Baca juga yaa.. (Jalan-jalan ke Baubau bareng Titi Sanaria)
Holaaa...
Setelah kemarin kita Jalan-jalan ke Baubau bareng Titi Sanaria, and now it's time for Sweet ChitChat with Fataya.
Udah kenal belum nih sama mbak Fataya? Udah tau kan
buku karya mbak Fataya? Yang belum kenalan, kenalan dulu yuk sama mbak Fataya.
Buat yang udah kenal, akan lebih mengenal dan jatuh cinta dengan
karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..
Oke, simak yuk acara Bincang Santai bareng mbak Fataya..
Hallo,
mbak Fataya, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang, mbak?
Halo… Kabarku baik. Baik sekali… Apalagi saat menuliskan jawaban ini.
Hehee…
Aku tidak terlalu sibuk kok. Hanya mengerjakan niat yang terus tertunda
beberapa bulan ini gegara mood buat buka laptop itu susah sekali. Hehee…
Ehm,
mbak Fataya, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan, mbak?
Ehm,mbak Fataya, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih, mbak?
Boleh dong! Silakan… :)
Pada awalnya,
entah kapan, aku pernah bilang kepada diriku sendiri sewaktu berada di toko
buku, bahwa suatu saat nanti akan ada namaku di deretan buku-buku itu. Aku
berkuliah di Fakultas Sastra dan mengambil jurusan Sastra Indonesia. Dan, hobi
menulisku berawal dari sebuah tugas kuliah yang mengharuskan membuat cerita
pendek (cerpen) pada saat itu, tahun 2012 akhir. Setelah berjam-jam memikirkan
ide cerita yang akan ditulis, akhirnya jadilah satu cerita yang emm… menurutku,
indah. Aku puas sekali saat menyelesaikannya. Ternyata, menulis cerita itu
membuat hatiku senang. Aku merasa puas sekali saat menyelesaikannya.
Tulisan itu
sempat kuikutkan dalam suatu lomba, dan alhamdulillah, walau tidak mendapat
gelar juara tiga besar, namaku ada di deretan pemenang 30 Karya Terpilih.
Kumpulan karya itu sempat dibukukan oleh pihak penyelenggara lomba.
Pertama kali
menulis novel itu awal tahun 2013 tersebut. Seperti yang kubilang tadi, bahwa
menulis cerita itu menyenangkan, ya itu yang membuatku bertekad untuk menulis
sebuah cerita dalam bentuk yang lebih panjang. Ide pun sudah kukumpulkan sejak
lama, jadi dalam waktu singkat, yaitu tiga bulan (Januari-Maret 2013), aku
menyelesaikan novel pertamaku. Yahh… akhirnya, waktu libur semesterku dapat
bermanfaat… :)
Bisa
diceritain nggak, mbak, kenapa mbak Fataya, memilih genre romance dalam setiap
karya mbak? Tertarik untuk mengambil genre lain, mbak, mungkin?
Tentang genre, ya? Kenapa
aku memilih genre romance? Hmm… simple saja. Karena banyak cerita yang bisa
kuambil dari genre itu. Karena itulah yang ada di sekitarku. Dan aku sangat
menikmati genre itu.
Untuk mengambil
genre lain? Mungkin tidak. Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya. Banyak
yang bertanya tentang ini, kenapa tidak ganti genre saja atau cerita selain
cinta-cintaan? Membayangkannya saja aku tidak bisa, apalagi membuat cerita
seperti itu. Hm?...
Adakah cerita
di balik penulisan semua karya mbak Fataya tersebut? Ada tantangan/kesulitan
tersendiri nggak, mbak? Kalau ada, di cerita apa, bab berapa, mbak?
