Penulis : Leonna Amorette Ferdinand
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 978-602-027070-8
Genre : Romance
Holaaaa...
Peek A Book datang lagi.. Hampir semingguan yaa, nggak update review buku.. Maklum, banyak yang mesti dikerjain *sok sibuk*. Oke, kali ini Peek A Book mau ngereview novel mayor perdana dari mba Leonna Amorette. Yang kenal sama dunia orange wattpad, pasti kenal sama mba Leonna. Penasaran, seperti apakah novelnya? Let's peek the review..
And the synopsis..
“Lo beneran nggak mau balikan sama Adrian lagi?”
“Nggak,” sambarku tanpa pikir panjang. “Kenapa?”
“Lo kan pernah bilang sama gue, Laura, sama Emily kalau lo cuma mau nikah sama Adrian.”
“Itu dulu,” Aku mengingatkan.
“Tapi, cinta mati lo?”
“Ralat. Cinta yang udah mati. Oke?”
“Nggak,” sambarku tanpa pikir panjang. “Kenapa?”
“Lo kan pernah bilang sama gue, Laura, sama Emily kalau lo cuma mau nikah sama Adrian.”
“Itu dulu,” Aku mengingatkan.
“Tapi, cinta mati lo?”
“Ralat. Cinta yang udah mati. Oke?”
Adrian datang lagi dari masa lalu. Setelah meninggalkan luka yang mendera bagi Aira. Seperti hadiah, ia memberi kejutan bagi wanita itu.
Harusnya Aira senang.
Here we go..
'Fortuna' adalah pilihan nama yang tepat untuk menggambarkan hidupku (APfP, hal. 12)
Prinsip kami atau prinsip geng mana pun pastinya sama: saling berbagi suka dan duka karena berbagi itu akan lebih indah ketimbang merasakan senang dan sedih sendirian (APfP, hal. 33)
Mencintai seseorang dengan sepenuh jiwaku tanpa lelah, tanpa jenuh, dan tanpa penyesalan. Selamanya (APfP, hal. 73)
Karena kamu nggak mampu menyelesaikan sebuah masalah dan memilih untuk mencari solusi lain yang kamu tahu pasti hanya akan menambah beban pikiranmu (APfP, hal. 115)
Ia susah kugenggam, namun ketika telah kudapatkan, kemudian kulepaskan begitu saja hanya karena sebuah perkara kecil (APfP, hal. 145)
Adrian terlalu baik dan tulus. Seperti malaikat. Yang melindungi serta menyayangiku sepenuh hati dan sebesar yang ia mampu (APfP, hal. 146)
Lo masih jadi pemilik hati gue, Aira. Gue nggak berhak melepaskan diri dari lo. Lo yang berhak melepas gue (APfP, hal. 153)
Gue nggak mau karena gue, lo berselisih dengan bokap lo (APfP, hal. 158)
Sekarang aku punya alasan mengapa aku memang harus tetap bertahan hidup hingga detik ini dan bukannya bunuh diri setelah episode lamaran yang gagal dua tahun lalu (APfP, hal. 161)
Bahagia itu pilihan hidup (APfP, hal. 186)
Hal utama yang bikin gue suka sama lo adalah kemampuan lo jadi cewek mandiri (APfP, hal. 227)
Lo mencintai gue dengan cara yang aneh, tapi itu yang bikin gue menyadari arti lo dalam hidup gue (APfP, hal. 228)
Cinta? Aku tidak pernah menyangka akan serumit ini (APfP, hal. 253)
Minta maaf nggak bakal bikin dunia kiamat, Ra (APfP, hal. 268)
Gue selalu percaya dengan cinta gue ke lo. Kepercayaan aja nggak akan pernah cukup. Gue memang bisa memenangkan kepercayaan hati lo, tapi gue nggak bisa mendapatkan kesempatan buat dapatkan lo. Dalam hal ini, gue kalah (APfP, hal. 269)
Aku berpikir kalau seandainya kita bisa memulai hubungan kita dari sebuah kata. Fortuna (APfP, hal. 271)
Fiuh.. Akhirnya selesai juga baca plus review novel ini. Membaca novel ini awalnya gregetan banget sama yang namanya Aira. Segitu dendamnya dia sama masa lalunya, Adrian, tanpa memberikan kesempatan untuk dirinya sendiri bahkan Adrian untuk berbicara satu sama lain apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu mereka. Dan aku gemes banget sama Aira yang mudah banget memutuskan suatu hal tanpa berpikir panjang apa akibat yang bakalan dia dapatkan nanti.
Tokoh lelaki, Adrian juga bikin aku pingin banget getok kepalanya pakai palu. Kenapa sih dia terkesan jadi cowok yang menyerah sama keadaan, nggak ingin berjuang untuk seseorang yang dia cintai. Terkesannya seperti dia benar-benar pasrah akan keadaannya. Tapi, dibalik sikapnya yang bikin aku sebel setengah mati, aku paham banget kalau si Adrian ini benar-benar percaya sama pepatah lama, 'Kalau Jodoh Nggak Akan Kemana'. Tapi, tanpa usaha apa artinya kan yaa? Hmm.. Tetep pingin getok kepala Adrian pakai palu.
Untuk Kieran, cowok paling nyebelin kedua setelah Adrian. Kenapa? Karena dia jadi cowok sukanya memaksakan kehendaknya dan nggak ingin dibantah. Nggak mau tahu apakah keputusannya itu menyakiti pihak lain atau bukan. Sebel nggak tu?
Mba Leonna benar-benar jago membawa hati kita saat membaca terbelah-belah menjadi berkeping-keping. Dan merasakan perasaan yang campur aduk, nano-nano. Jadi, bawaannya itu baper banget baca novel ini.. Tissue, mana tissue? Palu mana palu? Novel ini juga mengajarkan kita tentang arti persahabatan, hubungan dengan kedua orang tua dan keluarga, tentang cinta kasih, dan tentang cinta yang tak bisa dipaksakan. Good job, mba Leonna.. Jodoh nggak akan kemana kan yaa? Semoga aku masih tetap bisa membaca karyamu selanjutnya.
hmm, jodoh gak bakal kemana ya mak :)
ReplyDeleterecomended nih
ReplyDeleteHahhaa:D Getok aja tuh kepala si Adrian kak.
ReplyDeleteKisahnya sama...
'sama apanya?'
sama dengan kisahku!
Masalalu yg datang lagi...
Semuanya mirip,sifat Adrian yang egois,suka memaksakan kehendak..sama sekali.Persis,
Aira juga sama..
Denganku.
Ah recomended banget nih novel ini