Holaaa...
Setelah
kemarin kita Kondangan Cantik bareng Nurlovi, and now it's time for Mengenang Mantan bareng Dirsta.
Udah
kenal belum nih sama kak Dirsta? Udah tau kan buku karya kak Dirsta? Yang
belum kenalan, kenalan dulu yuk sama kak Dirsta. Buat yang udah kenal, akan
lebih mengenal dan jatuh cinta dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..
Oke,
simak yuk acara Bincang Santai bareng kak Dirsta..
Hallo,
Dirsta, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang?
Hai Kak, kabar baiiik, Alhamdulillah :D Aku lagi sibuk kuliah aja nih
kak, maklum masih maba. Huehehe.
Ehm,
Dirsta, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan? Ehm, Dirsta,
kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih?
Boleh dooong, hehe. Awal
hobi nulisku itu kalau nggak salah dimulai dari kelas satu SD. Jadi waktu itu,
aku sekeluarga lagi liburan ke Semarang, terus waktu itu kita mampir ke toko
buku yang ada di sana. Nah, di toko buku itu ada salah satu buku terbitan KKPK
(Kecil-Kecil Punya Karya) yang judulnya “Nasi untuk Kakek”. Dari situ tuh, umi ngomporin aku. Beliau bilang waktu itu,
“Ini lho Kak, seumuran kamu aja udah bisa nulis buku. Kamu nggak pengen?” Nah
karena aku orangnya kompetitif gitu (hahaha) jadinya ikutan semangat nulis,
deh, Kak. Hehehe.
Bisa
diceritain nggak, Dirsta, kenapa Dirsta, memilih genre romance dalam setiap
karya Dirsta? Tertarik untuk mengambil genre lain mungkin?
Karena menurutku, genre
romance itu genre yang paling ringan untuk dibaca dan ditulis. Kalau tertarik
mengambil genre lain, ada dooong. Pengen coba nulis historical fiction suatu
saat nanti, hehehe.
Adakah
cerita di balik penulisan semua karya Dirsta tersebut? Ada tantangan/kesulitan
tersendiri nggak, ? Kalau ada, di cerita apa, bab berapa?
Hmm dibalik karya ya…
Sebenarnya ide novel “Rewrite” itu muncul waktu aku kelas dua belas. Sekilas cerita, aku tuh anak homeschooling yang nggak pernah belajar
pelajaran di sekolah, dan kelas dua belas itu satu-satunya tahun di mana aku
harus mengejar ketertinggalanku di kelas sepuluh dan sebelas. Stress? Jelas! Jadi
menulis itu menjadi salah satu coping
stress-ku ketika aku sedang suntuk mempersiapkan UN dan SBMPTN. Jadi kayak
semacam ‘pelarian’ dari dunia nyata gitu… Hehehe.
Kalau kesulitanku waktu
nyelesaiin novel “Rewrite” itu kayaknya cenderung sama kayak masalahnya penulis-penulis
pemula yang lain sih, Kak, yaitu: moody. Jadi
kadang di tengah-tengah cerita, bawaannya pengen ganti cerita aja. Yaaa
pokoknya kudu ‘istiqomah’ di satu cerita aja, deh. Hehehe.
Dirsta,
apakah setiap kali Dirsta menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya
waktu yang dibutuhkan itu berapa lama?
Dulu, waktu aku masih
‘buta’ banget dengan dunia kepenulisan, aku nggak pakai riset sama sekali,
hehe. Jadi mau nulis yaaa tinggal nulis aja, gitu. Banyak banget logika lepas
dan hal-hal yang nggak sesuai sama dunia nyata. Tapi sekarang, alhamdulillah
aku sudah banyak belajar dari para pembacaku yang justru mengajari aku kalau
mau bikin tulisan tuh nggak bisa asal, harus pakai riset dulu. Hehehe. Biasanya
sih, aku tanya-tanya ke orang yang pekerjaannya berkaitan dengan tulisanku itu,
atau googling untuk memastikan lagi,
biar nggak salah.
