Penulis : Merry Maeta
Sari
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
ISBN : 9786020328157
And the blurb..
“Cinta itu fitrah,
tapi dengan tipu daya setan, ia bisa jadi musibah.”
Jengah dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”, Zee membulatkan tekad ikut taaruf dengan bantuan guru mengajinya. Tujuannya jelas: ingin menemukan calon suami dan membawanya bertemu orangtua di kota kelahiran. Seolah urusan
ini belum cukup membuat pusing, Zee harus menerima kenyataan bahwa Satya, pemuda yang mengingatkannya pada kejadian memalukan bertahun silam, adalah penghuni baru sebelah kamar kosnya. Secerdik apa pun Zee menghindar,
pertemuan dengan Satya tak terelakkan. Keduanya seolah terikat tali takdir tak kasatmata.
Situasi bertambah runyam saat biodata taaruf Zee tertukar, jatuh ke tangan Satya. Pemuda yang ternyata juga tengah menjalani proses taaruf itu malah mengajukan tawaran mengejutkan pada Zee. Rencana “mencapai kebahagiaan bersama” itu tampak sempurna, tapi cinta dan kepercayaan yang belum mekar sepenuhnya membuat keduanya terpuruk saat cobaan besar melanda. Lantas, jalan mana yang mereka pilih? Mencoba saling melupakan dan memulai hidup baru dengan pasangan baru, atau menggenggam harapan meresmikan cinta satu?
Jengah dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”, Zee membulatkan tekad ikut taaruf dengan bantuan guru mengajinya. Tujuannya jelas: ingin menemukan calon suami dan membawanya bertemu orangtua di kota kelahiran. Seolah urusan
ini belum cukup membuat pusing, Zee harus menerima kenyataan bahwa Satya, pemuda yang mengingatkannya pada kejadian memalukan bertahun silam, adalah penghuni baru sebelah kamar kosnya. Secerdik apa pun Zee menghindar,
pertemuan dengan Satya tak terelakkan. Keduanya seolah terikat tali takdir tak kasatmata.
Situasi bertambah runyam saat biodata taaruf Zee tertukar, jatuh ke tangan Satya. Pemuda yang ternyata juga tengah menjalani proses taaruf itu malah mengajukan tawaran mengejutkan pada Zee. Rencana “mencapai kebahagiaan bersama” itu tampak sempurna, tapi cinta dan kepercayaan yang belum mekar sepenuhnya membuat keduanya terpuruk saat cobaan besar melanda. Lantas, jalan mana yang mereka pilih? Mencoba saling melupakan dan memulai hidup baru dengan pasangan baru, atau menggenggam harapan meresmikan cinta satu?
Here we go..
Kalau
lo ngerasa hidup lo flat dan
gini-gini aja, berarti bukan nikah yang lo butuhin
Bismillah Cinta ini
menceritakan tentang seorang gadis bernama Zee yang sedang galau-galaunya ingin
segera menikah. Selain karena keinginan diri sendiri, terlebih juga karena
keinginan kedua orang tuanya. Zee sebenarnya masih ingin melanjutkan pendidikan
doktoralnya, namun terkendala izin dari kedua orang tuanya.
Pertemuannya dengan
Satya, sang mantan kakak kelasnya di SMA Semarang, membuka ingatan lamanya. Ingatan
akan kejadian bertahun-tahun silam karena satu kejadian yang akhirnya membuat
Zee memblacklist Satya dalam
hidupnya. Pertemuan mereka pun terjadi di salah satu kos tempat Zee tinggal
disana.
Toh,
jodoh tak lantas dekat datang hanya karena masalah senioritas dalam urusan usia
maupun kedewasaan
Kan,
memang niat menikah untuk DIA. Jadi... nggak harus dengan ‘dia’ dong, yang
penting karena DIA dan untuk DIA
Bagaimana tidak, Zee
benar-benar kaget saat mengetahui teman barunya di kos dan tidur di kamar
sebelah kamarnya adalah Satya. Panik dan menghindar itu adalah salah satu cara
yang dilakukan oleh Zee dari Satya. Hingga pertemuan sebenarnya pun terjadi. Keduanya
pun menjadi dekat, dan Zee mengira jika Satya tak mengingat masa lalu dulu.
