Penulis
: Aniqotuz Z
Penerbit
: Ikon
ISBN
: 9786027465312
And the blurb..
Fasa tuh iblis.Fasa tuh nggak punya hati. Dia
ngacak-ngacak hidup gue kayak hidup gue itu miliknya. Padahal, kita tuh cuma
saling kenal. Bahkan, nggak dekat. Tapi, dia tiba-tiba bilang bahwa kita itu
pacaran. Parahnya lagi, dia bilang seperti itu kepada orangtuanya. Ini musibah.
Ini bencana.
Lalu, entah nasib sial jenis apa yang datang, gue juga disuruh tinggal serumah dengan dia. Dan gue juga mau dinikahkan dengan dia. Dia gak tau apa, pura-pura seperti ini bisa berakhir seperti apa? Gue nggak mau jatuh cinta sama dia. Cowok nyebelin. Ngeselin.
Oke, dia ganteng!
Lalu, entah nasib sial jenis apa yang datang, gue juga disuruh tinggal serumah dengan dia. Dan gue juga mau dinikahkan dengan dia. Dia gak tau apa, pura-pura seperti ini bisa berakhir seperti apa? Gue nggak mau jatuh cinta sama dia. Cowok nyebelin. Ngeselin.
Oke, dia ganteng!
Here we go..
Terus lo ngorbanin gue? Gue bukan
samsak yang bisa setiap saat lo pukul. Gue manusia, Sa, gue punya hati
Fasava, menceritakan kisah tentang seorang gadis bernama Sava
dan segala tingkah laku ajaibnya yang akhirnya mempertemukan dirinya dengan
seorang lelaki yang amat sangat ngeselin dan nyebelin, Fasa. Sava yang ramai
dan memiliki sejuta tingkah ajaib yang terkadang membuat orang lain sebel,
namun dia juga memiliki sejuta tingkah ajaib untuk membuat orang lain
tersenyum.
Sava yang tak tahu apapun permasalahan hidup Fasa,
akhirnya harus terseret ke dalam lingkaran kehidupan Fasa. Bagaimana tidak,
Fasa mengakuinya sebagai seorang kekasih di hadapan sang Mama, yang akhirnya
membuat Sava harus tinggal di rumah Fasa. Dengan alasan karena Sava sendirian
dirumahnya. Sedangkan Fasa dengan acuh tak acuh malah berbuat hal yang
mengesalkan hati Sava.
Saat Sava mengetahui jika Fasa menyukai Sara, Sava
berusaha keras membantu Fasa. Tujuannya hanya satu, agar terhindar bebas dari
perjanjiannya dengan Fasa. Namun, apa yang terjadi, Fasa semakin bersikap
menyebalkan dan itu membuat Sava marah. Berhari-hari tak ada harapan apapun
dengan sikap Fasa kepada Sava. Tapi, malam itu Fasa membuat satu kejujuran kepada
Sava.
Sava mendorong Fasa untuk segera jujur kepada kedua orang
tuanya. Namun, Fasa berdalih jika dia tak sanggup mengatakan apapun kepada
kedua orang tuanya. Pertemuan Fasa dengan Sara di kafe bersama Della dan Sava
serta Josan, membuat Fasa akhirnya bisa menjadi lebih dekat dengan Sara. Namun,
lagi-lagi ada satu permasalahan yang akhirnya membuat hubungan keduanya tak
lagi sama.
Apa yang sebenarnya terjadi di antara Fasa dan Sava?
Bagaimana akhir kisah mereka berdua?
Penasaran? Novel ini bisa juga lho kalian dapatkan di
toko buku terdekat di kota kalian.
Orangtua pasti tahu apa yang
terbaik untuk anaknya
Membaca novel ini seriusan, bikin aku flashback ke
masa-masa unyu munyuku yang sampai sekarang masih tetap unyu munyu sih. Saat jaman
kuliah. Dimana bersahabat, berteman dengan cowok benar-benar seperti berteman dengan
cewek. Jiwanya benar-benar terasa bebas saat-saat semester awal walaupun saat
semester akhir berjuang keras. Novel ini membuat semua perasaan jadi satu. Tak hanya
sedih namun juga bisa tertawa dan bahagia, tak lupa senyum-senyum sendiri. Penulisnya
mampu merangkai kata demi kata menjadi kalimat yang bikin pembacanya menjadi
kesulitan buat berpaling sejenak saja dari novel ini. Banyak banget pelajaran
yang bisa diambil dari novel ini. Tak hanya tentang persahabatan, kehangatan
keluarga tapi juga tentang emosi diri. Ahh, ikhlas juga.
Sosok Sava sendiri yang diceritakan disini, benar-benar
serasa berkaca dengan diriku sendiri. Aku pernah mengalami apa yang Sava alami.
Dekat dengan cowok, membantu cowok tersebut untuk bisa bersama pujaan hatinya,
namun yang ada rasanya malah nyesek sendiri. Baper dimulai. Perjuangan Sava pun
tak mudah, dan itu bikin aku salut banget sama karakternya. Walaupun dia pecicilan
dan terkadang berisik, namun dia selalu peduli pada orang-orang di sekitar dia.
Saat dia merasakan sakit pun, dia memilih untuk menjalaninya sendirian.
Kalau lo bahagia jangan nangis,
Va. Lo harus tersenyum. Lo harus tertawa
Dari Sava, aku belajar banyak hal. Jika ingin membantu,
bantulah dengan ikhlas. Berusahalah menjadi diri sendiri, berusahalah untuk
tetap ceria walaupun sedang memiliki masalah. Setidaknya kemampuan Sava juga
patut diacungi jempol. Bikin nangis kalau kayak gini. Enaknya sambil makan dan dengerin
lagu siapa ya.
Dari Fasa, aku belajar untuk bisa lebih menghargai orang
lain. Belajar mengucapkan ‘terima kasih’ saat sudah dibantu. Belajar tentang
kejujuran hati dan belajar tentang tanggung jawbnya sebagai anak.
