Penulis
: Erlin Natawiria
Penerbit
: Grasindo
ISBN
: 9786023756728
And the blurb..
Musik latar bukan sekadar aksesori bagi Winona.
Ketika food writer lain memusatkan perhatian pada rasa dan tampilan, Winona akan menajamkan telinganya untuk menilai pilihan lagu di sebuah tempat makan. Baginya, lantunan melodi memberi pengaruh besar terhadap suasana hati pengunjung. Semakin sesuai musik latar dengan hidangan, semakin tinggi penilaian yang akan Winona berikan.
Hingga kehidupan Winona berubah saat mengunjungi No. 46. Absennya musik latar dan kemisteriusan Aries mengusik benak hingga hatinya. Jerat yang coba dia lepaskan justru menariknya semakin dekat dengan pria yang menyimpan duka dan sepi yang terasa familier baginya. Belum cukup di situ, Winona pun harus berhadapan dengan Ethan—pesona dari masa lalu yang mengisi hidupnya dengan kenangan-kenangan manis.
Di antara iringan musik latar dan hidangan-hidangan lezat, Winona harus memilih: menghadapi rasa takut yang terus dia hindari atau kembali ke tempat ternyaman yang melengahkan?
Ketika food writer lain memusatkan perhatian pada rasa dan tampilan, Winona akan menajamkan telinganya untuk menilai pilihan lagu di sebuah tempat makan. Baginya, lantunan melodi memberi pengaruh besar terhadap suasana hati pengunjung. Semakin sesuai musik latar dengan hidangan, semakin tinggi penilaian yang akan Winona berikan.
Hingga kehidupan Winona berubah saat mengunjungi No. 46. Absennya musik latar dan kemisteriusan Aries mengusik benak hingga hatinya. Jerat yang coba dia lepaskan justru menariknya semakin dekat dengan pria yang menyimpan duka dan sepi yang terasa familier baginya. Belum cukup di situ, Winona pun harus berhadapan dengan Ethan—pesona dari masa lalu yang mengisi hidupnya dengan kenangan-kenangan manis.
Di antara iringan musik latar dan hidangan-hidangan lezat, Winona harus memilih: menghadapi rasa takut yang terus dia hindari atau kembali ke tempat ternyaman yang melengahkan?
Here we go..
Aku enggak percaya kalau ada
sepasang mantan yang bisa berteman
The Playlist, menceritakan kisah tentang seorang gadis
bernama Winona dan profesinya yang akhirnya mempertemukannya dengan seorang
lelaki yang misterius, Aries. Profesi Winona sebagai food writer atau lebih
dikenal dengan orang yang suka mereview makanan. Bersama dengan sahabatnya
Ghina, Winona menuliskan reviewnya pada laman YummyFood. Tapi alih-alih
menuliskan mengenai review makanannya, Winona menambahkan review mengenai
playlist di tempat makan tersebut. Percaya atau tidak, terkadang playlist juga
amat sangat mempengaruhi review atau rate tempat makan lho.
Winona memiliki kisah masa lalu bersama dengan Ethan. Sebelum
bekerja menjadi food writer, Winona memang bekerja bersama dengan Ethan menjadi
penulis review musik di Sound&Beat. Namun, karena satu dan lain hal,
hubungan tersebut berakhir. Namun, masalah di antara mereka berdua belumlah
selesai. Ada rahasia yang disimpan Ethan pada Winona. Rahasia yang membuat
Ethan amat sangat bersalah pada Winona.
Aku suka kemeja cowok. You know, it has no curves. Bisa menyembunyikan
bentuk tubuhku yang enggak keruan
Lalu, Winona yang saat sedang menuliskan review makanan,
akhirnya berkunjung ke satu tempat bernama No.46. Disana, dia bertemu dengan
sang pemilik tempat makan, Aries. Winona semakin bingung karena terbiasa
mendengarkan musik sebagai latar dari tempat makannya, namun, kali ini tak ada
musik apapun yang mengiringi sebuah tempat makan. Dan itu terjadi di No.46.
Winona semakin penasaran kenapa sang pemilik tak memasang lagu di tempat
makannya. Rasa penasaran Winona yang membuatnya menjadi semakin penasaran tak
hanya dengan tempat makannya, namun juga dengan sang pemiliknya.
Saat Winona kesusahan mencari tempat tinggal, Aries
akhirnya menawarkan tempat tinggalnya. Dan hal tersebut membuat Winona dan
Aries semakin dekat. Berbagi rahasia, berbagi masalah membuat keduanya semakin
dekat. Namun, ada satu hal yang disimpan Aries dan akhirnya saat Aries memilih
mengatakannya pada Winona, membuat Winona terjebak dalam masalah Aries dan
pekerjaannya.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Aries dan Winona? Lalu bagaimana
akhir kisah mereka?
Pernikahan bagiku seperti tes
level kehidupan, Ino. Atas nama Tuhan pula. Bukan untuk sekedar seks legal atau
meneruskan keturunan
Membaca novel ini seriusan, nggak hanya bikin lapar dan
pingin jalan-jalan serta nyanyi, tapi juga bikin gemes-gemes manja, baper,
ketawa, sebel, sedih, semuanya bercampur jadi satu. Penulisnya mampu merangkai
kata demi kata menjadi kalimat yang bikin pembacanya menjadi kesulitan buat
berpaling sejenak saja dari novel ini. Banyak banget pelajaran yang bisa
diambil dari novel ini. Tak hanya tentang makanan, musik, persahabatan,
hubungan antara mantan, tentang cinta dan kasih, tapi juga tentang arti
keluarga, dan penyelesaian masalah. Ahh, ikhlas juga.