Kedekatan keduanya
pun akhirnya membuahkan sebuah hubungan yang benar dan direstui oleh kedua
belah pihak keluarga. Namun, kedatangan Mayang, sang masa lalu Satya, hampir
saja membuat hubungan Zee dan Satya hancur berantakan.
Lalu siapakah yang
akan dipilih Satya? Zee atau Mayang? Atau bagaimanakah akhir hubungan keduanya?
Jodoh
nggak akan datang terlambat
Allah
itu scheduler paling top
Membaca cerita ini
benar-benar membuat aku langsung buru-buru pingin segera menyempurnakan ibadah
dengan menikah. Perasaan kebanyakan akhir-akhir ini buku yang dibaca semuanya
mengarah ke pernikahan yaa. Apakah ini tanda-tandanya? Oke, skip curhatannya..
He.. he.. he..
Novel ini berisikan
tentang cerita islami namun jangan salah, cerita tersebut tidak menggurui. Bahkan
malah menambah ilmu lho mengenai taaruf, adab pergaulan antara laki-laki dan
perempuan, kehidupan berumah tangga, dan lain-lain.
Satu
hal yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri
Cinta
itu fitrah, tapi dengan tipu daya setan, ia bisa menjadi musibah
Zee digambarkan
sebagai wanita yang sebenarnya rapuh di dalam namun memiliki ketegasan terhadap
laki-laki. Belum lagi kepandaiannya yang patut diacungi jempol. Terlebih Zee juga sosok perempuan
yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Satya digambarkan
sebagai seorang lelaki yang awalnya susah memiliki ketegasan, cenderung plin
plan. Hatinya tak kuat. Tapi, seiring berjalannya waktu, Satya pun semakin
tegas dan semakin tahu apa yang harus dipilihnya dalam hidup. Satya juga
dikenal sebagai orang yang tak pantang menyerah. Gagal sekali namun mampu
bangkit kembali.
Jika
kamu sudah tergelak akan tipu daya cinta, sedang kamu tahu itu akan berujung
dosa, ingatlah Sat, bukan cinta jika ia membuat perasaan tersiksa
Istikharahlah,
Zee. Saya akan senang sekali bila ternyata kalian memang berjodoh. Tapi yang
baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, kan? Shalatlah. Mintalah petunjuk
padaNya dengan ilmuNya yang tak terjangkau manusia
Menggunakan sudut
pandang orang ketiga, membuat cerita ini semakin berwarna dengan tingkah laku
Zee dan Satya. Terlebih dengan kehadiran Mayang yang membuat konflik makin
tajam. Ditulis dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti menambah nilai
untuk novel ini. Simpel, ringan dan tak menggurui. Suka banget baca buku novel
islami tapi tak menggurui sama sekali bahasa yang digunakan.
Jangan lupakan dengan
tokoh pendamping seperti Laura yang memiliki caranya sendiri dalam membantu
menyelesaikan masalah Zee. Kemudian Prabu yang ahli memasak namun masih takut
berkomitmen. Kocak banget deh cerita Bismillah Cinta. Sukses bikin aku ngakak
di plataran bioskop.
Overall, novel ini
recomended banget buat kamu yang lagi nyari bacaan islami yang ringan. Sukses
untukmu kak Meta, selalu menunggu karya-karyamu selanjutnya, kemudian ngintip
rak, belum punya beberapa karyamu, kak.
Seolah
pengenalan yang lama dan dalam bisa menentukan sebuah pernikahan
Nggak
penting sama siapa kita kita di masa lalu, yang penting masa depan itu milik
kita berdua
Aaaahhh,, mba Asri. Baper banget nih. Jadi pengen ditaarufin juga. Hihihi. #kodekeras
ReplyDeleteWaaa.. yang dikodein mbak Widiyar silahkan merapat hehe :)
Delete