Ada
rencana nggak, Dirsta, setelah Rewrite, akan ada karya terbaru Dirsta yang akan
terbit dalam waktu dekat ini? Atau ada rencana lain di dalam karir kepenulisan
Dirsta, mungkin?
Belum tau xD. Untuk saat
ini, aku masih lebih concern ke
kuliah aja, Kak. Maklum, dari anak homeschooling
yang santai nggak ada tugas, terus
jadi anak kuliah yang tiba-tiba banyak tugas… Hehehe.
Mungkin,
buat yang belum tau mengenai karya Dirsta, bisa diceritain sedikit ,
mengenai karya-karya Dirsta secara singkat?
Kebanyakan ceritaku
bertema romance, dengan sedikit
sisipan mengenai keluarga dan persahabatan di sana.
Menurut Dirsta sendiri, blogger buku itu
penting nggak sih, dalam karir kepenulisan Dirsta saat ini?
Penting banget. Selain
membantu penulis untuk mempromosikan bukunya, blogger juga sangat membantu
penulis untuk menemukan ‘kekurangan’ dari karyanya lewat review dari blogger tersebut.
Yang terakhir ya, Dirsta. Ada pesan
nggak untuk para pembaca setia novel Dirsta? Dan juga untuk para blogger
buku?
Untuk pembaca, terima kasih atas dukungan dan kesabarannya dalam menunggu
karya-karyaku, ya! Tanpa kalian, mimpiku untuk menerbitkan buku sejak mungkin
nggak akan bisa tercapai :”)) Dan seperti yang selalu aku bilang, kritik dan
saran kalian selalu aku tunggu!
Untuk para blogger buku, teruslah mereview
buku, ya. Pendapat para blogger buku sangat sangat penting dan berharga
bagi para penulis, supaya karya berikutnya dapat lebih berkualitas lagi.
***
Gimana bincang santai Peek A Book bareng kak Dirsta? Asyik
kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya selanjutnya,
lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai dengan apa yang kak Nurlovi
cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Makasih
banyak, kak Dirsta, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk
berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan ini bisa
menjadikan kita makin akrab yaa, kak *akrab, catet*.
Hi.. hi.. hi..
Untuk
karya dari Dirsta yang sudah terbit adalah :
Asyikkk,
kelar sudah bincang santai Peek A Book bersama dengan Dirsta. Sudah
punya karya Dirsta di atas? Belum? Yuk, buruan koleksi karya-karya Dirsta
tersebut. Don't go anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek
A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book
untuk ikut meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya
postingan ini, semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis
yaaa..
***
Tentang Dirsta:
Dirsta Alifia lahir pada
tanggal 15 September 1998. Saat ini
sedang menikmati hari-harinya sebagai mahasiswa program studi Psikologi di
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kontak Dirsta melalui:
Instagram dan wattpad:
dirstaalifia
Email:
alifia.dirsta@gmail.com
Waaah ka distra penulis rewrite 💕💕 aku suka banget sama dia karena bahasa tulisannya ringan dan cerita nya keren keren😍
ReplyDeleteDirsta anak psikolog ya?? wahh, kelahiran 1998?? hmm, adkku dong... Aku suka banget karya-karya Dirsta di wattpad khususnya Rewrite dengan sosok kapten pilot Gilang yang kece dan beda dengan cwok lain. Sukses terus dalam berkarya Dirsta ☺☺
ReplyDeleteAstagah seumuraaan :3
ReplyDeletebeda bulan doang. Keren ah udah berprestasi dalam karya. Smgt ya, ditunggu karya selanjutnya. Trmksh sudah menginspirasi
Btw, Gilang buat aku boleh? :v
Aku juga pingin mulai nulis di wattpad tapi kok aku malu :') Tapi Kak Dirsta ini bisa jadi 'panutanku'buat berani nyoba untuk nulis.
ReplyDeleteMakasih ya Kak! Semangat buat nulis terus!!