Mencintainya sungguh menyiksa
karena aku nggak bisa berbuat apa-apa
Aku beneran baper, sedih banget saat Sava mendengarkan Fasa
bercerita mengenai perjodohan, keluarganya. Namun, itu dibarengi dengan setting
tempatnya yang aduhai, dibawah langit bertaburkan bintang-bintang. Kemudian ditambah
dengan makan martabak. Bikin laper aja ini novel. Dan membaca novel ini bikin
referensi tentang cara mengatur emosi, mengeluarkan pendapat semakin bertambah.
Lha emang, selama ini kagak pernah yaa mengeluarkan pendapat? Hmm..
Novel romance ini benar-benar membuatku jatuh cinta, baper,
pingin makan, pingin nyubitin gemes-gemes gimana gitu sama si Fasa. Apalagi covernya
yang menampilkan siluet cowok dan cewek. Kece abis iniiii. Walaupun mungkin
kalau siluetnya berhadap-hadapan lebih keren kali yaa. Tapi, aku suka warnanya.
Bikin adem hati pas mau buka novelnya. Uhuy.
Ketika kita udah nggak kuat
nanggung sebuah masalah, nggak ada salahnya berbagi
Aku suka dengan cara penulisnya mengenalkan sosok Sava
dan Fasa serta orang-orang di sekitar mereka berdua. Tak hanya sekilas dan tak
begitu detail, namun terasa pas banget. Kemudian cara penulisnya menuliskan
interaksi antara kedua tokohnya yang awalnya kaku, lembut, kaku, canggung,
lembut. Bikin gemes sendiri. Tapi, jujur aja yaa. Awalnya bingung lhoo kenapa
judulnya Fasava, kirain istilah apa, atau bahasa darimana gitu. Ternyata gabungan
nama tokohnya.
Tokoh favoritku disini adalah Sava. Kenapa bukan Fasa?
Karena Fasa masuk ke dalam salah satu cogan yang harus disimpan rapat-rapat dan
tidak boleh buat orang lain. Fix, pembaca posesif. Bagaimana Sava bisa menutupi
masalah, menjadi dirinya sendiri, selalu membuat orang lain bahagia, menerima
masalah, menjadi pendengar yang baik, sahabat yang baik, memberikan masukan dan
nasihat kepada seseorang dengan bahasa yang lugas, tegas tapi menyentuh,
memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Sahabat adalah salah satu orang
yang paling berharga untuk seseorang. Tapi aku juga tahu, sahabat adalah orang
yang nggak akan pernah siapa pun miliki untuk hidup bersama selamanya. Kata sahabat
adalah sebuah penolakan untuk kata cinta
Aku juga suka dengan Josan. Yang selalu mengerti Sava,
sabar menghadapi Sava dan selalu ada untuk Sava. Berusaha menjadi seseorang
yang berarti dalam hidup Sava. Tak ingin melihat Sava sedih, melindungi Sava
dari apapun.
Novel ini benar-benar komplit banget. Selain cerita mengenai
indahnya setting tempatnya, juga ada cerita yang membuat novel ini semakin menarik
untuk dibaca, yaitu kisah kehangatan keluarga, persahabatan, cinta, saling
memaafkan, berdamai dengan diri sendiri dan ikhlas. Dijamin deh, saat kamu
membaca novel ini, kamu akan langsung jatuh cinta. Jangan lupa, siapkan camilan
yaa.
Dan aku menunggu karya kamu selanjutnya yaa..
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
=== GIVEAWAY TIME
===
Kalian mau mendapatkan 1 novel Fasava yang dikirim
langsung sama Penerbit Ikon dan kak Aniqotuz Z? Caranya
gampang banget lhooo :
1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia
2. Follow akun twitter @aniqotuzz_ , @penerbit_ikon dan @princessashr, kemudian share info GA ini dengan
mention ke akun kita bertiga dan jangan lupa sertakan hashtag #Fasava #Aniqotuz #PenerbitIkon
3. Follow blog
ini bebas, bisa via Google + atau follow Instagram atau follow fanpage Peek A Book juga
boleh *boleh salah satu, boleh ketiganya*
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom
komentar dengan menyertakan Nama, akun twitter, domisili, link share, dan
jawabanmu yaa..
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Giveaway ini berlangsung dari tanggal 1 - 4 November 2016 hingga jam 24.00 WIB. Pengumuman pemenang akan diumumkan 1 - 2 hari dari deadline. So,
selamat mengikuti dan good luck yaa..
Nama: Ulva Novitasari
ReplyDeleteAkun Twitter: @ulvanov
Domisili: Blitar - Jawa Timur
Link share: https://twitter.com/ulvanov/status/793308270823809025
Setuju banget sama quote itu. Karena bahagia itu pilihan walaupun hidup kita sudah diatur oleh Tuhan. Karena kebahagiaan itu cuma diri kita sendiri yang bisa mengukurnya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteNama: Fanda Elvira Rosa
ReplyDeleteAkun Twitter: @FandaRosa
Domisili: Lamongan - Jawa Timur
Link share: https://twitter.com/FandaRosa/status/793322021882961920
saya setuju banget sama quotesnya, kalau kita mau bahagia ya harus kita berusaha untuk merncapainya bukanyya sudah ada di al qur'an surah ar-ra'ad 11; Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ? jadi siapa lagi yang akan mengusahakan kita bahagia kalau bukan kita sendiri?
Nama: Rohaenah
ReplyDeleteTwitter: @rohaenah1
Domisili: Jakarta
Link share: https://twitter.com/rohaenah1/status/793351397395750912
Jawaban: setuju banget ama quotesnya,memang kebahagiaan harus kita yg ciptakan sendiri. Dimulai dari diri sendiri berfikir positif dan tebarkan senyuman maka akan tercipta perasaan bahagia dan akan menularkan bibit2 kebaikan buat orang lain. Jauhkan pikiran negatif agar hati lebih lapang dan mendatangkan kedamaian hati. Hal sesederhana itu bagi saya cukup untuk menghadirkan kebahagiaan.