Aku hanya bercerita
tentang hal yang sederhana, yang di mana cerita itu biasa atau mungkin pernah
terjadi di sekitar kita atau mungkin juga dialami diri sendiri. Pernah ada yang
bilang setelah membaca novel pertamaku, “L’amour C’est Toi”, kalau aku itu
cenayang karena yang dibacanya sama seperti yang dialaminya. Hehee… Sumpah! Itu
asli, aku mengarang sendiri. Lalu, ada yang bilang setelah membaca novel
keduaku, “More Than This”, seperti membaca skenario film. Hehee… Memang sih
selama aku menulis, aku seperti membuat film sendiri. Itu salah satu hal yang
membuatku mudah untuk mengerjakannya.
Ya… selama itu
positif, komentar apapun aku jadikan motivasi. Yang jelas, selama cerita itu
bisa ditangkap oleh logika, maka cerita itu bisa diterima oleh pembaca.
Hmm… cerita di
balik penulisan semua karyaku tentu ada. Pada kedua novelku misalnya, aku
menempatkan diriku sebagai tokoh utama. Apa yang aku inginkan dan lakukan, aku
tulis di sana. Tantangan/kesulitan tersendiri tentu saja ada. Seperti dalam hal
ide yang tiba-tiba hilang, menyambung kata per kata agar menjadi kalimat yang
pas dan enak dibaca, atau memecahkan konflik yang terjadi kepada tokoh dengan
mengubah haluan sedikit seperti menambahkan ide/saran hasil diskusi ataupun
rombakan sendiri. Ya… aku bisa dengan mudah mengatasinya, meski berhari-hari
memikirkannya sampai sakit atau menangis sendiri saat menuliskannya… :(
Mbak
Fataya, apakah setiap kali mbak Fataya menulis cerita selalu disertai dengan
riset? Biasanya waktu yang dibutuhkan itu berapa lama, mbak?
Untuk riset, aku tidak
selalu melakukannya. Hanya pada setting tempat atau cerita tertentu, misalnya
tentang negara, makanan, jenis-jenis penyakit, ataupun istilah-istilah baru
yang kudengar. Dan tidak perlu waktu yang lama untuk melakukan riset tersebut.
Aku bisa melakukannya lewat menjelajahi internet, buku, maupun diskusi dengan
teman.
Ada
rencana nggak, mbak Fataya, setelah More Than This, akan ada karya terbaru mbak
Fataya yang akan terbit dalam waktu dekat ini? Atau ada rencana lain di dalam
karir kepenulisan mbak Fataya?
Setelah penulisan
"More Than This", aku langsung menyelesaikan naskah ketigaku. Dan ya,
‘dia’ sudah selesai Maret lalu. Hehee… Tapi, aku belum berani mengeluarkannya.
‘Dia’ masih aku sayang-sayang. Belum rela aku melepasnya. Soalnya, aku jatuh
cinta banget banget banget… sama tokoh utamanya. Hehee…
Hmm… umumnya
sih semua aku sayang, tapi tidak tahu kenapa yang ketiga ini aku lebih sayang.
Mungkin karena ceritanya agak berbeda dengan yang sudah-sudah. Penasaran, ya?
Selamat menunggu… :)
Dan untuk
sementara ini, aku belum memikirkan rencana lain lagi dalam kepenulisanku.
Mungkin aku akan terus menulis selama menulis itu membuatku bahagia. Perlu
kuberi tahu di sini, tujuan aku menulis adalah memuaskan diri sendiri tentu
saja, dan membuat orang lain bahagia… :) Tapi, aku tidak pernah menargetkan
untuk mengejar ketenaran dengan ini (untuk terkenal atau apalah itu). Selama
orang lain bisa bahagia dengan tulisanku, aku akan terus menulis. Biar waktu
yang mengolahnya agar menjadi sesuatu yang indah. Tahu kan yang kumaksud?
Hm?...
Mungkin, buat yang belum
tau mengenai karya mbak Fataya, bisa diceritain sedikit mbak, mengenai
karya-karya mbak secara singkat?