Wih Kak Dirsta, jadi inget aku pernah ngobrol singkat tentang "lucky factor" sama kamu di wattpad. Suksessss!! :)
ReplyDeleteKelas 1 SD udah mulai suka nulis ??!! Satu kata "KEREN". Perasaan dulu aku kelas 1 SD boro-boro kepikiran untuk nulis cerita. Yg ada maunya main, main dan main.
ReplyDeleteSemoga sukses terus, kuliahnya lancar. Ditunggu selalu bukunya kak.
Gokil! Hidupnya tertata rapih dari kecil. Seneng nulis dari SD, yaa pantes aja sekarang bisa nulis novel keren Rewrite ini. Marvelous ^^
ReplyDeleteWah umurnya masih muda banget, wajarlah mbak masih muda udah bisa berkarya orang udah dari kecil punya bakat menulis, diriku waktu kecil malasnya minta ampun, pas besarnya jadi kayak gini, susah untuk mengembangkan bakat.
ReplyDeleteWaah ka Dirsta anak psikologi, aku inshaallah mau masuk psikologi juga😁
ReplyDeleteSalah fokus pas baca judul Mengenang Mantan baren Dirsta, ku pikir bakal dikupas habis mengenai mantan kak Dirsta yg mungkin menjadi salah satu faktor tercetusnya cerita Immortal yg sekarang menjadi buku berjudul Rewrite><
ReplyDeleteSemangat kuliahnya dan teruslah berkarya.
Ga nyangka ya ternyata umur kita hampir seumuran ka Dirsta tapi aku masih kelas 2 SMA. Semoga aja nanti pas aku udah SMA kelas 3 bisa juga buat cerita kayak Ka Dirsta ya hehe... Aamiin😊😁
ReplyDeleteMasih muda dan berbakat di dunia tulis-menulis biar pun terbentur di sela-sela tugas. Patut di acungi jempol nih...
ReplyDeleteMenyinggum soal Riset. Aku setuju banget, deh, kalau sebelum membuat cerita yg perlu dilakukan pertama kali adalah harus di riset dulu dan ditetapkan ide pokoknya se-mantab mungkin. Supaya ketika sedang kena syndrom 'writer block' penulis bisa cepat-cepat mengatasinya, dengan baca ulang riset awal yang sudah ada. Dan, terpecahkanlah masalahnya, lalu lancar lagi deh nulisnya.
Semangat menulis ya dan semoga makin produktif. Fighting! :)
Wih, 1998, kita seumuran. Mantap lah keren.
ReplyDeleteMasih MABA tapi udah nerbitin buku. Aku udah pakai toga tapi buku belum ada satupun yang terbit :(
ReplyDeleteada, kan skripsi juga karya. Karya nonfiksi dengan kalangan terbatas (karena hanya diterbitkan dalam lingkup universitas) :)
DeleteWih seumuran, sama2 maba lagi. Sukses karir kepenulisan dan kuliahnya Disrta. Btw aku belum pernah nemu akun Dirsta di watty, nanti aku mampir dah
ReplyDeleteWow.. muda dan berbakat dalam bidang penulisan. Mudah-mudahan terus bisa berkarya. apalagi ambil jurusan psikologi. Jadi nanti bisa memperkaya kandungan tulisannya ke depan. Apalagi kalau mau beralih ke genre thriller atau misteri, kan banyak itu trik psikologisnya. Hehe.. Trims juga buat Mbak asri yang mewawancara penulis muda nan berbakat ini :)
ReplyDeletePerbincangan yang inspiratif. Walau muda tapi sudah sukses dengan tulisannya. Buat saya malu sekaligus termotivasi hehehe..
ReplyDeleteHuaaa penulisnya masih muda tapi udah bisa melahirkan sebuah buku, aku kapan. Aku juga pengen banget jadi penulis, bagi tips-tps nya donggg.
ReplyDelete#eh ngomong-ngomong mantannya siapa nih? Hehehe #ups salah fokus :D