Judul Buku : Wedding Rush
Penulis : Jenny Thalia F
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020263496
Penulis : Jenny Thalia F
Penerbit : Elex Media Komputindo
ISBN : 9786020263496
Finally, alhamdulillah.. Akhirnya Book Review Novel karya mba Jenny Thalia F berhasil diselesaikan. Huft.. Long journey.. Dari kesibukan yang benar-benar bikin nggak sempat buat nulis di blog (tapi tetep eksis di dunia maya.. sama ajah), sampai yang bener-bener berhasil bikin aku tidur awal.. Yeay.. Berhasil.. Berhasil.. Berhasil.. Horeee.. Dan kini kupersembahkan Book Review Ala Asri kepada kalian, pembaca setia blogku (ada nggak sih yang nongkrongin blog aku?), penggemar novel romance, penggemar novel terbitan Elex Media, penggemar mba Jenny Thalia F - author belia kita, dan buat kalian yang suka membaca.
And the synopsis..
Tidak semua orang turut berbahagia atas pernikahanmu.
Padma memutuskan meninggalkan tiga orang sahabatnya -- Rajata, Resita, dan Daka -- setelah akhirnya mengetahui kalau perasaannya pada Rajata tidak terbalas. Rajata memilih Resita. Setelah dua tahun akhirnya Padma memutuskan kembali pada saat pernikahan Rajata dan Resita. Daka dengan setia mendampingi Padma untuk memperbaiki hubungan persahabatan mereka yang sempat renggang. Doa Daka agar Padma segera mendapatkan seseorang yang membantu menyembuhkan patah hatinya ternyata terkabul. Riko hadir di waktu yang tepat, membuat Padma move on dan berhasil mengikatnya dengan pertunangan. Namun.. semua terasa tidak benar saat Padma dan Riko memutuskan untuk menikah.
Here we go..
Benar rupanya, tidak akan pernah ada persahabatan antara lelaki dan perempuan tanpa cinta atau nafsu di dalamnya (WR, hal. 2)
Pernikahan itu menganding kompromi dan toleransi seumur hidup. Bukan sebuah peraturan dan ketetapan yang mengekang salah satu atau kedua individu di dalamnya (WR, hal. 3)
Pada akhirnya, aku pulang juga (WR, hal. 5)
Aku belum siap untuk mencintai seseorang dan nantinya aku berubah sebagai orang yang menyakitinya (WR, hal. 13)
Makanan adalah obat paling mujarab untukpenyakit patah hati (WR, hal. 15)
Kadang rumput tetangga lebih hijau dari rumput milik sendiri (WR, hal. 19)
Orang jatuh cinta, emang jadi bodoh dalam segala hal (WR, hal. 23)
Hidup lo kadang terlalu monoton tanpa lo sadari, dan jangan jadiin patah hati kronis sebagai template untuk hidup lo itu (WR, hal. 33)
Perubahan bisa saja datang kapan pun, entah diharapkan atau tidak (WR, hal. 37)
Karena tak ada yang namanya bekas sahabat selama apa pun kita meninggalkan mereka. Sahabat tetaplah sahabat (WR, hal. 37)
Merelakan orang yang ia cintai demi sahabatnya sendiri (WR, hal. 41)
Bahwa cinta bisa datang dengan sangat cepat namun sangat lama untuk membuat perasaan itu pergi dari hatinya (WR, hal. 41)
Bahwa menyembunyikan perasaan di balik tali persahabatan mereka adalah omong kosong (WR, hal. 43)
Time heals the pain, trust me (WR, hal. 52)
Menikahlah karena memang hati kamu memilih dia. Bukan hanya karena kamu dicecar sana sini dan mendekatkan Padma kembali dengan kalian (WR, hal. 55)
Jatuh cinta mungkin butuh waktu yang nggak lama, dan melupakan atau menghilangkan perasaan kita ke orang itu.. mungkin butuh waktu yang lebih lama daripada jatuh cinta itu sendiri (WR, hal. 61)
Tidak ada sahabat yang rela melihat sahabatnya sakit hati (WR, hal. 64)
When someone comes into your life, God sent them for a reason. Either to learn from them, or to be with them until the end -Unknown- (WR, hal. 66)
And I'm grateful because God sent you to me - whatever the reason is (WR, hal. 67)
Nggak pernah ada yang tahu kan masa depan itu gimana. Jalanin aja (WR, hal. 85)
