Baca juga yaa (Guest Post | 5 Buku Rekomendasi Blogger Buku Lain yang Ternyata nggak Kelar Saya Baca )
Holaa..
Setelah kemarin guest post 5 Buku Rekomendasi Blogger Buku Lain yang Ternyata nggak Kelar Saya Baca, kali ini Peek A Book guest post lagi dari sobat Peek
A Book. Tentu aja yang dibahas mengenai buku.. Yeay..
Guest post kali ini dari mbak Bzee. Apa aja yang
mau beliau tulis? Cekidot yukz..
***
Anggaplah ini mbak Bzee yaaa.. |
Hallo pembaca Peek a Book yang baik, perkenalkan saya Bzee
dari blog Bacaan B.Zee *terima kasih buat kedatangannya di rumah kami*. Kali ini saya diundang main ke sini untuk membahas
sedikit rekomendasi buku klasik. Kenapa sedikit? Karena sebenarnya ada banyak
sekali buku klasik yang bisa dieksplor di luar sana, coba hitung saja mulai
zaman manusia mengenal tulisan sampai hari ini ada berapa masa, dan setiap masa
memiliki penulis yang bermacam-macam dan karya yang tidak sedikit.
Sebelumnya, saya mau menyinggung sedikit tentang apa sih
yang disebut buku klasik. Buku klasik tidak harus berusia ratusan tahun, bahkan
sebenarnya klasik itu relatif sekali terhadap waktu. Yang disebut klasik adalah
buku yang terus dibaca dari generasi ke generasi karena sifatnya yang universal
dan tak lekang oleh waktu. Jadi, tak salah jika ada yang sudah mengkategorikan
Harry Potter sebagai buku klasik, walaupun kita tetap butuh waktu untuk
membuktikannya.
Buku klasik juga tidak dibatasi oleh genre. Walaupun
kebanyakan kental unsur sastranya, unsur genre juga berpengaruh dalam
menjadikan klasik itu diminati, seperti fantasi Lord of the Rings, misteri
detektif Sherlock Holmes, romance karya-karya Jane Austen, horor Dracula, dan
lain sebagainya. Dan tidak semuanya se’menyeramkan’ yang dibayangkan beberapa
orang, apalagi jika kita tahu apa yang kita cari dan kita minati. Faktor lain
yang menentukan adalah asal penulis dan masa buku tersebut ditulis, karena
biasanya gaya penulisannya berbeda.
Tanpa berpanjang lebar lagi, inilah beberapa rekomendasi
klasik favorit saya untuk kamu yang:
- Mau kisah yang manis, karakter yang bebas, dan enerjik
Anne of Green Gables
karya Lucy Maud Montgomery adalah
sebuah kisah bildungsroman alias coming-of-age
seorang anak yatim piatu bernama Anne Shirley. Anne pertama muncul di usia
sebelas tahun, dan sepanjang buku kita akan disuguhkan tingkah konyol dan polos
gadis berambut merah ini. Selain menyenangkan, mengikuti perjalanan hidup Anne
membuat kita melihat sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan. Bagaimana
mensyukuri apa yang kita miliki, dan bukannya meratapi apa yang tidak kita
miliki, tentang persahabatan, keluarga, cinta, dan banyak lagi. Setting alam
yang masih murni, beserta deskripsinya yang cantik, menambah kenikmatan membaca
buku ini. Saya baru membaca dua buku dari delapan seri ini, dan sayangnya saya
tidak memiliki review buku pertamanya, tetapi ada review buku kedua, Anne of Avonlea, yang ternyata
tidak kalah menyenangkannya dari buku pertama.
- Mau teka-teki, mencintai permainan kata, dan imajinatif
Alice’s Adventures in
Wonderland karya Lewis Carroll
adalah pilihan untuk penyuka cerita anak yang punya imajinasi tak terbatas.