Nama: Bety Kusumawardhani
ReplyDeleteTwitter: @bety_19930114
Domisili: Surakarta
Link share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/793346245804908544?p=v
Setuju sekali. Kebahagiaan itu aku sendiri yang nyiptain karena bahagia bagi setiap orang itu standarnya berbeda-beda dan diriku sendiri lah yang mampu mengukur seberapa bahagianya aku. Ada yang bahagia dengan banyak harta, ada yang bahagia hanya dengan berkumpul dengan orang yg dicintai, ada yang bahagia bisa makan 3 kali sehari, ada yang bahagia dengan membaca buku, dll. Kalo bukan aku sendiri yg menciptakan kebahagiaan, siapa lagi? Orang lain tidak akan peduli dengan proses untuk menjadi bahagia tapi mereka hanya peduli pada hasil akhir saat melihatku bahagia.
Nama: Haula Taqya
ReplyDeleteAkun twitter: @Taqya1999
Domisili: Metro, Lampung
Link share: https://twitter.com/Taqya1999/status/793364376216494081
Jawaban:
Setuju banget! Karena pilih bahagia atau tidak, otak kita bisa mengontrolnya. Meskipun kita habis mengalami hal yang tidak mengenakkan, kalau kita memutuskan untuk masa bodok/tidak memikirkannya otomatis kita tidak jadi bete, setelah itu kita bisa mensugesti diri kita sendiri untuk tersenyum dan memikirkan hal yang menyenangkan. Percaya akan ada pelangi setelah hujan. Bahagia itu sederhana, dan diri kita sendiri yang nyiptain.
nama: mariyam
ReplyDeletedomisili: surabaya
twitter; @mariyam_elf
link share: https://twitter.com/mariyam_elf/status/793366719674724352
setuju, alasannya karena kebahagiaan itu akan datang saat diri sndri yg mendatangkannya. klau perasaan selalu senang, pastinya merasa bahagia. yg terpenting kebahagiaan bukan berarti hanya sekedar mendapatkan hadiah, dll tetapi kebahagian itu juga termasuk hanya dengan tersenyum. dipastikan akan bahagia klo tersenyum dan membuat org lain tersenyum.
Nama : Rimadian Ulfa Y.
ReplyDeleteTwitter : @AdinRim
Domisili : Temanggung, Jateng
Link : www.twitter.com/AdinRim/status/793397717372375041?p=v
Setuju, kebahagiaan kita itu yang paling utama dari kita sendiri dan bukan orang lain, meskipun begitu tidak menutup kemungkinan kalau orang lain bisa membuat kita bahagia. Meskipun pada akhirnya mereka yang berusaha membahagiakan kita nggak akan selalu berhasil, karena apa yang dianggap sebagai kebahagiaan orang lain belum tentu menjadi kebahagiaan buat kita.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Rizky Tria
ReplyDeleteTwitter : @Octannow_
Domisili : Brebes, Jawa Tengah
Link share : https://mobile.twitter.com/Octannow_/status/793411764914364416?p=v
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain.
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju sekali sama quotes itu.
Karna letak kebahagiaan adalah saat kita menemukan kebahagiaan bukan dari orang lain. Itulah kenapa kita gaboleh bergantung kepada orng lain, gaboleh berharap lebih pada orang lain. Jika bahagianya kita karna bergantung pada org lain, terus kalo org tersebut pergi nanti bahagianya bakal pergi juga dong. Sumber kebahagiaan itu memang ada dimana saja, tapi tetep sih yang nyiptain harus dari diri sendiri. Kita sendiri yang kontrol, yang atur.
Kebahagiaan hendaknya diawali dengan merubah ‘mindset’ kita terlebih dahulu. Kuncinya satu, lebih Bersyukur saja ☺
Nama: Nurul Astri
ReplyDeleteAkun Twitter: @nurulastrirmdn
Domisili: Tangerang
Link Share: https://twitter.com/nurulastrirmdn/status/793415872131891200
Setuju banget! Kebahagiaan memang berasal dari diri kita. Disetiap masalah, terdapat penyelesaiannya masing-masing. Tergantung setiap orang yang ingin mengambil jalannya. Maka kebahagiaan sesungguhnya ada di tangan mereka. Mereka yang menentukan sendiri.
Nama:afifah khoiriyah
ReplyDeleteakun twitter:@Afifah_1412
domisili: Yogyakarta
link share:
https://twitter.com/Afifah_1412/status/793425994518376448
Tentu saja setuuujuuu.
Ada orang pernah berkata 'aku sedang mencari kebahagiaan'.mencari kemana?
Padahal kita yg sesungguhnya menciptakan kebahagiaan sendiri. Kebahagiaan itu ada dalam hati dan hanya diri kita ya mampu mengerti kapan kita bahagia. Ada orang ya bahagia menerima hadiah tapi ada jg yg sedih. Ada org yg bahagia melihat orang lain bahagia, ada pula ya biasa saja. Itulah yg membuktikan bahwa tiap orang memiliki kebahagiaannya masing2. Hanya dia yang mampu menciptakan rasa bahagia itu datang dan pergi dan hanya dia ya mampu merasakannya...
So ayooo kita ciptakan kebhagaiian kita sendiri.
Bismillah.
ReplyDeleteNama: Khaerunnisa
Akun twitter : NhisaMinoz75
Domisili : Kolaka, Sulawesi Tenggara
Link Status : https://mobile.twitter.com/NhisaMinoz75/status/793423348604739584?p=v
Jawaban : Saya kurang setuju, karena kebhagian itu bukan cuman kita yg bisa nyiptain tpi orang di sekitar kta juga terutama orang tua, anak, istri, suami, saudara, teman dan Sahabat kita,, tanpa mereka semua kita gak bkalan bisa nyiptain kebahagian itu. Mereka yg selalu menyemangati kita saat terjatuh, membantu kita saat kita dalam keadaan sulit untuk mendapatkan kebhagian itu. Jadi tanpa kita sadari kita juga butuh orang lain untuk membantu kita buat nyiptain kebahagian itu. Terima Kasih.
