Penulis : Friska Adelia
Penerbit : Diandra Creative
ISBN :
Genre : Romance
Holaaa..
Peek A Book kembali lagi. Apa kabar semua? Sebelumnya, ikut prihatin dan hanya bisa membantu dengan doa untuk daerah yang terkena asap. Semoga keadaan lekas kembali seperti sedia kala.
Nah, hari ini Peek A Book mau menulis review dari bukunya mba Friska Adelia. Setelah 2 bukunya yang berjudul Sweetest Destiny dan Senandung Rima Masa Lalu sudah pernah Peek A Book review, kali ini bukunya yang berjudul Merajut Asa. Let's peek the review..
And the synopsis..
Temuilah Asa, pria tampan rupawan yang usianya sudah menginjak kepala tiga. Tapi entah kenapa jodoh tak juga menghampirinya.
Temu pula Yuri, gadis polos cantik yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA, yang bisa-bisanya jatuh cinta pada pandangan pertama kepada om dari sahabatnya sendiri.
Bagaimana jadinya jika mereka terlibat dalam satu kisah yang sama? Mungkinkah bagi mereka untuk merajut sebuah asa bersama?
Here we go..
Jawaban tanpa suara yang cukup menghancurkan semua harapan yang ada(MA, hal. 6)
Ini ketiga kalinya, Peek A Book
membaca novel karya Ikadelia, setelah sebelumnya Peek A Book benar-benar
menikmati kisah manis dan pelik di Sweetest Destiny dan Senandung Rima Masa
Lalu. Masih termasuk ke dalam genre romance, Peek A Book diajak ikut menyelami
karakter seorang Rehasa Atmaja dan gadis mungil, Yuri Matsumoto. Rehasa adalah
seorang pria mapan yang sedang dikejar usia untuk segera menikah. Sedangkan
Yuri adalah gadis berusia tujuh belas tahun yang jatuh cinta pada sosok Rehasa.
Jodoh itu dijemput, Sa. Jangan dibiarin.. (MA, hal. 13)
Rehasa pernah merasakan patah
hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Rehasa yang masih ingin
meneruskan pendidikannya mendapatkan ultimatum dari sang Bunda, untuk segera
menikah. Ya, karena bundanya sudah tak mau lagi datang ke acara wisudanya dan
menginginkan datang ke acara nikahannya. Tapi, jangan salah sangka dulu, novel
ini tak menceritakan kisah tentang perjodohan antara dua keluarga untuk
memperbesar perusahaan seperti yang biasa kalian baca di cerita-cerita lainnya.
Cinta nggak kenal usia, kali, dek (MA, hal. 31)
Kedatangan
sosok Yuri bukanlah tanpa sengaja. Ada alasan tersembunyi kenapa sosok Yuri
diperkenalkan oleh sang Kakak. Yuri layaknya seorang gadis yang langsung bisa
mendapat tempat di hati dan pikiran Rehasa. Seolah, dunia Rehasa mulai terpusat
pada Yuri.
Tapi kurasa, Tuhan memang menciptakan gadis kecil itu dari tulang rusukku, ya? Dan mentakdirkan kami untuk bersama? (MA, hal. 130)
Hingga
saat hari itu tiba, Rehasa akhirnya meminta Yuri untuk pergi kencan dengannya.
Walaupun awalnya, kecanggungan terasa, namun akhirnya sikap Rehasa yang
benar-benar memperlakukan Yuri bagai ratu, membuat percikan rasa itu bertambah
lagi. Yuri tak mampu menolak pesona Rehasa, begitu pun dengan Rehasa yang tak
sanggup berpaling dari Yuri.
Karena saat melihat kamu, saya membayangkan sebuah keluarga kecil yang bahagia. Ada saya, kamu, dan anak-anak kecil yang berlarian di sekitar kita (MA, hal. 149)
Pantai itu membawa ketenangan. Angin, air, pasir, menyatu dalam satu landscape, menciptakan suasana yang nyaman, dan menyajikan pemandangan yang indah pula. Apalagi ditambah sinar matahari yang mengintip ketika akan terbit, atau ketika pamit untuk bergantian tugas dengan rembulan (MA, hal. 185)
Aku yang bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan kamu. Apapun yang kamu inginkan, itu tanggung jawabku, sayang (MA, hal. 226)
Hari yang ditunggu pun
akhirnya tiba juga. Penyatuan dua hati menjadi satu. Hal ini dibuktikan oleh
Rehasa yang datang meminta Yuri kepada kedua orang tuanya. Sikap Rehasa yang
sopan selama mengenal Yuri dan ajakannya menikah pada Yuri membuat Yuri dan
keluarga mengiyakan niat baik tersebut. Apalagi yang harus dilakukan selain
restu dan doa dari kedua keluarga?
