Baca juga yaa (4 Buku yang Masuk Wishlist karena Cover Aslinya )
Holaa..
Setelah kemarin guest post menuliskan 4 Buku yang Masuk Wishlist karena Cover Aslinya, kali ini guest post Peek A Book hadir lagi dari sobat Peek
A Book. Tentu aja yang dibahas mengenai buku.. Yeay..
Guest post kali ini dari Mas Dion Yulianto. Apa ya yang
mau beliau tulis? Cekidot yukz..
***
![]() |
foto diambil dari akun twitter Dion Y |
"Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain"
Judul Buku :
Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain
Penulis :
Dale Carnegie
Alih Bahasa
: Nina Fauzia N.S
Penyunting :
Dr. Lyndon Saputra
Cetakan :
pertama, 1995
Halaman :
382 hlm
Penerbit :
Binarupa Aksara
***
Banyak orang
mengaku telah berubah menjadi orang yang lebih baik setelah membaca sebuah buku.
Dan inilah kekuatan ajaiab dari buku, dia mengubah pembacanya dengan cara yang
elegan dan tidak memaksa. Bagi saya, buku legendaris inilah yang telah mengubah
banyak hal tentang diri saya, secara positif tentunya. Pertama kali saya
membaca buku Bagaimana Mencari Kawan dan
Mempengaruhi Orang Lain ini pada masa-masa awal saya masuk ke bangku kuliah
dan diperkenalkan dengan "perpustakaan yang sebenarnya". Sejak
remaja, saya adalah pelahap buku yang giat mengunyah semua jenis bacaan. Apapun
saya lahap selama itu berbentuk kata dan kalimat. Sayangnya, kondisi keuangan
kala itu masih sangat pas-pasan untuk saya bisa membeli buku. Jangankan beli
buku, uang untuk transport kampus-rumah saja nge-pas (3 tahun saya kuliah naik
sepeda bolak-balik sekitar 14 km). Karena tidak ada uang, jadilah perpustakaan
kampus UPT UNY jadi sasaran. Dan, buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi
Orang Lain ini adalah salah satu buku nonfiksi non pelajaran yang saya baca.
Tahun 2000-an adalah masa-masa booming buku psikologi populer. Karena
saya termasuk orang yang mudah terseret arus, saya kemudian mencoba mencari
bacaan yang memang sedang populer saat itu, dan jadilah buku ini sampai di
tangan saya. Lembar demi lembar buku ini telah mengubah cara pandang saya
terhadap apa itu buku. Masa SMP dan SMA saya diwarnai oleh majalah dan tabloid,
dan bayangan saya tentang buku nonfiksi adalah buku-buku selain novel, yakni
buku pelajaran. Buku Dale Carnegie ini seperti sebuah gerbang yang menyadarkan
saya bahwa buku itu beragam, bahwa sebuah buku serius juga bisa dinikmati dan
dibaca sambil santai, serta dipraktikkan. Tema-tema psikologi yang semula saya
kira berat langsung dijungkir balikkan lewat cara menulis Carnegie yang akrab
dan ramah. Sebagaimana judulnya yang berembel-embel “mencari kawan”, buku ini
ternyata juga cenderung berkawan dengan pembaca, membuat pembaca betah. Dan,
lebih dari itu, buku ini mengajak pembacanya untuk bertindak aktif dan bukan
sekadar membaca pasif.
Efek terbesar yang ditimbulkan
oleh buku ini adalah saya bertindak. Buku ini benar-benar menyemangati saya
untuk mau mengubah cara pandang kita terkait hubungan dengan orang lain.
Sebelumnya, saya termasuk orang yang cenderung pendiam dan introvert. Jangankan
menyapa teman baru, dengan teman sekelas namun kurang akrab saja saya susah
nyambungnya. Dale Carnegie menyelamatkan saya. Beliau membedah dan menyodorkan
fakta-fakta terkait hubungan personal. Salah satunya yang masih saya ingat
adalah “bahwa setiap orang ingin disapa duluan.” Egoisme dalam diri kitalah
yang membuat kita enggan menyapa orang lain. Kita inginnya orang lain yang
menyapa kita karena ini menjadi tanda bahwa orang lainlah yang butuh bicara
dengan kita, bukan sebaliknya. Dan, hal ini ternyata keliru menurut Carnegie.
Bagi Carnegie, orang-orang yang
mau mengambil inisiatif dan berbesar hati untuk menyapa orang lain terlebih
dahulu adalah orang-orang yang berjiwa besar. Memulai pembicaraan bukanlah
tanda kerendahan, melainkan tanda kemuliaan karakter seseorang. Kita tahu
setiap orang ingin disapa duluan. Kita tahu rahasia ini. Maka, orang yang
menyapa duluan-lah sebenarnya yang lebih tinggi nilainya. Masih banyak lagi hal
yang saya dapatkan dalam buku ini, tentang debat yang lebih sering mendatangkan
rasa puas diri alih-alih kebenaran, tentang cara-cara untuk bisa “dianggap
hangat” di berbagai lingkungan, tentang dorongan untuk selalu menjalin
persahabatan dengan orang-orang baru. Belajar mendengarkan, itu juga pelajaran
paling utama dalam buku ini. Masih banyak lagi hal-hal terkait relasi
antar-insan yang terjabarkan dengan begitu ramahnya dalam buku ini.
Percaya atau tidak, membaca
Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain telah menjadikan saya
pribadi yang lebih hangat, lebih ceria, lebih ramah, dan juga lebih dewasa.
Yang jelas, saya menjadi jauh lebih cerewet (dalam arti positif tentunya)
setelah membaca buku yang konon disebut sebagai salah satu buku babon psikologi
Barat modern ini. Terima kasih kepada Dale Carnegie. Saya, sebagaimana jutaan
pembaca buku Anda, berutang banyak atas sumbangan istimewa yang Anda berikan
dalam buku luar biasa ini. Dengan ini saya bersaksi bahwa saya telah diubah
secara positif oleh buku ini!
***
Waahh.. Bacaan dari Mas Dion benar-benar membuat Peek A Book tercengang. Busyettt daahhh, bukunya agak berat tapi kalau hasilnya oke gitu, boleh deh someday dibaca. Buat yang ingin kenalan sama Mas Dion, bisa dicolek
di akun Twitter
| Goodreads | Blog.
Terima kasih, mas Dion,
sudah mampir ke Peek A Book. Untuk guest post selanjutnya, nantikan
yaaa, only on Peek A Book.
Sepertinya bukunya menarik ya mbak saya kebetulan suka baca tipe buku seperti ini di banding novel
ReplyDeleteYuk, baca yuk, mbak :))
ReplyDeleteTerima kasih mbak Princess, sudah diperkenankan mengisi di blog indah ini :)
ReplyDelete