Saya yakin nama Alice tidak asing, meski kebanyakan mungkin mengenalnya dari
adaptasinya. Petualangan Alice bisa kita nikmati sebagai cerita yang unik
semata. Namun, untuk yang menginginkan lebih, kita bisa juga memandangnya
sebagai sebuah sindiran kehidupan nyata, yang disajikan dalam kisah hiperbolik.
Penulisnya yang seorang matematikawan seperti ingin mengajak kita bermain
dengan logika dan persamaan, atau sekadar mengajak kita berjalan-jalan di
negeri ajaib. Silakan tengok reviewsaya di sini. Oya, saya membaca buku ini dalam bahasa Inggris, karena
banyak permainan kata di situ, tetapi kalau ingin membaca versi bahasa
Indonesia, ada beberapa penerbit Indonesia yang menerjemahkannya.
- Mau deskripsi yang indah, kisah yang tenang, dan (mungkin) tidak berakhir bahagia
Pengalaman membaca The
Old Man and the Sea karya Ernest
Hemingway cukup berkesan untuk saya. Buku yang tidak terlalu tebal ini
sangat menghanyutkan, seperti kita ikut dibawa dalam perahu milik si orang tua
di tengah lautan, menanti ikan yang entah akan datang atau tidak. Sebenarnya
ceritanya memang begitu, hehe, tetapi kekuatan sesungguhnya memang bukan pada
konfliknya, lebih kepada bagaimana penulis menggambarkan konflik tersebut.
Lebih lengkap bisa dilihat reviewsaya ini.
- Mau kisah cinta yang tragis, pria (tampan dan kaya!) yang (terlalu) setia, dan hedonisme
Amerika di awal abad ke-20 dipenuhi oleh ‘orang-orang kaya
baru’ yang menimbulkan sebuah gaya hidup yang baru. Di masa ini, seorang
penulis bernama F. Scott Fitzgerald
melahirkan buku-bukunya, dan salah satu yang paling terkenal adalah The Great Gatsby. Beberapa tahun lalu,
filmnya sempat heboh, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, tetapi
percayalah, bukunya jauh lebih dahsyat. Di sini ada kisah cinta lama bersemi
kembali antara Jay Gatsby yang kini sudah kaya raya, dengan Daisy Buchanan yang
sayangnya sudah bersuami. Namun, mungkin bukan cinta yang bersemi. Mungkin ada
hasrat dan mimpi lain yang tersimpan di kedalaman benak manusia, yang terkadang
perlu kita kenal lebih dalam untuk memahaminya. Silakan lihat reviewsaya di sini, dan baca bukunya untuk tahu kenapa Gatsby disebut ‘great’.
- Mau humor cerdas, berbumbu sindiran, dan teman baru yang baik
Rasanya kurang lengkap kalau saya tidak membawa Oscar Wilde dalam rekomendasi saya.
Walaupun penulis favorit saya ini hanya menulis satu novel, ThePicture of Dorian Gray—yang juga saya rekomendasikan—tetapi ada yang lebih
‘ringan’ untuk dibaca karena unsur humor khas Wilde yang kocak sekaligus
cerdas. Saya merekomendasikan An Ideal
Husband yang berbentuk naskah drama (play).
Mungkin di Indonesia tidak banyak yang berani menerbitkan dalam bentuk ini,
tetapi sebenarnya menyenangkan dan relatif cepat dibaca. Di sini, ada sebuah
pertentangan batin yang dialami sang suami tentang masa lalunya, yang
kejujurannya akan menentukan hubungannya dengan sang istri. Apakah kriteria
suami ideal itu? Yang sempurna tanpa cacat cela? Yang selalu jujur? Drama ini
menunjukkannya dengan karakter-karakter luar biasa yang bermain di dalamnya.
Favorit saya tentu saja adalah Lord Goring yang lucu—sahabat sang suami, tetapi
ternyata menyimpan kebijaksanaan dan kesetiaan yang saya acungi dua jempol.
Baca reviewselengkapnya di sini ya.
- Suka binatang? Suka politik? Mau dua-duanya?
