Penulis : Alvika Dae
Penerbit : Diandra Creative
ISBN : 978-602-336-113-7
Kategori : Romance
Halohaa...
Ketemu lagi malam ini bersama aku. Apa kabarnya kalian hari ini? Adakah yang lagi sebel, marah? Jangan yaa.. Tetaplah gembira, tersenyum. Jika belum mampu tertawa dan tersenyum, ada baiknya baca sedikit review dari aku.. Siap? Oke, let's peek the review..
Halohaa...
Ketemu lagi malam ini bersama aku. Apa kabarnya kalian hari ini? Adakah yang lagi sebel, marah? Jangan yaa.. Tetaplah gembira, tersenyum. Jika belum mampu tertawa dan tersenyum, ada baiknya baca sedikit review dari aku.. Siap? Oke, let's peek the review..
And the synopsis..
8 tahun yang lalu.. aku bertemu dengannya. Dia memiliki senyum tercantik yang pernah aku lihat. Dan saat itulah aku jatuh cinta.
7 tahun yang lalu.. aku memintanya menjadi kekasihku. Tak peduli dengan apapun, gadis itu menerimaku. Dan saat itulah aku bahagia.
6 tahun yang lalu.. Hubungan kami berakhir. Dia meninggalkanku dalam kepsrahan. Menangis dan putus asa. Dan saat itulah aku kehilangan.
5 tahun yang lalu.. aku berpisah dengannya. Dia pergi, aku pergi. Kami menjalani hidup sendiri-sendiri. Dan saat itulah aku mati rasa.
Sekarang..
Tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan menjemputnya kembali.
Here we go..
Nggak ada gue baik-baik ya. Sesusah apapun, lo harus hidup. Lo harus bahagia. Lo harus lebih bahagia dari gue (She, hal. 10)
Tapi kehilangan membuatnya merasakan bahwa dia makin tahu seberapa besar perasaannya pada wanita itu dan seberapa besar perasaan wanita itu padanya (She, hal. 18)
Tapi kesempurnaan itu tak ada artinya jika senyum itu tidak ada (She, hal. 20)
Fianer percaya waktu sanggup meninggalkan kenangan (She, hal. 26)
Saat kita melihat seseorang yang kita yakini kita inginkan, maka waktu 20 menit masih terlalu lama untuk menjadikannya milik kita. Percayalah (She, hal. 58)
Dijaga seperti itu pasti membuat kita nyaman. Membuat kita merasa sangat berharga (She, hal. 60)
Luka itu seperti apa, dan merasa asing dengan kata sakit (She, hal. 60)
Tidak semua doa dapat terkabul. Aku sungguh berharap, doa ini bukan tidak terkabul. Tapi Tuhan menunggu saat yang tepat untuk mengabulkannya (She, hal. 103)
Dan saat dia sudah kembali bahagia, saat semua yang diinginkan gadis kecilnya itu didapatkannya.. kenapa harus dipaksa untuk lepas lagi? (She, hal. 119)
Kalau aku tidak bersamanya, aku mati (She, hal. 135)
Jika membutuhkanku, yang harus kamu lakukan hanya meminta (She, hal. 161)
Kita sudah kehilangan banyak waktu (She, hal. 168)
Memang benar, akan ada limit dari sebuah permintaan untuk dikabulkan. Karena ada saat dimana seseorang, tak bisa memenuhi satu permitaan selanjutnya (She, hal. 242)
Saat dia mengejar seseorang, dia akan mengejar sampai terkesan dia tak bisa hidup tanpa wanita itu (She, hal. 257)
Ada 3 hal yang dia inginkan di dunia ini sekarang. Ayah bisa menerima Egar, bisa menikah dengan Egar dan Kahfi bisa kembali lagi. Tidak apa dia tak mendapat semuanya (She, hal. 283)
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga baca novel ini. Dua jam langsung selesai. Ceritanya indah, mengalir begitu saja. Mba Alvika Dae mengajak kita untuk berimajinasi tentang tokoh-tokoh ciptaannya. Bahasa yang digunakan pun dapat dipahami dengan mudah dan tidak terkesan menggurui. Dan banyak sekali pelajaran mengenai hubungan antara ayah dan anak, orang tua dengan anak, kakak dan adik, sahabat, kemudian orang yang kita cintai. Walaupun masih banyak typo, tapi jujur aku suka banget sama novel ini. Aaahhh.. Nggak sabar menunggu untuk membaca karyamu yang lain, mba.. Ditunggu selalu karya-karyanya. Sukses selalu untukmu, mba Alvika Dae..