Nama : Tri
ReplyDeleteTwitter : @tewtri
Domisili : Ciamis
Link Share : https://mobile.twitter.com/tewtri/status/793427473803337728
Iya. Karena segala sesuatunya bersumber dari diri kita sendiri. Entah itu kesuksesan, kebahagiaan atau bahkan cinta. Kalau kita mau bahagia pasti bahagia. Yang penting niat dan usahanya. Kalau kita mencoba menciptakan kebahagiaan dengan sungguh-sungguh. Hasil nggak akan mengkhianati usaha. Kebahagiaan ada digenggaman tangan kita sendiri.
Nama: insan gumelar ciptaning gusti
ReplyDeleteakun twitter: @san_fairydevil
domisili: surakarta
link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/793445875708076033
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju. Karena dikehidupan kita, kitalah yang menjadi sutradaranya. Apapun yang terjadi, kita sendiri yang yang membuat keputusan. Dan cara termudah menciptakan kebahagiaan sendiri adalah dengan cara bersyukur atas apapun yang Tuhan berikan setelah usaha yang kita lakukan. ^^
Bintang Maharani
ReplyDelete@btgmr
Palembang, SumSel
https://twitter.com/btgmr/status/793449859051298816
Yes, I do agree. Saya langsung kasih perumpamaan dan contohnya saja ya supaya lebih gampang dimengerti.
Lebih mudah mana? Menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalan atau memakai sandal supaya kaki kita tidak terluka?
Lebih mungkin mana? Berusaha mensterilkan semua tempat agar tak ada kuman atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri?
Lebih simple mana, berusaha mencegah setiap mulut supaya tak berbicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tidak mudah tersinggung?
Lebih penting mana? Berusaha menguasai orang lain atau menguasai diri kita sendiri?
Yang penting bukan bagaimana orang baik kepada kita, tetapi bagaimana kita berusaha bersikap baik kepada mereka. Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tetapi sikap kita lah yang menentukan kita bahagia atau tidak.
Nama: Lulu Khodijah
ReplyDeleteTwitter: @lulukhodijah
Domisili: Semarang, Jawa Tengah
Link Share: https://twitter.com/lulukhodijah/status/793457623689420800
Setuju banget!
Alasannya karena memang begitu adanya. Ngerasain sendiri sih. Kadang kita ada perasaan macem-macem yg bikin ga tenang, terutama kalo udah nyangkut orang lain. Padahal sejatinya nggak ada yg perlu dikuatirkan.
So, all start from you. Nggak cuma kebahagiaan, kesedihan, masalah, semua bersumber dari diri sendiri.
Nama : Amelia Nur Azizah
ReplyDeleteakun twitter : @amelia_daqu
domisili : surabaya
link share : https://twitter.com/Amelia_DaQu/status/793458517109673985
setuju banget dong. Karena sepenuhnya kendali dari diri kita adalah kita sendiri. So, kebahagiaan itu terpancar dari dalam diri kita dan hanya kita yang dapat menempatkan kebahagiaan dalam setiap hidup kita.
Nama:Feby Aulia Ayundita
ReplyDeleteTwitter: @febyaulia316
Domisili: Bogor Tengah
Link share:https://twitter.com/Febyaulia316/status/793552867911012353
Jawaban: setuju. Kebahagiaan itu seperti pilihan hidup, hanya diri kita yang bisa menentukan adanya kebhagiaan atau engganya dikehidupan kita. Diri kita sendiri yang akan menentukan pilihan itu sendiri bukan orang lain, karena aku pernah baca suatu quotes dari Dale Carnige-"Ingatlah kebahagiaan itu tidak bergantung pada siapa Anda atau yang Anda miliki;kebahagiaan hanya bergantung pada apa yang Anda pikirkan" jadi yaa kebahagiaan tergantung pada pikiran kita, diri kita sendiri ya jadi aku setuju kalau kebahagiaan itu diri kita sendiri yang nyiptain. Walaupun harus diingat manusia hanyalah perencana tetapi Tuhan yang memutuskan😊
Nama: Lina Ernawati
ReplyDeleteTwitter: @Linaernaw
Domisili: Tangerang
Link share:
https://twitter.com/Linaernaw/status/793597315361583104
Jawaban:
Aku setuju banget sama quotes itu. Karena kebahagiaan itu diri sendirilah yang menciptakan, bukan orang lain.
Aku punya banyak kekurangan, aku terlahir bukan dari keluarga kaya. Apa aku harus menyesal? Tidak.
Menyesal hanya akan membuat aku terpuruk. Jadi aku sendirilah yang harus bergerak, aku yang menentukan diriku sendiri boleh bahagia atau tidak. Aku harus memberikan hak pada diriku sendiri untuk bahagia.
Many ways to be happy. If you allow yourself to be happy over little things, happiness becomes a much more frequent visitor.
Nama: Ratna Komalasari
ReplyDeleteTwitter: @dreravios
Domisili: Tangerang
Link Share: https://mobile.twitter.com/dreravios/status/793603290638540800?p=v
Yap, Setuju banget! Kebahagiaan itu memang berasal pada diri kita masing-masing. Kita yang tau apa yang membuat kita bahagia bukan orang lain. Bisa saja menurut orang lain itu bisa membuat bahagia namun malah membuat kita sedih? siapa yang tau karena kebahagiaan memang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Bahagia itu sederhana kok, kalau menurut kita itu bisa membuat kita bahagia dan senang, kita pasti akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
Bahagia itu apapun yang kita lakukan membuat kita senang.
Bahagia itu membuat kita merasa lepas dari permasalahan.
Bahagia itu membuat kita tersenyum tanpa beban.