Sejak Harry Potter, novel-novel fantasi dengan berbagai
macam jenisnya membanjiri penerbitan buku Indonesia, yang kemudian merambah ke
distopia yang digawangi oleh The Hunger Games. Namun, jauh sebelumnya, novel
distopia punya cara yang lebih bervariasi untuk menyampaikan kritiknya. Salah
satu distopia klasik yang mengesankan saya adalah Animal Farm karya George
Orwell. Dalam cerita ini, Orwell menggambarkan pemberontakan hewan-hewan
ternak atas kesewenang-wenangan manusia. Buku ini tipis, tetapi isinya sangat
‘penuh’. Walaupun ditulis di era Perang Dunia II, konflik politik yang tersirat
dalam kisah ini masih tampak hingga sekarang. Tak perlu tahu sejarah, tak perlu
suka politik, baca buku ini, dan seperti itulah dunia kita. Ini review saya.
- Mau kisah klasik bangsa sendiri
Saya akui, dengan agak malu, bahwa saya masih jarang membaca
karya penulis Indonesia. Baru beberapa tahun terakhir ini saya mengeksplorasi
karya beberapa penulis. Dan salah satu penulis klasik Indonesia yang wajib
disebutkan adalah Pramoedya Ananta Toer.
Dari beberapa karyanya yang saya baca, memang Bumi Manusia, buku pertama dari Tetralogi Pulau Buru yang paling
berkesan (saya belum membaca buku selanjutnya). Di sini, ada kisah perjuangan
bangsa Indonesia yang dibalut dalam hubungan antara pribumi dan nonpribumi. Lebih
dari itu, ini adalah kisah tentang bumi manusia dan persoalannya. Selengkapnya,
baca reviewsaya.
Itulah sebagian buku klasik terbaik yang pernah saya baca.
Sebenarnya masih banyak favorit saya, tapi karena tempatnya terbatas, tujuh
saja sudah cukup. Kalau ingin melihat-lihat lebih banyak, bisa kunjungi blog
saya di bawah tag classic, atau akun goodreads saya di sini. Mau minta
rekomendasi lain, boleh tanya-tanya di twitter @bzee_why atau email busy_mail125@yahoo.com. Jangan lupa
like page Bacaan B.Zee di Facebook
ya.
Last but not least, kalau
ingin mengunduh secara gratis buku klasik (dalam bahasa Inggris) yang sudah
tidak terikat hak cipta (terbit lebih dari 100 tahun yang lalu, atau penulisnya
meninggal lebih dari 70 tahun yang lalu), biasanya saya suka mencari di
gutenberg.org atau lebih banyak link disini.
Terima kasih.
***
Oke, itu tadi adalah 7 Classic Books Rekomendasi Bzee. Dan ternyata, ada 1 buku yang masih setia ada di rak buku Peek A Book dan belum Peek A Book baca hingga saat ini, Alice *yeayyy*. Semoga tahun ini, Peek A Book bisa baca dan menyelesaikannya yaa, udah 14 tahun soalnya. Buat yang ingin kenalan sama Mbak Bzee, bisa dicolek
di akun Twitter
| Goodreads | Blog.
Terima kasih, mbak Bzee,
sudah mampir ke Peek A Book. Untuk guest post selanjutnya, nantikan
yaaa, only on Peek A Book.
Wah bacaan klasik Mbak Bzee sangat kaya, ya. Saya jadi malu, dari 7 buku di atas, saya baru baca Bumi Manusia (dan The Picture of Dorian Gray--kalau itu dihitung, sih). Jadi makin semangat utk baca buku klasik,nice post 😄
ReplyDeleteSemangatttt buat baca buku klasik :))
DeleteAku baru baca yang Bumi Manusia. Gak begitu ngerti sama novel klasik luar :)
ReplyDeleteSemoga dengan ini bisa tambah pengetahuan judul novel klasik yaa, mbak :)).. Semangat buat mbaknya :))
DeleteHai hai, makasih sudah diundang.
ReplyDelete