Spontanitas adalah hal yang terpendam, Bro (WR, hal. 85)
Kalau gitu, let say, spontanitas adalah salah satu tindakan defense lo (WR, hal. 86)
Something preciuos that you want to protect for as long as you can. Let me rephrase that - someone precious for you (WR, hal. 86)
Memaafkan dan mengikhlaskan (WR, hal. 86)
We're totally different without you. Maaf untuk semua yang udah terjadi (WR, hal. 88)
Let bygones be bygones, right? (WR, hal. 88)
Tapi ketika lo udah terbiasa, maka lo akan menikmati setiap prosesnya (WR, hal. 90)
Move on bukan berarti kenangan yang lalu itu hilang dan lo lupa sama semua kejadian yang lalu. Move on itu tentang.. melepaskan secara bertahap (WR, hal. 91)
DakaW : Just because I'm mad, doesn't mean I stop caring, Padma (WR, hal. 101)
Ada orang yang bilang kalau persahabatan yang terus berlangsung lebih dari lima tahun dan tetap bertahan, maka persahabatan itu akan terjalin selamanya (WR, hal. 102)
Nikah itu bukan cuma tentang cinta dan kesiapan materi. Tapi juga mental (WR, hal. 103)
Move on emang bukan masalah nemuin penggantinya, tapi mungkin dengan ada penggantinya bisa bikin lo mikirin langkah untuk ke depan, bukan untuk nengok ke belakang (WR, hal. 111)
Ketika kita sering mengucapkan nama seseorang di dalam hati dan pikiran, itulah saat di mana kita mulai memasukkan seseorang ke dalam hati dan belajar mencintainya (WR, hal. 122)
Sahabat akan terus saling memiliki, bagaimanapun kondisinya (WR, hal. 126)
Nggak perlu jadi romantis untuk bikin seseorang nyaman saat bersama kamu (WR, hal. 133)
Bukan aku menjanjikan cinta dan perasaan yang palsu buat kamu. Aku cuma ingin kamu tahu, bunga itu tentu nggak akan layu. Pun dengan niatku mendekati kamu dan keinginan untuk melangkah lebih jauh dari sekedar teman, bersama kamu, tidak akan layu. Itu semua bukan pura-pura atau khilaf sesaat (WR, hal. 134)
Cinta itu ada banyak caranya untuk dateng, Ma. Ada yang tiba-tiba, ada yang karena terbiasa, ada juga yang pas pertama kali lo ngeliat dia.. lo ngerasa kalau cuma orang itu yang bisa bikin lo bahagia walaupun cuma dengan ada di sampingnya (WR, hal. 136)
Orang di masa lalu, itu hal yang jadi ketakutan seseorang dalam menjalin hubungan (WR, hal. 148)
Sebesar apapun kepercayaan dua orang dalam satu hubungan, bertemu langsung juga sangat dibutuhkan (WR, hal. 161)
Pernikahan memang nggak akan seindah dongeng-dongeng, Sayang. Ada kalanya dua orang yang terikat nantiya ingin lepas dari satu sama lain. Tapi kamu nggak akan tahu kamu akan jadi seperti apa di pernikahanmu kelak, kalau kamu bahkan nggak mau kenal dengan perempuan lain di hidup kamu (WR, hal. 176)
Cinta itu, bukan sesuatu yang harus dipahami, tapi diresapi sampai lo bener-bener ngerasain cinta itu sendiri di hati lo (WR, hal. 215)
Ya, aku usahakan untuk tetap bisa percaya sama kamu dan dipercaya sama kamu (WR, hal. 242)
Saling berkompromi, ngerendahin ego untuk sejenak, adalah hal-hal yang jadi pelajaran dasar. Soalnya, ketika nanti udah nikah, dua hal itu akan jadi komponen yang paling penting di antara kalian (WR, hal. 246)
Menikah itu dianggap sebagian orang untuk menjerat kebebasan individu di dalam pernikahan itu. Padahal, pernikahan sebenarnya adalah kebebasan. Karena kita udah saling pegang janji sehidup-semati dan saling berkomitmen untuk jujur, percaya, dan setia (WR, hal. 248)
Jatuh cinta itu adalah ketika lo berusaha untuk selalu bisa bareng sama dia. Mencintai itu adalah ketika lo mau liat dia bahagia - as simple as that. Siapa yang bikin lo jatuh cinta dan siapa yang lo cintai? Lo pikirin dulu hal itu dan temuin jawabannya - lebih baik lagi kalau sebelum undangan ini disebar (WR, hal. 249)
