Penulis : Nima Mumtaz
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020247717
Hai..
Hari
ke-4 di bulan Januari 2015. Dan hari terakhir buat holiday. Tomorrow,
it's time to back to the real world, to the reality.. Yeay.. Hip hip
hurray.. (abaikan).
Kali ini aku mau post novel karya mba Nima Mumtaz yang judulnya (drumroll please).. Akulah Arjuna.
Yang penasaran apa isi novelnya, langsung aja yaa ke toko buku terdekat
atau toko buku online buat dapatin novelnya. Atau mau intip dikit apa
sih yang ada di dalam novel mba Nima Mumtaz ini. Boleh, yuk, langsung
aja baca sinopsis dan kata-kata yang menurut aku deep meaning banget.
And the synopsis..
Pencarian Cinta seorang Arjuna. Antara hati dan logikanya.
Oke,
inilah masalah pelik yang membelitku. Aku beristri dua! Upss... punya
pacar dua, tepatnya. Eehhh, enggak juga. Yang pasti saya punya dua
pasangan tapiii... gak tepat juga ini, jadi apa istilah yang pas, ya?
Dalam
khayalanku yang terliar pun gak akan pernah aku bayangun dapet nasib
kayak gini. Aku adalah tipe lelaki setia yang tak akan pernah mempunyai
dua pasangan dalam satu waktu bersamaan. Itu pantangan buat aku. Tapi
sialnya itulah yang terjadi sekarang ini. Walaupun ini bukan mauku dan
gak pernah kusengaja. Suer!
Di
satu sisi aku udah punya Nina - walaupun dia gak secara langsung
mengiyakan permintaanku, tapi boleh, dong aku kepedean nyebut dia pacar.
Secara dia juga memperlakukan aku seperti pacarnya. Tapi di sisi lain
ada anak bos, si setan cilik yang nyebelin itu, yang memproklamirkan
diri sebagai pasanganku di kantor.
Indah, bukan? Banget! Bahkan terlalu indah untuk playboy terganteng seperti aku sekalipun.
Here we go..
"Saat
mencintai seseorang, kita tak akan pernah peduli dengan masa lalunya,
dengan apa yang mengikutinya, bahkan dengan semua keburukan dan
kebusukannya. Kita hanya akan melihat dia apa adanya dan hanya
mengharapkan semua hal yang terbaik untuknya. Bahkan tak akan pernah
peduli kalau akhirnya hanya sakit yang bisa kita terima. Kamu hanya
ingin melihat dia tersenyum, hanya ingin dia bahagia" (David ke Arjuna,
hal. 173)
"Kalau
nanti aku kangen kamu, aku akan mengingat hari ini sebagai kenangan
terindah yang pernah kumiliki. Percayakah? Aku hanya perlu memejamkan
mata dan kamu akan hadir. Itu karena kamu selalu hidup dalam anganku"
(Ayana ke Arjuna, hal. 204)
"Setelah
sekian lama baru kali ini aku kembali ingin bertanya 'kenapa' pada
Tuhan. Tapi pantaskah itu? Bukankah kita hanya perlu bersyukur atas
semua yang kita dapat? Tapi kadang saat sisi egois itu muncul, aku ingin
mempertanyakan kehendak Tuhan yang seakan selalu saja mempermainkan
nasib. Kenapa harus seperti ini?" (Ayana ke Arjuna, hal. 204)
"Yang
kebetulan memporak-porandakan hatimu. Yang kebetulan mengubah
pandanganmu tentang hidup. Yang kebetulan memalingkanmu dari dunia
tempatmu berpijak selama ini. Yang hanya dengan kehadirannya
menenangkanmu. Yang hanya ingin kau lihat senyumnya sepanjang hari. Yang
tanpanya bahkan kau tak tau apa arti hidupmu. Yang padanyalah terbersit
kata 'aku ingin pulang' di pikiranmu. Begitukah Juna? Dan bagaimana aku
mengambil kesimpulan? Dari caramu membicarakannya terlihat sekali kamu
patah hati karena dia" (David ke Arjuna, hal. 266)
"Juna
apa kamu tak menyadari apa artinya itu? Kamu jatuh cinta Juna, dan
sekarang kamu dalam tahap mengingkarinya, mengingkari apa yang hati
rasakan, apa yang hatimu pilih, apa yang hatimu mau. Dan kamu lupa satu
hal, kalau cinta sudah memilihmu, tak ada cukup tempat untukmu sembunyi"
(David ke Arjuna, hal. 267)
"Kamu
baik, Juna, sangat baik. Tapi satu yang aku yakini sekarang adalah
laki-laki yang baik itu hanya untuk perempuan baik-baik, begitu juga
sebaliknya. Oleh karena itu aku ingin memperbaiki diri. Aku ingin
memantaskan diri agar kelak aku bisa bersanding dengan imamku. Seseorang
yang dikirimkan Tuhan, yang mana pastinya itulah yang terbaik untukku.
Gak mungkin sekarang ini aku memaksakan kehendak untuk berjodoh
denganmu, sedang aku belum siap sama sekali untuk menjadi istri dan ibu
yang baik. Kelak jika kita bertemu dan berjodoh aku akan bersyukur,
karena akhirnya kamu dan aku memang ditakdirkan bersama. Namun jika
tidak, aku akan tetap mensyukurinya karena perjalanan hidup telah
memberikan banyak pelajaran yang membuat kita sama-sama bisa memetik
hikmah dari semua ini" (Nina ke Arjuna, hal. 276)
"Aku
tak akan bilang cintaku sedalam samudera, tidak juga setinggi
bintang-bintang di angkasa. Cintaku hanyalah sebuah cinta yang
sederhana, yang hanya ingin melihatmu tersenyum bahagia dan menikmati
hari-hari kita bersama. Kamu dan aku adalah Cinta. Aku mencintaimu dan
tak ada apapun yang bisa merubah itu, selamanya" (Arjuna, hal. 363)
"Saat
kuhirup napasmu, menjadikannya satu dalam paru-paruku. Tahukah kamu
kalau itu adalah inginku? Selamanya hanya kamu yang kumau, berjanji
dalam ikatan yang Tuhan berkahi dan ingini. Saat kamu menjadi
satu-satunya halalku, ijinkan aku memujamu dalam penghormatanku.
Memuliakanmu seperti kumemuliakan ibuku dan mencintaimu seperti
kumencintai ayahku. Kamu adalah satu, bidadari yang akan kuijinkan
tinggal dalam hatiku yang akan mendampingi setiap langkahku, dalam hidup
maupun matiku. Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu" (Arjuna, hal. 418)
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)