Nggak ada gue baik-baik ya. Sesusah apapun, lo harus hidup. Lo harus bahagia. Lo harus lebih bahagia dari gue (She, hal. 10)
Tapi kehilangan membuatnya merasakan bahwa dia makin tahu seberapa besar perasaannya pada wanita itu dan seberapa besar perasaan wanita itu padanya (She, hal. 18)
Tapi kesempurnaan itu tak ada artinya jika senyum itu tidak ada (She, hal. 20)
Dan kehilangan yang panjang.. terkadang tidak harus dilupakan. Mengingatnya hanya akan membawa kesedihan dan kerinduan, sakit dan penyesalan. Namun juga sedikit kebahagiaan (She, hal. 21)
Fianer percaya waktu sanggup meninggalkan kenangan (She, hal. 26)
Bahagia itu adalah dia (She, hal. 33)
Terima kasih adalah kata paling halus untuk diucapkan ketika melihat orang di samping kita berjuang sampai jungkir balik untuk tetap ada di sisi kita (She, hal. 46)
Aku tidak suka menyebut ini sebagai kegilaan. Aku lebih suka menyebutnya sebagai takdir (She, hal. 51)
Saat kita melihat seseorang yang kita yakini kita inginkan, maka waktu 20 menit masih terlalu lama untuk menjadikannya milik kita. Percayalah (She, hal. 58)
Dijaga seperti itu pasti membuat kita nyaman. Membuat kita merasa sangat berharga (She, hal. 60)
Luka itu seperti apa, dan merasa asing dengan kata sakit (She, hal. 60)
Orang yang tepat itu tak harus paling segalanya. Tapi seperti puzzle, dia harus mengisi tiap sisi hingga ruang kosong itu berbentuk sempurna (She, hal. 64)
Waktu bisa merubah keadaan, menyembuhkan luka, waktu juga bisa menyelesaikan segalanya (She, hal. 71)
Tidak semua doa dapat terkabul. Aku sungguh berharap, doa ini bukan tidak terkabul. Tapi Tuhan menunggu saat yang tepat untuk mengabulkannya (She, hal. 103)
Dan saat dia sudah kembali bahagia, saat semua yang diinginkan gadis kecilnya itu didapatkannya.. kenapa harus dipaksa untuk lepas lagi? (She, hal. 119)
Kalau aku tidak bersamanya, aku mati (She, hal. 135)
Dia memang tidak sempurna. Tapi hidupku tidak sesempurna tanpa dia (She, hal. 136)
Kalau kita sudah menikah, kamu tak perlu memintaku datang. Karena aku pasti akan pulang ke tempatmu (She, hal. 148)
Jika membutuhkanku, yang harus kamu lakukan hanya meminta (She, hal. 161)
Kita sudah kehilangan banyak waktu (She, hal. 168)
Wanita lebih butuh dicintai daripada mencintai (She, hal. 191)
Karena waktu tak bisa terulang. Waktu hanya bisa disesali. Sesal yang tak akan pernah ada penebusnya (She, hal. 214)
Cara paling jitu membuat seseorang menyukai adalah dengan mengenalnya (She, hal. 237)
Memang benar, akan ada limit dari sebuah permintaan untuk dikabulkan. Karena ada saat dimana seseorang, tak bisa memenuhi satu permitaan selanjutnya (She, hal. 242)
Saat dia mengejar seseorang, dia akan mengejar sampai terkesan dia tak bisa hidup tanpa wanita itu (She, hal. 257)
Ada 3 hal yang dia inginkan di dunia ini sekarang. Ayah bisa menerima Egar, bisa menikah dengan Egar dan Kahfi bisa kembali lagi. Tidak apa dia tak mendapat semuanya (She, hal. 283)
Berhenti hanya berarti dia menyerah (She, hal. 310)
Saat kita sampai di akhir perjuangan, lalu mendapatkan tujuan. Bukankah itu kebahagiaan yang hakiki? (She, hal. 335)
Menjadi orang hebat itu, bukan orang yang selalu pamer menunjukkan kehebatannya di depan orang lain. Tapi orang hebat itu, orang yang bisa mengendalikan kekuatannya sendiri (She, hal. 364)
Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan ketika kita merasakan jatuh cinta. Tapi jika bertemu denganmu lagi bisa membuat hidupku sempurna, tak ingin aku melepaskan tanganmu lagi
(Asri Rahayu MS - 07 Februari 2014)
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga baca novel ini. Dua jam langsung selesai. Ceritanya indah, mengalir begitu saja. Mba Alvika Dae mengajak kita untuk berimajinasi tentang tokoh-tokoh ciptaannya. Bahasa yang digunakan pun dapat dipahami dengan mudah dan tidak terkesan menggurui. Dan banyak sekali pelajaran mengenai hubungan antara ayah dan anak, orang tua dengan anak, kakak dan adik, sahabat, kemudian orang yang kita cintai. Walaupun masih banyak typo, tapi jujur aku suka banget sama novel ini. Aaahhh.. Nggak sabar menunggu untuk membaca karyamu yang lain, mba.. Ditunggu selalu karya-karyanya. Sukses selalu untukmu, mba Alvika Dae..
she fianer season 2 nggak di sale kak ? :D
ReplyDeleteNggak di sale :)
Delete