Karena nyatanya, ada orang yang terlampau terlambat menyadari perasaannya (WR, hal. 252)
Kadang yang sejati emang datengnya belakangan - sebelas dua belas sama penyesalan (WR, hal. 257)
Namun takdir sering kali bermain-main dengan mereka. Seseorang memang harus merasakan kehilangan dulu baru bisa menyadari arti kehadiran yang lainnya. Karena selagi mereka tetap bersama, tak ada yang bisa menyadari pergeseran rasa itu sendiri (WR, hal. 258)
Tidak semua orang turut berbahagia atas pernikahanmu. Dan maaf, aku adalah salah satu di antara orang-orang itu. Atau mungkin justru akulah satu-satunya (WR, hal. 264)
Kita akan menikah beberapa bulan lagi, harusnya aku yang berterima kasih karena kamu mau menerima aku (WR, hal. 266)
Tapi yang gue tahu selama ini, ketika kita cinta sama perempuan, perjuangin sampai mampus. Apa pun hasilnya, kalian bareng atau nggak, itu urusan nanti (WR hal. 270)
Tenang, Ma. Gue emang mencintai elo - maka dari itu, I'll do anything gor you. Sekalipun lo minta gue dateng ke resepsi lo, I will. Nggak ada gunanya maksa elo buat ngakuin perasaan lo ke gue, kalau lo emang nggak mau (WR, hal. 286)
Kita nggak akan pernah bisa bersama, kalau aku hanya memaksa kamu untuk mengikutiku. Lebih mudah hidup dengan orang yang mencintai kita daripada dengan orang yang kita cintai. Aku memang mencintaimu, tapi aku tahu, sekeras apa pun usahaku untuk membuatmu mencintaiku, ini nggak akan berhasil. Begitu juga pernikahan ini, yang ada hanya menyiksa kamu dan aku sampai waktu yang kita tidak tahu kapan akan berakhir (WR, hal. 293)
Ada orang yang bilang, semakin sering merasakan sakit, semakin imun diri kita terhadap rasa sakit itu. Ada juga yang bilang, kita justru harus bertahan dengan penyebab rasa sakit itu. Karena bisa saja rasa sakit itu diberikan sepaket langsung dengan penyembuhnya (WR, hal. 302)
Perasaan tidak bisa disetir hanya dengan sebuah cincin yang melingkari jari manis seseorang. Fisik mungkin bisa selalu ada di dekatnya, tapi siapa yang tahu kalau hati bisa saja menyebut nama orang lain (WR, hal. 305)
Ia tahu, gelas yang pecah tidak akan bisa sama lagi seandainya direkatkan kembali (WR, hal. 306)
Nggak apa-apa, kita punya waktu sepanjang yang diberikan Tuhan untuk mengerti satu sama lain (WR, hal. 308)
Orang memang bisa berubah, tapi dia juga bisa tetap menjadi yang dulu. Perubahan adalah pilihan, kamu yang memilih mau berubah atau nggak (WR hal. 310)
Kali ini percaya sama gue, ketakutan seseorang bakal hilang begitu aja kalau lo berani ngehadapinnya (WR, hal. 313)
I don't need a perfect relationship. I just need someone who want give up on me. Apa lo udah nyerah sama gue, Daka Wirata? Karena, sorry, gue baru mau berjuang buat dapetin apa yang udah gue lepasin gitu aja (WR, hal. 321)
Karena saat aku ngeliat kamu, semua warna muncul begitu aja. Tapi yang harus kamu ingat, sebanyak apa pun warna di sekitar kita, kita nggak akan pernah bisa ninggalin warna putih. White makes you beautiful (WR, hal. 326)
Sekarang aku udah tahu, siapa yang udah bikin aku jatuh cinta dan siapa yang aku cintai. The answer is you (WR, hal. 328)
Persahabatan antara laki-laki dan perempuan biasanya salah satunya memendam rasa yang lebih
ReplyDeleteHai, Rahmi..
DeleteTerima kasih sudah bersedia mampir dan membaca review ala aku..
Yup, tapi semuanya balik lagi ke diri pribadi, apakah mau diutarakan atau disimpan saja..
Gut nite :)
endingnya gimana ya?? spoiler dong hehe
ReplyDeleteHai..
DeleteHmm.. endingnya yaa? sebenarnya bisa kok ditebak kalau baca sinopsisnya.. hehe..
yuk, baca yuk, novelnya :)
Makasih udah mampir :)