Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020248585
Saya kembali lagi hari ini..
Pas kerjaan di kantor udah selesai (tinggal tunggu revisi ajah, jangan sampai ada), saya mau kasih satu novel lagi. And for this time, karyanya mba Jenny Thalia F yang judulnya Unplanned Love.
And the synopsis..
Aruna - penulis terkenal - memiliki sahabat bernama Acintya. Cintya dengan segala kesempurnaan dan kecantikannya, sedangkan Aruna harus menerima pernyataan orang-orang yang menganggap Runa adalah sidekick-nya Cintya.
Suatu
saat, sahabatnya tiba-tiba menghilang seiring dengan tagihan kartu
kredit dengan nominal yang cukup fantastis. Runa kelabakan, ia berusaha
mencari dimana sahabatnya tersebut namun hasilnya nihil. Seakan semua
itu belum cukup, seorang lelaki bernama Seta mendatanginya dan menyuruh
Runa menikah dengannya - sebagai akibat dari Cintya yang menjanjikan
pernikahan padanya namun saat ini menghilang. Jelas saja Runa menganggap
Seta adalah lelaki paling waras saat ini. Ia, seorang Philophobia tentu
tidak akan menerima lamaran itu. Kalaupun ia takut terhadap hal yang
bernama cinta, setidaknya ia tidak ingin menghabiskan sepanjang hidupnya
dengan pernikahan berlandaskan keterpaksaan.
Runa saat ini tengah menggarap novel romance keempatnya di bawah tekanan deadline. Saat itulah, editornya menyarankan Runa untuk berlibur - sekadar untuk menemukan summer fling
dan membuat Runa bisa merasakan jatuh cinta agar tulisannya lebih
bernyawa. Saat yang tepat ketika dia harus kabur dari kejaran Seta yang
sepertinya kurang waras.
-- ooo --
Here we go..
"Lo
harus dengerin gue. Orang-orang yang jadiin lo pelarian, adalah orang
yang muncul hanya di saat lo bahagia. Sekarang coba lo pikir, Seta ada
nggak pas lo lagi bahagia? Seta ada nggak pas lo lagi sedih? Seta bikin
lo nyaman nggak? Seta ada pas lo sakit nggak? Seta bisa bikin lo seneng
nggak?" (Acintya ke Aruna, hal. 270)
Di
satu bumi dengan dua sukunya dan lambang keagungan adat budaya yang tak
terelakkan kabut maupun ombak. Kalau kamu yakin akan berhasil
menemukanku, pergilah mencari fajar di mana tatapan itu bertemu dengan
awan yang berjatuhan di atas rambut kita. (teka-teki Aruna ke Seta, hal.
276)
Saya
tak akan banyak bicara. Saya akan menemukanmu. Tak peduli kalau hal itu
menghabiskan seumur hidup saya. (email Seta ke Aruna - I'll find you,
hal.282)
"Jangan
mengeluh karena teka-teki ini. Perempuan terlalu sering menebak-nebak
perasaan seseorang padanya. Jika dia membiarkanmu menebak, berarti ia
ingin melihat seberapa gigihnya kamu untuk mendapatkan kesempatan
bersamanya." (Braga ke Seta, hal. 286)
When the clouds fell down in their head, that's the time that they already fall in love. (hal. 290)
Pada
akhirnya, semua cerita memiliki akhirnya tersendiri. Entah itu bahagia
atau sedih. Kali ini Seta dan Runa sudah benar-benar bisa percaya pada
sebentuk rasa bernama cinta. Cinta itu memang benar adanya. Tinggal
bagaimana kita menangkap kilatan cinta yang memang tak pernah terduga
kapan datangnya dan di mana berlabuhnya. (Jenny Thalia F, hal. 295)
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)