Baca juga yaa.. (Mengenal Cinta yang Rumit bersama Mbak Irene Dyah)
Holaaa...
Setelah kemarin kita Mengenal Cinta yang Rumit bersama mbak Irene Dyah, nah sekarang saatnya kita Melihat Bintang Jatuh bersama mbak Silvarani.
Udah
kenal kan yaa sama mbak Silvarani? Udah
tau kan buku karya mbak Silvarani? Yang belum kenalan, kenalan dulu yuk sama
mbak Silvarani . Buat yang udah kenal, akan lebih mengenal dan jatuh cinta
dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..
Oke, simak yuk acara Bincang Santai bareng mbak Silvarani..
Hallo, Mbak Nadia, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang?
Hello semuanya. Kabarku baik.
Alhamdulillah. Hmm…. Kesibukannya apa, ya? Hehehe. Masih seputar menulis,
mengajar bahasaPrancis, dan tentu aja promo novel-novel nih.
Ehm, Mbak Nadia, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan,
mbak? Ehm, Mbak Nadia, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih?
Ceritain dong, Mbak Nadia, awal mula naskahnya diterbitkan sama penerbit Gramedia?
Nanya-nanya tentu aja boleh,
dong. Kalau tentang hoby menulis sebenernya baru kuliah kemarin. Aku menulis cerpen
dan kukirim ke beberapa majalah. Tapi sebenernya, dulu waktu SMA aku sering nulis
naskah teater sekolah dan waktu SMP tugas cerpen di pelajaran Bahasa
Indonesia-ku sempat disukai guru dan teman-teman. Hanya saja, waktu SMP belum terpikirkan
untuk menulis cerpen apalagi novel selain tugas dari sekolah.
Nah, kalau cerita awal mula naskahku
diterbitin di Gramedia. Jujur aku nggak nyangka banget. Sudah lima sampai enam tahun
lamanya aku ngerasain yang namanya masukin naskah ke berbagai penerbit dan ditolak,
bahkan pernah juga aku sampai nangis dan udah males nulis dan mengirimkan naskah
lagi. Tapi sebenernya, kalau aku ingat-ingat, waktu itu tidak ada satu pun
naskah yang aku kirimkan ke penerbit Gramedia. Aku sengaja tidak mengirimkan naskah
ke Gramedia karena aku ngerasa terlalu ‘muluk’ jika mengirimkan naskah ke penerbit
besar begitu.
Suatu hari, aku iseng memasukan
naskah novel ke salah satu penerbit Gramedia (Grasindo). Berbeda dengan pengalaman-pengalamanku
sebelumnya ketika mengirimkan naskah ke penerbit, kali ini aku nothing to lose. Aku nggak mengharapkan apa-apa.
Apalagi penerbit yang aku kirimkan naskah kali ini adalah penerbit besar. Aku sudah
siap kalau nanti naskahnya ditolak. Aku juga nggak “bawel” neleponin penerbit seperti
kebiasaanku sebelumnya. Mungkin karena terbiasa ditolak naskahnya, jadi pengharapanku
sudah biasa-biasa aja.
Tahunya, hampir satu tahun kemudian,
aku dapat telepon dan email yang mengatakan kalau naskah yang kukirim ke Grasindoituditerima.
Benar-benar nggak percaya. Habis itu, setahun kemudian, aku coba kirim naskah
lain lagi ke penerbit Gramedia lainnya (GramediaPustakaUtama), Alhamdulillah
keterima lagi. Benar-benar aku bersyukur banget sama Allah SWT.
Kalau boleh tau nih, ada alasan khusus nggak, Mbak Nadia memilih judul dari
setiap novel Mbak Nadia dalam bahasa Indonesia atau Inggris? Kemudian bisa
diceritain nggak, kenapa Mbak Nadia memilih genre romance di setiap karya Mbak Nadia?
Untuk ketentuan
judul novel dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sebenarnya aku nggak pernah
terlalu mikirin. Pokoknya apa yang lewat di benak aja. Kalau menurutku judulnya
lebih cocok Bahasa Indonesia, ya… aku pakai Bahasa Indonesia. Kalau menurutku judul
novelnya lebih cocok Bahasa Inggris, ya… aku pakai Bahasa Inggris. Bebas aja.
