Penulis : Nima Mumtaz
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020231013
Selamat hari Jumat..
Jumat pertama di bulan April.. Oh yaa, selamat hari Paskah bagi yang merayakan. Perbedaan itu indah bukan?
Setelah semalam hujan mengguyur kota Jogja tercinta (malam ini juga), berharapnya sih besok pagi ngga hujan biar bisa gowes.. Ya kalau ngga gowes, pergi kemana gitu, biar ada kegiatan..
Oke, Book Review kali ini kembali dengan sebuah Novel karya mba Nima Mumtaz. Sudah lama ditulis, dan ternyata masih tersimpan di draft. Dengan sedikit revisi tentunya, saya hadirkan Cinta Masa Lalu di blog saya.
And the synopsis..
Mimpi apa yang paling buruk bagi seorang gadis?
Diperkosa dan mengandung di umur 18 tahun mungkin merupakan pengalaman paling buruk. Apalagi jika pelakunya adalah kekasih sepupumu. Dan itu terjadi pada Viona.
Baca sinopsisnya agak-agak merinding disko kan ya? Mikirnya terus macam-macam, ini jangan-jangan tokoh utamanya bla.. bla.. bla.. Hilangkan itu sejenak, dan mari kita lanjutkan cerita ini ke bagian favorit saya..
Here we go..
“Masa lalu biarlah tetap menjadi masa lalu, apa pun yang kita perbuat sekarang gak akan bisa mempengaruhinya. Kita hanya bisa memperbaikinya karena akan sangat besar efeknya buat masa depan kita nanti” (hal. 21)
“Kalau dia bisa milih, dia tentu akan milih dilahirkan dalam keluarga yang utuh. Dengan kedua orangtua yang sayang sama dia, bukan situasi kayak gini. Coba pikirin itu aja Vi. Buka mata, buka hati. Coba kalau lu ada di posisi Daiva, lu pasti gak mau kan disalahin atas ketidakbahagiaan nyokap lu” (hal. 25)
“Apakah sudah saatnya mengubur semua duka, semua lara, semua dendam? Demi sebuah ketenangan jiwa, demi sebuah asa baru dalam hidupnya, demi Daiva, demi sebuah maaf. Apakah sudah saatnya, membuka pintu yang baru. Menutup semua kenangan buruk. Membuang semua duri dan kerikil dalam jalan hidup? Apakah sudah saatnya, memulai hidup yang baru. Memaafkan kesalahan masa lalu” (hal. 198)
“Tante Meiske dulu sering bilang kalo hubungan intim antara dua orang yang saling suka, saling cinta itu beda banget sama hubungan karena perkosaan. Tapi… tapi… aku bahkan gak bisa dan gak pernah bayangin, Mbak” (hal. 235)
“Kalau kamu emang mau nerima dia, jangan karena kepaksa. Pikirin baik-baik. Kalau kamu butuh waktu, ambil sebanyak apa waktu yang kamu mau. Ini hidup kamu, kamu yang akan menjalaninya ke depan. Tapi, pastiin kalo kamu udah menentukan yang terbaik” (hal. 237)
Kalau ada yang penasaran gimana ceritanya, boleh lho langsung mampir di toko buku terdekat atau toko buku online. Dijamin deh ceritanya oke banget. Selamat membaca ^0^
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)