Baca
juga yaa.. (Baper bareng mbak Arumi)
Holaaa...
Setelah
kemarin kita Baper bareng mbak Arumi, nah sekarang
saatnya kita Mengenal Leyla Hana lebih dekat.
Udah
kenal kan yaa sama mbak Leyla? Udah tau kan buku karya mbak Leyla? Yang belum
kenalan, kenalan dulu yuk sama mbak Leyla . Buat yang udah kenal, akan lebih
mengenal dan jatuh cinta dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..
Hallo, Mbak Leyla, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang?
Alhamdulillah, sibuk mementori kursus menulis novel online "Smart
Writer", menulis novel, sesekali ikut lomba blog dan event blogger,
serta tentu saja melakukan pekerjaan utama sebagai ibu rumah tangga.
Ehm, Mbak Leyla, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan,
mbak? Ehm, Mbak Leyla, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih?
Ceritain dong, Mbak Leyla, awal mula naskahnya diterbitkan sama penerbit itu gimana sih?
Hobi nulis sejak SD. Awal mula naskah diterbitkan karena menang lomba menulis novel. Setelah itu jadi lebih mudah menembus penerbit, sehingga sampai saat ini sudah lebih dari dua puluh buku solo dan beberapa antologi cerpen dan nonfiksi yang diterbitkan.
Kalau boleh tau nih, ada alasan khusus nggak, Mbak Leyla memilih judul dari
setiap karya Mbak Leyla dalam bahasa Indonesia atau Inggris? Kemudian bisa
diceritain nggak, kenapa Mbak Leyla memilih genre romance di setiap karya Mbak Leyla?
Judul ada yang dibuat setelah naskahnya jadi, ada juga yang dibuat
duluan sebelum naskahnya ditulis. Kebanyakan judulnya dalam bahasa
Indonesia. Memilih genre romance karena lebih dekat dengan keseharian,
lebih mudah mengeksekusi naskahnya, dan secara segmen pasar juga lebih
luas.
Adakah cerita di balik penulisan setiap karya Mbak Leyla tersebut? Ada
tantangan/kesulitan tersendiri nggak? Kalau ada, di karya apa, bab
berapa?
Biasanya saya mengalami kesulitan menulis itu setelah sampai di halaman 90, karena sudah jenuh atau kurang kuat plotnya. Solusinya, saya membuat plot dan alurnya dulu sebelum masuk ke bab 1. Kalau endingnya sudah jelas, insya Allah naskahnya bisa cepat selesai. Kalau sedang jenuh menulis novel, saya menulis catatan ringan di blog atau jalan-jalan. Nggak usah jauh-jauh. Mengikuti kegiatan-kegiatan blogger pun sudah merupakan refreshing buat saya.
Novel pertama saya tentu saja yang paling berkesan, judulnya "Oke, Kita Bersaing!" Mengapa? Karena memenangkan sayembara menulis novel dan menjadi pembuka jalan untuk menerbitkan naskah di beberapa penerbit.
Apakah setiap kali Mbak Leyla menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya membutuhkan waktu berapa lama?
Baru-baru ini saja saya melakukan riset, karena sudah menulis di luar kehidupan saya sehari-hari. Lamanya riset bisa bertahun-tahun dan berjalan bersamaan dengan menulis novelnya.
Ada rencana nggak dalam waktu dekat ini akan ada karya Mbak Leyla yang
terbit lagi? Kasih bocorannya donggg. Atau ada rencana lain di dalam
karir kepenulisan Mbak Leyla?
Buku yang baru terbit itu nonfiksi berjudul "Suami dan Istri yang
Dirindukan Surga." (mohon disertakan kovernya). Sedangkan, untuk
novelnya, insya Allah masih digodok editor Gramedia Pustaka Utama.
Apakah Mbak Leyla ingin mencoba sesuatu yang baru selain genre romance?
Ya, ada draft novel thriller tapi karena berat menulisnya, belum selesai juga sampai sekarang hehe....
Mungkin, buat yang belum tau mengenai karya Mbak Leyla, bisa diceritain sedikit mbak, mengenai karya-karya Mbak Leyla?
Untuk novel, ada lebih dari 20 judul, sedangkan nonfiksi ada lima. Novel terakhir terbit tahun 2014 (2015 vakum), diantaranya berjudul: Aku Juliet (Moka Media), Dag, Dig, Dugderan (GPU), dan Brisbane (DAR! Mizan).
Untuk cerita Mbak Leyla yang mungkin masih tersimpan rapi di laptop,
apakah ada rencana akan dilanjutkan kemudian dibukukan?
Insya Allah, semoga bisa selesai semuanya dan diterbitkan.
Menurut Mbak Leyla sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, dalam karir kepenulisan Mbak Leyla saat ini?
Penting sekali, karena mereka membantu mempopulerkan buku kita dengan mengulasnya di blog dan membagikannya kepada pembaca.
Yang terakhir ya, Mbak Leyla. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia karya Mbak Leyla? Dan juga untuk para blogger buku?
Semoga pembaca setia berkenan membeli buku nonfiksi terbaru saya
hehe... Sedangkan untuk blogger buku, terima kasih lho sudah rajin
membaca buku dan mengulasnya di blog. Di zaman digital di mana
smartphone lebih menarik hati daripada buku, keberadaan blogger buku ini
membuat semangat para penulis tetap terjaga karena masih ada yang mau
membaca buku-bukunya.
***
Gimana bincang santai Peek A Book bareng mbak Leyla? Asyik
kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya selanjutnya,
lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai dengan apa yang mbak Leyla cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Makasih banyak, mbak Leyla, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek
A Book. Semoga dengan ini bisa menjadikan kita makin akrab yaa, mbak *akrab, catet*. Hi.. hi.. hi..
Asyikkk,
kelar sudah bincang santai plus kebaperan Peek A Book bersama dengan Leyla.
Diantara karya-karya Leyla di atas, manakah yang sudah kalian baca? Don't go
anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini
menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut meramaikan postingan di blog
ini. Semoga dengan adanya postingan ini, semakin menambah pertemanan di
antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Leyla :
Leyla Hana adalah nama pena dari Leyla Imtichanah, seorang ibu dari tiga anak salih (aaamiin): Ahmad Ismail Hania (8 tahun), Ahmad Sidiq Aghniya (7 tahun), dan Muhammad Salim Luthfi (3 tahun). Telah berumahtangga selama sembilan tahun dan melalui berbagai pembelajaran berharga dalam kehidupan pernikahannya. Puluhan buku telah berhasil diterbitkannya, berbentuk novel dan nonfiksi pernikahan. Leyla juga mengampu kelas online menulis novel dan nonfiksi populer di www.smartnulis.blogspot.com. Leyla bisa dihubungi melalui akun twitter dan instagram @LeylaHana dan aktif menuliskan catatan-catatan ringan di blognya: www.leylahana.com.
cantik hehe
ReplyDelete