Sosok Winona sendiri yang diceritakan disini, benar-benar
serasa berkaca dengan diriku sendiri. Aku pernah mengalami seperti yang Winona
alami, maksudnya disini bukan profesinya yaa, tapi kehidupan percintaannya.
Baper mode on dimulai. Masih merindukan mantan, tapi males memulai. Kemudian bimbang
datang saat bertemu dengan yang the one. Perjuangan Winona pun tak mudah, dan
itu bikin aku salut banget sama karakternya. Walaupun dia tertutup atau
menutupi dirinya dari orang luar, itu salah satu upayanya dalam melindungi
dirinya sendiri.
Karena, kamu tahu, pernikahan
hanya awal dari fase lain. Ini bukan tentang pestanya yang meriah, tetapi
bagaimana kami mempertahankannya sampai maut memisahkan
Dari Winona, aku belajar banyak hal. Jika ingin terlepas
dari masa lalu, selesaikanlah terlebih dahulu agar kehidupan barumu tak lagi
terbayang-bayang akan masa lalu. Begitu juga dengan perasaan bersalah. Berdamai
dengan diri sendiri akan menjadikan kita bisa menerima segala hal. Setidaknya kemampuan
Winona juga patut diacungi jempol. Bikin pingin makan kalau kayak gini. Enaknya
sambil dengerin lagu siapa ya.
Dari Aries, aku belajar untuk bisa menerima pendapat
orang lain, menerima kesalahan orang lain, mau memaafkan, dan tentunya berdamai
dengan dirinya sendiri. Terlebih lagi jika kesalahan tersebut dibuat oleh orang
yang selama ini diinginkan kehadirannya. Mengikhlaskan lebih baik, membuat hati
menjadi lebih lega dan hidup pun kembali berwarna.
Ciri khas juga penting mengingat
tempat makan di Bandung sekarang makin banyak, tapi menunya juga masih tipe
kebanyakan
Aku beneran baper, sedih banget saat Winona dan Aries
sama-sama menceritakan kisah kelam mereka berdua. Namun, berbarengan dengan
kelaparan saat membaca bagian dimana Winona pergi makan di tempat dengan
setting yang luar biasa indahnya ditambah dengan makanan yang luar biasa
enaknya. Gimana aku nggak mupeng, nggak lapar, dan nggak mungkin nggak makan
tengah malam kalau kayak gini. Senangnya aku, kalau yang lain sedih, aku malah
seneng. Soalnya makannnnnn. Dan membaca novel ini bikin referensi musikku jadi
bertambah banyak. Baru dengar Copeland juga. Duh, kemana aja sih aku selama
ini. Setelah sekian lama mendengarkan lagu korea, saatnya kembali mendengarkan
lagu barat.
Novel romance ini benar-benar membuatku jatuh cinta,
lapar, pingin nyanyi. Apalagi covernya yang menampilkan mie atau pasta yaa itu,
bikin makin lapar kan. Kece abis iniiii. Terlebih pasta merupakan salah satu
kesukaanku sih. Eh mie juga. Kemarin habis makan mie ayam goreng. Enak banget. Sebenarnya
sih itu lebih ke merealisasikan keinginan teman yang ngidam mie ayam goreng. Dan
habis dalam waktu 10 menit, hebat kan? Ketahuan lapar dan pinginnya sih kalau
kaya gitu. Ahay!
Seandainya bisa, aku ingin
mengambil kembalo sebagian hidupku yang sudah hilang
Aku suka dengan cara penulisnya mengenalkan sosok Winona
dan Aries serta orang-orang di sekitar mereka berdua. Tak hanya sekilas dan tak
begitu detail, namun terasa pas banget. Kemudian cara penulisnya menuliskan
interaksi antara kedua tokohnya yang awalnya kaku, lembut, kaku, canggung,
lembut. Bikin gemes sendiri.
Tokoh favoritku disini adalah Winona. Kenapa bukan Aries?
Karena Aries masuk ke dalam salah satu cogan yang harus disimpan rapat-rapat
dan tidak boleh buat orang lain. Fix, pembaca posesif. Bagaimana Winona bisa
menutupi masalah , menerima masalah, menjadi pendengar yang baik, sahabat yang
baik, memberikan masukan dan nasihat kepada seseorang dengan bahasa yang lugas,
tegas tapi menyentuh.
Mungkin kita dipertemukan untuk
belajar memperbaiki kesalahan, supaya tidak terulang lagi nanti.. saat bersama
orang baru
Aku juga suka dengan Ghina, sahabat Winona. Yang mau
bersabar menghadapi sikap Winona saat sedang kumat errornya. Menerima segala
review makanan yang diterima oleh Winona, yang lebih mengutamakan musiknya. Namun
perlahan menjadi seimbang.
Novel ini benar-benar komplit banget. Selain cerita mengenai
indahnya setting tempat makan di seputaran kota Bandung, tentang makanan yang
direview, juga ada cerita yang membuat novel ini semakin menarik untuk dibaca,
yaitu kisah persahabatan, cinta, saling memaafkan, berdamai dengan diri sendiri
dan ikhlas. Dijamin deh, saat kamu membaca novel ini, kamu akan langsung jatuh
cinta. Jangan lupa, siapkan camilan yaa.
Dan aku menunggu karya kamu selanjutnya yaa, kali ini aku
pingin baca kisahnya Ghina dan Leo atau Ethan dengan Rusianya. Please..
Aku tidak bisa menjanjikan apa pun selain kembali lagi
kepadamu
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)