Sebenarnya,
aku suka menulis berbagai genre.Hanya saja, untuk
sekarang ini karya-karyaku yang bergenre “romance” yang keluar terlebih dahulu.
Di salah satu penerbit Indie, aku pernah mengeluarkan novel Fiksi Sejarah. Di
laptopku juga ada beberapa naskah thriller, science-fiction, Action, dan
horror. Cuma memang belum ada kesempatan untuk menyelesaikan dan mengirimkannya
ke penerbit.
Namun,
kalau aku lihat naskah dari genre-genre tersebut, rasanya aku tetap memasukan unsur
“romance”-nya walaupun porsinya sedikit. Misalnya beberapa tokohnya ada yang
saling naksir atau hanya kagum sesaat. Karena menurutku, “romance” atau “cinta”
bersifat universal dan memberikan bumbu tersendiri. Hanya saja, porsinya saja
yang disesuaikan dan jangan sampai malah menganggu jalannya cerita.
Adakah cerita di balik penulisan setiap karya Mbak Nadia tersebut? Ada
tantangan/kesulitan tersendiri nggak? Kalau ada, di cerita apa, bab
berapa?
Cerita
di balik penulisan setiap karya pastinya banyak dan beragam. Setiap karya novel
yang kutulis pasti punya cerita di balik penulisannya. Kalau tantangan dari menulisnya
sendiri mungkin kalau tiba-tiba “stuck” nggak ada ide. Atau ketika aku membaca ulang tulisanku dan mulai
menemukan hal-hal yang kurang “sreg”, akubisa rombak cerita lagi dan tentu saja
itu memakan waktu. Eh, padahal deadline sudah dekat.
Cerita / Novel yang manakah yang favorit atau difavoritin sama Mbak Nadia? Apa alasannya?
Waduh…
jujur aku nggak bisa milih. Aku sayang semua karyaku. Aku favorit sama semuanya.
Hehehe. Karena setiap novel memiliki tahap pembuatan dan kisah menarik yang
berbeda-beda.
Apakah setiap kali Mbak Nadia menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya membutuhkan waktu berapa lama?
Yap.
Tentu saja riset itu penting. Novel ringan atau pun novel bertema berat semuanya
butuh riset. Waktu yang bisa aku gunakan untuk riset beragam. Ada yang hanya sebulan,
ada juga yang sampai bertahun-tahun.
Ada rencana nggak dalam waktu dekat ini akan ada karya Mbak Nadia yang
terbit lagi? Kasih bocorannya donggg. Atau ada rencana lain di dalam
karir kepenulisan Mbak Nadia?
Hmm…
sehabis ini tentunya akan ada salah satu serial Around The World With Love
kloter kedua yang aku tulis. Ada juga dua skenario film Indonesia yang aku novelisasikan.
Insya Allah akan terbit akhir April dan satunya sekitar bulan Juni. Dua judul
film ini masih aku rahasiakan. Hehehe.
Di penghujung tahun
ini, Insya Allah akan terbit novel yang bercerita tentang seorang cewek (27
tahun) yang berprofesi sebagai fashion
business woman dan punya segudang mimpi untuk maju dan sukses. Apa yang ia jalankan ini tidak mudah karena dia
juga harus mengurusi kakeknya yang seorang pensiunan penerbang dan sepertinya mengalami
post power syndrome. Bagaimana kira-kira
jika dua orang manusia berbeda generasi ini tinggal dalam satu atap? Jangan lupa
nanti baca bukunya kalau sudahterbit, ya.
Apakah Mbak Nadia ingin mencoba sesuatu yang baru selain genre romance?
Tentu saja.
Mudah-mudahan aku punya kesempatan untuk melanjutkan naskah-naskah aku yang
belum selesai di laptop.
Mungkin, buat yang belum tau mengenai karya Mbak Nadia, bisa diceritain sedikit mbak, mengenai karya-karya Mbak Nadia?