Membaca novel ini
begitu amat sangat menyenangkan. Peek A Book sampai larut ke dalam kisah Asa
dan Yuri. Begitu apik menuliskan kehidupan Asa dan Yuri dari awal bertemu
hingga akhir. Sebagai pembaca, Peek A Book diajak untuk berkenalan dengan sosok
dewasa dan tegas seorang Asa. Dan diajak berkenalan juga dengan sosok mungil,
baik hati dan dewasa seorang Yuri. Kisah cinta yang manis dan lucu.
Awalnya sih, aku agak
ragu sama karakter Yuri yang masih kecil dan mesti bersanding dengan Asa yang
dewasa. Tapi, ya itulah yang namanya cinta. Cinta akan datang tanpa mengenal
usia dan kepada siapa. Yuri mungkin merupakan sosok gambaran gadis muda yang
memiliki keinginan untuk menikah muda dan mendapat jalan yang lancar hingga
bertemu dengan Asa.
I have done it, baby. Because I have loved you, and only you. That’s why I asked you to marry me (MA, hal. 250)
Memang kedewasaan itu tidak selalu ditentukan oleh factor usia. Seseorang yang masih muda sekalipun bisa saja memiliki jiwa yang dewasa (MA, hal. 281)
Sosok lain yang aku
sukai di novel ini adalah Zara. Sejak awal dia yang tadinya hanya iseng mengira
sang sahabat hanya suka-suka biasa, hingga tak merestui hubungan tersebut. Pada
akhirnya menyetujui demi kebahagiaan sang sahabat bersama Omnya tercinta. Sikap
Zara yang cuek malah membawa pada satu permasalahan dalam rumah tangga Asa dan
Yuri karena orang ketiga yang tak diundang dan karena Zara.
Novel ini komplit
banget, nano-nano rasanya. Tak hanya menceritakan mengenai kisah cinta antara
sepasang anak manusia, namun juga mengenai kehidupan keluarga masing-masing
tokoh. Ada satu kisah yang jujur membuatku sempat sebal dengan si tokoh
utamanya, Asa. Tendang Asa ke bulan.
Kupikir inti dari dewasa, adalah mengutamakan kepentingan dan kebutuhan orang lain, orang yang kita sayangi, lebih dari kepentingan dan kebutuhan kita sendiri (MA, hal. 304)
Ternyata apa yang terlihat, tak selalu sesuai dengan apa yang terjadi
(MA, hal. 308)
Terkadang, kita perlu bersikap manis, seperti membawakan bunga, bernyanyi atau apa misalnya, untuk menyentuh hati seorang wanita (MA, hal. 311)
Peek A Book menyukai
kisah ini. Hingga tak ingin mengakhiri kisah ini terlalu cepat. Kita dibawa
gregetan dengan sikap dan perilaku Asa dan Yuri. Ada beberapa quote yang banyak
banget di novel ini, dan sempat tersindir dengan quote-quote tersebut. Saking
asyiknya membaca novel ini, Peek A Book sampai tak sadar jika kisah ini
benar-benar berakhir. Interaksi antar setiap tokoh sungguh manis sekali.
Benar-benat mengalir indah. Peek A Book masih setia menunggu novel beliau
selanjutnya *kedipin mata*
Novel yang sederhana
dengan kisah cinta yang manis dan sungguh banyak rasa, membuat kita semakin
jatuh dan jatuh lagi hingga tak ingin sekejap saja berpisah dengan novel ini.
Melalui novel ini, Peek A Book banyak belajar mengenai adab hubungan antara
lelaki dan perempuan yang belum muhrim maupun saat muhrim.
Ketika cinta sudah menyapa, dia tak akan peduli akan berlabuh di hati siapa, berapa usianya. Namun, yang perlu dilakukan hanyalah menjalaninya dengan hati yang ikhlas dan kesabaran serta mau menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan
(Asri Rahayu MS – 081015)
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)