Nama : Widia Arum Pratiwi
ReplyDeleteTwitter : @widiaa_ap
Domisili : Karanganyar, Jawa Tengah
Link share : Lihat Tweet https://twitter.com/Widiaa_ap/status/793610702132957185?s=09
Jawaban :
Setuju, karena yang mengerti diri kita itu hanya diri kita sendiri .. orang lain enggak akan mengerti bagaimana caranya meskipun orang tersebut sangat special di hidup kita, meskipun ada orang yang membuat kita bahagia tetapi hati kita tidak bahagia percuma saja diri ini tidak akan bahagia karena yang tau seluk beluk diri kita adalah kita sendiri ..
So, aku sangat setuju dengan quotes tersebut
wish me luck 😊
Nama: A'imatul Latifah
ReplyDeleteAkun twitter: @Aim_La27
Domisili: Tuban
Link share: https://mobile.twitter.com/Aim_La27/status/793437060736561155?p=v
Jawaban:
Setuju!! Kenapa? Walaupun pada dasarnya manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial. Tetapi masalah kebahagiaan diri sendiri itu tetap individu yang tau apa yang membuat diri kita sendiri merasa bahagia. Tak melulu bahagia karna orang lain. Buktinya banyak juga orang yang terkadang membuat diri kita luka kemudian down. Memang manusia butuh berinteraksi. Tetapi kebahagiaan akan tetap berawal dari diri kita sendiri. Karna dari awal terciptanya seseorang. Hati telah terancang otomatis memiliki sesuatu yang bisa menyembuhkan luka dan membuat diri kita menjadi bahagia.
Nama : Mifta Rizky W
ReplyDeleteTwitter : @keyminoz
Dommisili : Gresik
Link Share : https://twitter.com/keyminoz/status/793643335210504192
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut?
Setuju, kebahagiaan itu gak perlu kita tunggu kita sendiri bisa menjemputnya dengan melakukan hal-hal yang positif, jangan pernah menyerah untuk membuat diri kita menjadi bahagia. Buatlah kebahagian kita sendiri tanpa harus merusak, tanpa harus merebut dari orang lain dan tanpa harus menghalangi kebahagiaan orang lain. Kita hanya perlu mencari dan membuatnya menjadi nyata. Hanya hal yang sangat sederhana. Tersenyum menghadapi dunia, tulus menghadapi cobaan dan pantang menyerah.
Nama: Kiki Suarni
ReplyDeleteTwitter: @Kimol12
Kota: Batubara-Sumut
Link: https://twitter.com/Kimol12/status/793651521900511232
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut?
Absolutely, definitely, 100% agreed!
Karena kalo bukan kita yang berusaha buat membahagiakan diri kita sendiri, siapa lagi? Berharap orang lain yang akan membahagiakan? Oh, come on...gak ada jaminan, orang lain juga sibuk dengan upaya mengusahakan kehidupan bahagianya sendiri. Berharap sama someone beloved? Sebelum membahagiakan orang lain, kita harus membahagikan diri sendiri dulu.
So, the point is we only get one life. It's actually our duty to live it as fully as possible. So, live well!
Thank you....
Nama: Ahmad Azwar Avisin Alhaidar
ReplyDeleteAlamat: Sidoarjo Jawa Timur
Twitter: @azwaravisin
Link Share: https://twitter.com/azwaravisin/status/793660476303478784
kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyipatain? setujukah kamu dengan quotes itu?
Saya pikir dan saya rasa jawabannya adalah IYA, kalau saya mengandalkan orang lain untuk sebuah posisi bernama Bahagia, saya akan tidak bisa menikmati hidup ini, katanya hidup ini terlalu singkat jika diisi dengan kesedihan, kemarahan, dan sifat - sifat negatif yang lain?
dengan kita selalu berbahagia, maybe kesedihan model apapun bakalan kita lahap dan kita nikmati. membahagiakan diri sendiri itu yang penting, bukan maksud egois, hanya saja itu yang keharusan. dengan kita membahagiakan diri sendiri otomatis hati akan tergerak untuk membuat orang yang di sekitar kita merasa bahagia juga.
be positive, be happy, be strong,no more hurt no more tears! fight!!
thank you all...
Nama : Dosca Hutabarat
ReplyDeleteAkun Twitter : @doscastrida
Link : https://twitter.com/doscastrida/status/793678503770075136
Domisili : Pontianak,Kalimantan Barat
Jawaban :
Setuju banget!! Ya karena ini hidup kita, jd kita sendiri yang bisa nyiptain kebahagiaan kita sendiri. Kita sendiri yang memilih. Mau bahagia atau tidak :)
Nama : Dosca Hutabarat
ReplyDeleteAkun Twitter : @doscastrida
Link : https://twitter.com/doscastrida/status/793678503770075136
Domisili : Pontianak,Kalimantan Barat
Jawaban :
Setuju banget!! Ya karena ini hidup kita, jd kita sendiri yang bisa nyiptain kebahagiaan kita sendiri. Kita sendiri yang memilih. Mau bahagia atau tidak :)
Nama: Nurwahidah
ReplyDeleteAlamat: Medan
Twitter: @wawha_cuza
Link share: https://twitter.com/wawha_Cuza/status/793678941152129024
Jawaban:
Iya, aku setuju. kebahagiaan itu memang berasal dari diri kita dan lingkungan kita. Namun, aku percaya bahwa sejauh apapun kita mencari kebahagiaan, kita bakal lelah, namun kita harus tahu bahwa sejujurnya kebahagiaan itu dari dalam diri sendiri, kalo kita ingin bahagia, maka perbaiki pola pikir dan cara pandang terhadap sesuatu. Kunci kebahagiaan itu bersyukur. Dan bersyukur itu lahir dari diri kita.
Nama : Syafira Rofita Riski
ReplyDeleteTwitter : @rofita_syafira
Domisili : Kediri, Jawa Timur
Link Share : https://twitter.com/rofita_syafira/status/793706891176087552
Pertanyaan : Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain. Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Jawaban :
Bismillah,
Setuju. Alasannya? Menurutku, kebahagiaan itu muncul dari hati nurani kita. Kalau hati kita mengeklaim suatu tindakan ataupun sesuatu bikin kita Bahagia (bisa nyaman, senang, bahkan merasa spesial) yang mungkin menurut orang lain Biasa (sepele atau wajar) kita tetap merasa bahagia. Yang bisa mengukur tingkat kebahagiaan kita, juga hati kita sendiri. Karena belum tentu orang lain bisa membuat kita merasakan kebahagiaan, meskipun orang terdekat kita, jika hati kita sendiri tidak bisa merasa bahagia.