Dari
beberapa penjelasan di atas, sudah bisa dilihat sedikit kan kalau aku itu suka
kelembutan. Hehee… Yang jadi ciri khas dalam penulisanku mungkin akan selalu
ada peran keluarga dan sahabat di dalamnya, dalam ceritanya. Karena ‘mereka’
yang membantu tokoh utama untuk mendapatkan akhir yang bahagia, walau hanya
sedikit. Tidak berbeda dengan kehidupan nyata, kan? :)
Di akhirnya cerita
pun, aku lebih suka yang happy ending daripada sad ending. Karena setiap orang
ingin akhir yang bahagia bukan?
Menurut mbak Fataya
sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, mbak, dalam karir kepenulisan mbak
Fataya saat ini?
Iya,
penting. Gunanya kan sangat banyak untuk mengenalkan karya-karya yang sudah
maupun belum di-publish. Berikut dengan penulisnya. Hehee… Dan juga membantu
para penjelajah buku untuk mendapat referensi buku yang bagus.
Terima kasih
banget karena sudah diperbolehkan untuk masuk di Peek A Book… :)
Yang terakhir ya, mbak
Fataya. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia novelmbak
Fataya? Dan juga untuk para blogger buku, mbak?
Pesannya?
Jangan pernah takut untuk mencoba hal yang baru. Dan yakinlah dengan apa yang
kamu dapatkan, pasti itu yang terbaik dari-Nya. Misalnya, aku. Aku dulu bukan
siapa-siapa dengan segala kekurangan yang kupunya. Tapi, dengan modal nekat,
aku berani maju untuk mengenalkan diriku dari karya-karya yang kubuat. Kita
tidak pernah tahu kalau tidak pernah dicoba, kan?
Oh, ya, satu
lagi. Novel “More Than This” sudah bisa didapatkan di toko buku kesayangan
kamu, lho! Atau bisa juga memesan kepadaku untuk mendapatkan kedua
novelku/salah satunya lengkap dengan tanda tangan. Sila menghubungi ke Twitter / Email
Pesan untuk
para blogger buku, apa ya? Up to date terus buku-buku yang recommended ya… XD
Ah, ak tak pandai memberi pesan.
Yang penasaran
dengan launching novel More Than This, boleh silahkan membaca di SINI yaa.. Seru abis lhooo..
***
Gimana bincang santai Peek A Book
bareng mbak Fataya? Asyik kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar
menanti karya selanjutnya, lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya
sesuai dengan apa yang mbak Fataya cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal
mainnya.
Makasih banyak, mbak Fataya, sudah bersedia meluangkan
waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan
ini bisa menjadikan kita makin akrab yaa, mbak *akrab,
catet*. Hi.. hi.. hi..
Untuk karya
dari Fataya yang sudah terbit adalah :
Asyikkk, kelar sudah bincang santai Peek A Book
bersama dengan Fataya. Sudah punya karya Fataya di atas? Belum? Yuk, buruan
koleksi karya-karya Fataya tersebut. Don't go anywhere, tetap stay
tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut
meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya postingan ini,
semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Fataya
:
Fataya Azzahra,
merupakan salah satu alumni Sastra Indonesia, Universitas Nasional, Jakarta.
Gadis kelahiran 16 November 1991 ini, masih percaya akan adanya keajaiban,
termasuk dalam hal kepenulisannya. Ia telah memantapkan dirinya untuk terus
menulis pada akhir tahun 2012. Novel pertamanya yang berjudul L’amour C’est Toi
(2014) telah berhasil membawanya ke Kota Cahaya, Paris—negara impiannya.
Kemudian, novelnya juga sempat dipajang di pameran buku internasional Frankfurt
Book Fair dan Kuala Lumpur Book Fair.
Penyuka warna
biru ini, berharap sekali karya-karyanya bisa memberikan inspirasi untuk para
penikmat novel. Sangat terbuka untuk para pembaca yang ingin berinteraksi
dengan penulis, bisa menghubunginya melalui:
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)