berdamailah dengan masa lalu dan hiaslah masa depan kalian dengan kebahagiaan (WLLD, hal. 245)
When Life Like
Dead bisa didapatkan di Diandra Creative atau bisa juga menghubungi penulis
langsung di FanPage Fara Handoko..
Very recomended buat kalian pecinta genre romantic.
Very recomended buat kalian pecinta genre romantic.
Well, yang jadi pehatian, sinopsisnya Adam, covernya wanita, agak kurang pas menurutku. Tapi dari segi judul bikin penasaran eh
ReplyDelete