Hmm…
Karya-karyaku itu apa, ya? Hmm…. Intinya aku suka nulis berbagai genre. Kalau teman-teman
mau lihat karya-karyaku apa saja beserta sinopsisnya, mungkin bisa buka blogku
di: silvaranibooks.wordpress.com
Untuk cerita Mbak Nadia yang mungkin masih tersimpan rapi di laptop,
apakah ada rencana akan dilanjutkan kemudian dibukukan?
As soon
as possible! Aku harap begitu.
Menurut Mbak Nadia sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, dalam karir kepenulisan Mbak Nadia saat ini?
Tentu saja
penting banget. Teman-teman blogger adalah rekan yang dapat memberikan penilaian
terhadap karya yang kita tulis. Jika bagus, saya akan pertahankan. Jika kurang bagus,
saran dan masukan mereka tentu saja sangat berarti. Selain itu, para blogger
secara otomatis membantu promo sebuah novel. Tak bisa dipungkiri lagi, mereka hanya
menulis status di social media bahwa mereka sedang membaca sebuah buku saja,
orang-orang jadi penasaran dan ingin tahu ceritanya. Mereka juga dapat diajak kerjasama
untuk membuat Give Away Novel di blog mereka dan rangkaian kuis lainnya.
Yang terakhir ya, Mbak Nadia. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia novel Mbak Nadia? Dan juga untuk para blogger buku?
Hmm
pesan untuk para pembaca setia novel-novel saya tentu saja hanturan terima kasih
yang tak habis-habisnya. Para pembaca adalah salah satu pemicu semangat seorang
penulis untuk berkarya, selain keluarga dan teman-teman. Saya juga senang jika dapat
menambah teman baru dari pembaca. Karena sebagai seorang penulis, kata dalam karya
yang kami tulis adalah media komunikasi dengan para pembaca di luar sana.
Kemudian, pesan untuk
para blogger buku, terimakasih bagi para blogger yang selama ini sudah membantu
saya untuk me-review, mengadakan kuis dan mempromosikan
novel-novel yang saya tulis. Dan untuk seluruh blogger buku secara keseluruhan,
sukses terus dan jangan berhenti untuk mengapresiasi buku-buku yang telah lahir
di dunia ini.
***
Gimana
bincang santai Peek A Book bareng mbak Silvarani? Asyik
kan?
Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya
selanjutnya, lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai
dengan apa yang mbak Silvarani cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja
tanggal mainnya.
Makasih
banyak, mbak Silvarani, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan ini bisa menjadikan
kita makin akrab yaa, mbak *akrab, catet*. Hi.. hi.. hi..
Untuk karya dari Silvarani yang sudah terbit adalah :
Asyikkk, kelar sudah bincang santai Peek A Book bersama dengan Silvarani. Diantara karya-karya Silvarani di atas, manakah yang sudah kalian baca? Don't go anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya postingan ini, semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Silvarani :
(diambil dari blog Silvarani)
Silvarani adalah seorang penulis dengan karya yang beraneka genre. Cerita seperti percintaan remaja, religi, bahkan fiksi sejarah pernah ia tulis. Saat ini, novel yang telah diterbitkan berjumlah lima novel. Kelima novel tersebut adalah Stories from The Past (genre fiksi sejarah), Soulmate on The Backstage (genre teenlit), Bintang Jatuh (genre semi-religi), L’eternita di Roma dan L’amore di Romeo (genre young adult).
(diambil dari blog Silvarani)
Silvarani adalah seorang penulis dengan karya yang beraneka genre. Cerita seperti percintaan remaja, religi, bahkan fiksi sejarah pernah ia tulis. Saat ini, novel yang telah diterbitkan berjumlah lima novel. Kelima novel tersebut adalah Stories from The Past (genre fiksi sejarah), Soulmate on The Backstage (genre teenlit), Bintang Jatuh (genre semi-religi), L’eternita di Roma dan L’amore di Romeo (genre young adult).
Kamu bisa menemukan kesehariannya di Twitter | Blog | Goodreads
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)