Bahagia itu relative, tidak selalu bahagia itu menyangkut hal-hal yang besar, tidak menutup kemungkinan jika hal sepele yang sering diabaikan bisa membuat kita bahagia. Kalau saja, diri kita selalu beranggapan ataupun berfikir negative terhadap sesuatu, bisa jadi kita sering merasa kurang bahagia. Yang mana seharusnya sesuatu itu bisa menjadi sebuah kebahagiaan untuk kita.
Sekian.
Nama: Aulia
ReplyDeleteTwitter: @nunaalia
Domisili: Serang
Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/793705528690036736
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Sangat setuju.
Karena dalam hidup segala sesuatu itu harus diusahakan. Walaupun kita semua tahu kalau Tuhan telah menakdirkan segalanya buat kita, dan kadang itu tidak sesuai dengan keinginan kita, namun semuanya tergantung bagaimana kita menerima dan memaknainya. Jika kita mau dengan ikhlas menerimanya, dan dengan senang hati menjalaninya, maka kebahagiaan itu akan diraih, karena Tuhan Maha tahu apa yg terbaik buat kita, dan apa yg kita butuhkan.
Nama: Ainun Marhamah
ReplyDeleteTwitter: @ainunmarhamah
Domisili: Palembang
Link share: https://twitter.com/ainunmarhamah/status/793809692539523073
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju. Semua yang terjadi dihidup kita terkadang karena perbuatan kita sendiri. Semua orang pantas untuk bahagia. Dan tentu kita tidak hanya "pasrah" menunggu kebahagiaan itu datang, kita harus berusaha, berusaha dan berusaha untuk meraih kebahagiaan itu. Jika kita beruntung dihidup ini, kita akan menemukan atau bahkan lebih baiknya kita mendapatkan kebahagiaan yang kita cari.
Udah sih gitu aja alasanku hehe singkat banget ya 😂😅 goodluck untuk semua peserta xoxo
Nama : Siti Maisyaroh
ReplyDeleteTwitter : @siti_maisyaroh
Domisili : Bandung
Link Share : https://twitter.com/Siti_Maisyaroh/status/793821842792329216
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju *sambil tunjuk tangan. Selalu inget sih sama kata-kata salah satu penulis favoritku "Hatimu milikmu, kamu tuannya, mau merasa senang atau tidak, kamulah yang menentukan".
Toh, definisi tiap orang tentang bahagia juga gak bisa disama ratakan... tapi yang pasti cuma kita yang tahu arti bahagia buat diri kita sendiri itu apa?? Kita bisa senyum, tertawa lepas tapi mungkin kita gak bahagia. Karena kita gak mencoba buat menciptakan perasaan bahagia. Atau.. kita bisa hidup biasa aja.. tapi hidup kita selalu merasa utuh dan bahagia.
Jadi mari menciptakan kebahagiaan dengan cara kita sendiri.
Nama: Larasati Dwika
ReplyDeleteDomisili: Lampung
Akun twitter: @larasatidwikap
Link Share: https://twitter.com/Larasatidwikap/status/794027210910769152?s=06
Gua setuju bgt sama quotesnya, karna cuma diri kita sendiri yang paling tau kita itu bahagia atau engga. Kebahagiaan itu bukan untuk ditemukan tapi untuk diusahakan diri sendiri. Kalo kita mengehendaki kebahagiaan buat diri kita sendiri bakalan gampang buat kita bahagia. Karna bahagia itu gk pernaah diukur atas sesuatu yg dimiliki seseorang. Dgn kita menghargai dan bersyukur atas apa yg kita punya, miliki dan genggam skrg ini itu bsa buat kita negerasa bahagia. Percaya deh. Tiap orang itu jg dikasih kebahagiaan dalam dirinya, tapi semua tergantung pilihan kita untuk gunainnya atau engga. Makanya dengerin suara hati lo jangan dengerin suara hati org laen, karna yg bertanggung jawab buat kebahagiaan lo itu ya diri lo sendiri. Dan intinya kebahagiaan itu tergantung hati dan kepribadian kita dalam milih kebahagiaan. 'Karna kebahagian itu pilihan'😇
Nama: Siti Khumaira Dengo
ReplyDeleteAkun twitter: @skhumairade
Domisili: Yogyakarta
Link share: https://twitter.com/skhumairade/status/794026966844342272
Sangat setuju! Kenapa? Jadi, ini persepsiku sendiri. "Aku nggak akan bener-bener ngerasa bahagia kalau bukan aku yang memulai, bukan aku yang melakukannya, dan bukan aku yang mengakhiri." Bisa jadi hal yang bikin orang seneng, ketawa-ketiwi, hura-hura, means nothing at all for me, begitu juga sebaliknya. Aku cuman dikasih kesempatan hidup sekali, jadi aku selalu menciptakan kebahagiaanku sendiri. Entah itu dengan hal konyol kayak ketawa sambil liatin hp pas lagi galau-galaunya sama tugas kuliah, atau selfie alay di timezone. Selama aku rasa itu fun dan bisa bikin ketawa bahagia, ya, nggak masalah dong? Hehehe.
Nama : Humaira
ReplyDeleteAkun Twitter : @RaaChoco
Domisili : Purwakarta
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/794039643012562944?p=v
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain. Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju. Karena yang menentukan bahagia atau tidaknya seseorang adalah dirinya sendiri. Saat seseorang memilih untuk bahagia, maka orang tersebut akan berusaha agar kebahagiaan itu terwujud. Begitu pula sebaliknya, saat seseorang memilih untuk tak bahagia, maka usaha sebesar apapun tidak akan menghasilkan kebahagian untuknya. Semua berasal dari sugesti dan energi yang dimunculkan saat awal memulai segala hal, mensugesti dirinya untuk bisa bahagia, ditambah energi yang positif, usaha yang tekun, do'a yang tak pernah putus dan keikhlasan. Jika dimulai dari hal-hal tersebut, dalam keadaan apapun, sesusah dan semenyedihkan apapun hidup, bahagia itu tetap ada. Hanya saja, butuh bantuan orang lain agar kebahagian itu terwujud lebih maksimal dan dapat terasa lebih membahagiakan lagi.
Nama : Mutiatul Hajar
ReplyDeleteAkun Twitter : @HajarMutiatul
Domisili : Balaraja-Tangerang
Link Share :https://twitter.com/HajarMutiatul/status/794049840741134336?s=09
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain. Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Setuju, alasannya sederhana karena semua orang memiliki versi masing masing tentang kebahagiannya. contohnya aku. bisa makan bareng-bareng keluarga pake daun pisang, lesehan itu tuh udah moment yang happy banget.
Nama : Damar
ReplyDeleteDomisili : Yogyakarta
Akun twitter : @Damar_BookComa
Link share : https://twitter.com/Damar_BookComa/status/794083517936402432
"Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain"
Setuju dengan quotes ini, karena kebahagiaan tergantung pada apa yang kita pikirkan dan kita rasakan. Kebahagiaan itu tercipta jika kita selalu berpikir positif pada masalah yang dihadapi dan selalu bersyukur pada apa yang kita dapatkan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletenama: emma
ReplyDeleteakun twitter: @emmanoer22
domisili: Riau
Link share: https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/794112539961475072?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1709583037
jawaban: setuju, karena bahagia itu harus di buat oleh diri sendiri dulu baru terasa kepuasaannya kalau kita bahagia. Tapi aku akan lebih sangat setuju lagi ketika bahagia itu tercipta juga karena orang lain yang menyebabkan kita dapat berbahagia. Tanpa orang lain yang bisa aku bandingkan denganku mungkin aku nggak akan tahu arti bahagia yang sebenarnya. Aku belajar untuk bahagia karena merasa orang lain terlihat bisa bahagia dengan hidup mereka. Bahagia sesungguhnya itu seperti apa? aku sendiri kurang yakin, karena setiap orang tingkat kebahagianya berbeda. Aku rasa kebahagian bisa terasa paling sempurna saat aku juga bisa membaginya pada orang-orang terkasih yang aku kasihi dan mengasihiku.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Aisyah Fahrani
ReplyDeleteDomisili : Kendari
Akun twitter : @aisyahfahraniy
Link share : https://mobile.twitter.com/aisyahfahraniy/status/794119975904641028
'Kebahagian itu kamu yang ciptain sendiri'
Setuju dengan quote ini. Kitalah yang menciptakan kebahagian dalam hidup kita. Orang lain hanyalah sebagai pemeran tambahan dalam hidup kita atau bisa juga sebagai pelengkap hidup kita. Setiap orang akan berusaha dengan maksimal hanya untuk mencapai kebahagiannya. Tetapi, dalam mencapai suatu kebahagian, pasti adasaja kerikil yang menghambat. Yang menghalangi laju perjalan kita. Tapi, cobalah berfikir, jika hidup kita berjalan mulus mulus saja tanpa ada hambatan, tidakkah engkau merasa bosan?
Nama : Novita
ReplyDeleteDomisili : Bekasi
Twitter : vita_novita26
link share :
https://mobile.twitter.com/Vita_Novita26?p=s
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
setuju. karena sebuah kebahagian tidak seenaknya di dapatkan dengan mudah, butuh pengorbanan. kebahagian akan datang saat kita mulai menciptakan sebuat skenarion di mana kebahagian itu terdapat di sana, contoh kecilnya keluarga, hangat dan nyaman. kebahagian yang tidak setiap saat bisa di dapatkan.karena butuh sebuah pengorbanan yaitu waktu itu bisa menggapai itu.
Nama : Aini Eka
ReplyDeleteTwitter : @ainekayul
Link share : https://twitter.com/ainekayul/status/793551483920756736
Domisili : Samarinda
Ya, sangat setuju. Karena kita sendiri yang dapat mengukur dan menentukan indikator kebahagiaan kita sendiri. Oleh karena itulah kebahagiaan harus diraih oleh diri kita sendiri, bukan ditemukan atau ditentukan olehvorang lain.
Nama : Heni Susanti
ReplyDeleteAkun : @hensus91
Domisili : Pati - Jawa Tengah
Link share : https://twitter.com/hensus91/status/794341703385694208
'Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain'
Setuju dong sama quote ini. Karena aku percaya tidak ada orang yang bisa membahagiakan kita kalau kita tidak memilih untuk bahagia. Apa pun hal baik yang kita terima dan miliki tetap tidak akan menjadi tolak ukur kadar kebahagiaan kalau dalam hati kita tidak menumbuhkan rasa itu. Sebaliknya seberapa banyak pun kekurangan kita, kita akan tetap bisa merasa bahagia jika kita bisa menerima dan memilih bahagia ada di hati kita.
Kita sendiri yang tahu hati kita. Sebaik apa pun orang merasa mengenal kita, tak ada yang benar-benar bisa memahami dan membaca hati kita. Jadi pilihan dan kuasa untuk merasakan kebahagiaan itu ada di tangan kita sendiri.
Demikian dan terima kasih :)
Nama : Salamatus Sakdiyah
ReplyDeleteDomisili : Jepara
Twitter : SalamatusSakdiy
Link Share : https://twitter.com/SalamatusSakdiy/status/794336824839655424
Pertanyan :
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain
Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Jawaban :
Setuju. Karena menurutku, you are the master of yourself, kamu adalah tuan dari dirimu sendiri. Kamu yang bisa mengukur dan menentukan kebahagiaanmu sendiri. Kebahagiaan tergantung dari bagaimana kita menyikapi setiap hal yang kita alami. Misalnya orang jomblo, dia menerima status dan tidak iri dengan temannya yang sudah punya pacar, maka seorang jomblo pun bisa bahagia karena dia menerima keadaannya. Berbeda dengan orang yang sudah punya pacar tapi selalu membanding-bandingkan pacarnya dengan orang lain. Selalu menginginkan pacarnya lebih dari orang lain, maka hidupnya tidak akan bahagia karena dia tidak pernah bersyukur dan menerima pacarnya apa adanya.
Nama: Dwita Andhara
ReplyDeleteAkun twitter: @dwitaandhara
Domisili: Makassar
Linkshare: https://twitter.com/dwitaandhara/status/794440796439052288
Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain. Setujukah dengan quotes tersebut? Apa alasanmu?
Jawaban:
Setuju dan alasannya karena yang tau kita gimana yah tentu diri kita sendiri bukannya orang lain. Begitupun juga dengan kebahagiaan, cuma kita yang tau kita bahagia atau gak, cuma kita sendiri yang bisa ngukur kebahagiaan kita itu seperti apa, cuma kita sendiri yang tau kita bahagianya karena apa. Jadi, secara gak langsung cuma diri sendiri juga yang bisa nyiptain kebahagiaan.
Contoh sederhana deh seperti seseorang yang bahagia hanya karena cilok. Emang sederhana sih tapi tiap orangkan berbeda, kesukaannya akan sesuatupun pasti berbeda. Nah kalau dia bahagia hanya karena cilok, secara gak langsung dia sendiri udah nyiptain kebahagiaannya. Sesederhana itu, dia makan cilok, dan dia bahagia.
Nama:ziyyanah walidah
ReplyDeleteTwitter:zizin_alhamid
Domisili:surabaya
Link:https://mobile.twitter.com/zizin_alhamid/status/794430456355692544
Jawaban:
Saya setuju banget dengat quote yang menyatakan bahwa kebahagiaan hidupku adalah aku sendiri yang menentukannya. Karena setiap individu mempunyai kehidupan masing2, dan dia dituntut untuk mencari kebahagiaannya sendiri karena standart kebahagiaan setiap individu itu berbeda dan kebahagiaan itu relatif. Jadi tidak mungking kabahagian kita orang lain yang menentukan. Bahkan Allah pun menjelaskan dalam Al-quran bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ayat itu sudah menjelaskan kebahagiaan itu ada di punggung kita,kita harus mencarinya, seperti menjemput bola tidak berdiam diri ditempat. seperti apa kebahagiaan kita itu kita sendiri yang menentukannya. Bukan orang lain atau siapapun. Jadi kebahagiaan seperti apa yang kita inginkan kita harus mengejarnya sendiri.
Nama : Rani Widiyansyah
ReplyDeleteTwitter : @raniwidiyansyah
Domisili : Bandung
Link : https://mobile.twitter.com/raniwidiyansyah/status/794500442164064256?p=v
Jawaban :
Setuju banget! (99999+) karena setiap orang punya ukuran kebahagiannya masing masing. Ada yang bahagia karena punya pacar ada juga yang bahagia hanya dengan membaca buku (kaya aku ~ jones detected). Yang menentukan kebahagiaan itu ya kita sendiri, misalnya yang bahagia karena punya pacar ya tinggal cari pacar, kalau memilih tidak bahagia ya jadi jones, kalau yang bahagia dengan buku silahkan membaca sebanyak banyaknya, kalau memilih tidak bahagia ya silahkan berhenti. Intinya kebahagiaan itu pilihan, kita bisa menentukan ingin bahagia atau tidak. Kebahagiaan juga harus dicari (pacar harus di cari, buku harus dibeli dengan uang berarti harus kerja) karena kebahagiaan itu tidak datang dengan sendirinya.
Semoga berhasil (soalnya aku akan bahagia, bisa baca buku)
Nama: Rizki Fitriani
ReplyDeletetwitter: @Kikii_Rye
Domisili: Sidoarjo, Surabaya
link share: https://twitter.com/Kikii_Rye/status/794524466936061952
jawaban:
'Kebahagiaan itu kamu sendiri yang nyiptain'
Setuju sama quote itu. kalo bukan kita yg nyiptain siapa lagi? nunggu orang lain? kelamaan.
dari diri kita sendiri yg dapat menentukan mau bahagia apa enggak. seperti halnya dengan hidup yg penuh pilihan. Kebahagiaan juga pilihan, mau bahagia apa enggak.
meskipun kita nyari kebahagiaan di orang lain, kita belum tentu bisa bahagia.. tergantung individu masing2 sih ada tuh yg bilang 'aku bahagia lihat kamu bahagia' pastinya itu kebahagiaan sementara yg menular kekita.
selagi bisa buat diri sendiri dan orang lain bahagia kenapa enggak?
wkwkwkwk hanya mau berpendapat di blog kak asri.. seru sih ikut ginian walopun cuman pernah menang sekali dari seribu kuis:v
Rini Cipta Rahayu
ReplyDelete@rinicipta
Karangasem, Bali
https://twitter.com/RiniCipta/status/794547358868455424
Aku sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Kita yang paling tau hal yang buat kita bahagia. Kita yang memegang kendali penuh terhadap hidup kita. Menjadi bahagia atau sebaliknya, sepenuhnya adalah pilihan kita. Yang perlu dipahami sih tentang manajemen konflik, pengendalian emosi dan mindset kita sendiri. Ketika memahami diri, kita juga pasti udah bisa mengendalikan diri dan memandang sesuatu secara positif. Jadi nggak gampang stress, bisa lebih bahagia dan menikmati hidup
Nama : Jawahirul Arifah
ReplyDeleteAkun twitter : @jawarifah
Domisili : Kudus
Link share: https://twitter.com/jawarifah/status/794563419831574528
Jawaban : bener banget quote nya kak, bahagia itu diri sendiri yg menciptakan. Rasa bahagia itu menurutku berawal dari rasa syukur terus berbuah bahagia. Dan bahagia itu menular. Jadi bisa bikin aura positif di sekeliling kita.