Penulis : Silvarani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020326900
And the synopsis..
Mimpi buruk semakin
memperkeruh hari-hari Arka karena Wina belum bisa kembali ke Jakarta,
padahal Anjani dan Velia akan tampil dalam drama sekolah. Pada hari yang
sama, Arka harus mempresentasikan proyek bernilai triliunan rupiah.
Kalau sudah begitu, apakah Anjani dan Velia yang harus dikorbankan?
Apakah mereka harus tampil tanpa ditonton kedua orangtua?
Mungkin begitu.
Sampai suatu saat, sang “Didi” melakukan tindakan “super”!
Here we go..
Menurut Arka, menjadi laki-laki harus terang-terangan menunjukkan rasa cinta kepada orang yang disayanginya
Super Didi ini menceritakan tentang perjuangan seorang Ayah dalam mengurus keluarganya. Arka adalah seorang Ayah atau lebih akrab disapa Didi oleh kedua anaknya, Anjani dan Velia. Pekerjaannya adalah arsitek. Sebagai seorang arsitek, Arka sering sekali disibukkan dengan berbagai hal menyangkut pekerjaannya di kantor. Selain itu, Arka juga dipercaya oleh bosnya, David, untuk menjadi project leader sebuah proyek besar. Tak hanya bosnya yang berharap banyak pada Arka, namun juga timnya, Icha, Fuad, Rey, Pandu dan Mia.
Ngomong atau berpikir negatif nggak akan menyelesaikan masalah lho
Hingga satu hari, masalah tersebut datang juga. Wina yang tak lain istri Arka, ditelepon oleh sahabatnya, Meisya. Sambil menangis, Meisya curhat macam-macam. Wina merasa harus membantu sahabatnya tersebut karena teringat jasanya dulu padanya. Dalam waktu semalam, akhirnya diputuskan Wina berangkat ke Hongkong untuk membantu dan menemani sahabatnya dalam menyelesaikan masalahnya. Arka sebagai kepala keluarga dan seorang ayah, mendapat tanggung jawab untuk berperan ganda di rumah selama dua minggu.
Kita sebagai orangtua kan seharusnya memberi perlindungan dan memberi kepercayaan buat mereka
Arka benar-benar memainkan perannya sebagai ayah, pencari nafkah, kepala keluarga serta sebagai seorang ibu, menggantikan peran Wina. Di situ, Arka baru benar-benar menyadari betapa banyak hal yang dilakukan oleh seorang ibu dalam mengurus kedua anaknya, Anjani dan Velia. Banyak tugas yang diberikan oleh Wina kepada Arka, dari mengantar sekolah, mengepang rambut hingga menonton film kesukaan mereka serta les balet.
Dan, jangan salah, Arka bahkan bersedia menggantikan peran Wina untuk hadir di acara arisan ibu-ibu. Benar-benar membuat Arka semakin hopeless dengan deadline project yang sudah di depan mata, perannya sebagai ibu dalam mengurus Anjani dan Velia. Kehadiran Mayang dan Opa serta mbak Ami benar-benar tak membantu banyak dan malah membuat keadaan semakin bertambah kacau.
Zaman sekarang tak ada itu mengotak-ngotakkan kerjaan cowok atau cewek. Semua bisa
Benar-benar terharu. Baru kali ini (biasanya jarang), baca novel yang bercerita tentang keluarga. Keromantisan antara keluarga benar-benar terasa banget di novel ini. Rasa haru, emosi, bahagia, sebel, semua rasa fix lebur menjadi satu. Kisah keluarga yang saling menyayangi, mencintai, penuh perjuangan, pantang putus asa semuanya tersaji secara komplit di novel ini.
Menceritakan tentang Arka yang seorang kepala keluarga dan benar-benar berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Tetapi disisi lain ada peran yang begitu luar biasa yang diembannya, seorang ayah dari dua orang putri yang lucu-lucu. Tapi, semua itu rela ditinggalkannya demi mengurus dua buah hatinya tatkala ditinggal pergi ke Hongkong oleh Wina, istrinya.
Arka juga menyadari bahwa peran Wina sebagai “muti”-nya Anjani dan Velia
memang tidak dapat digantikan oleh siapapun. Begitu juga peran Arka
sebagai “didi” tak dapat digantikan oleh Wina. Mereka berdua adalah satu
kesatuan yang sama-sama berarti bagi Anjani dan Velia
Kalau menjalankan sesuatu dengan hati ikhlas, memang terbukti tak ada beban
Disini, aku benar-benar memahami perasaan Wina sebagai seorang ibu yang harus rela dan tega meninggalkan kedua buah hatinya. Rasanya benar-benar campur aduk. Walaupun sebenarnya aku nggak begitu suka sih dengan kalimat tega dan rela. Tapi, disini kekuatan hati mereka sebagai keluarga diuji. Bagaimana Wina benar-benar merindukan suami dan anak-anaknya dengan tulus.
Anjani dan Velia memiliki sifat seperti anak kecil pada umumnya. Suka makan, cengeng, manja, menonton film kartun kesukaan. Tapi, kita juga bisa mengambil hikmah dengan adanya kepergian Wina ke Hongkong, setidaknya dengan diasuh Didi, Anjani dan Velia menjadi pribadi yang mandiri. Selain itu, mereka tampak sangat memahami kenapa Didi dan Mutinya tidak bisa mengantarkan mereka les balet.
Memang begitulah suami-istri. Tangan harus saling menggenggam untuk menguatkan, dan raga harus saling memeluk untuk menentramkan
Alur yang dipakai tentu saja memakai alur maju dan diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Udah pas banget deh pakai sudut pandang orang ketiga. Jangan sudut pandang orang pertama, malah kurang dapat feelnya.
Tokoh favoritku tentu saja Arka (kirim Wina ke Timbuktu). Dia benar-benar sosok suamiable banget. Sosok ayah yang warbiyasak. Pegawai teladan. Kece abis deh. Dan aku paling sebel sama sosok mbak Ami. Kempesin beneran itu mbak Ami kemudian kirim deh ke Timbuktu sama Wina biar bikin kelompok arisan baru.
Menurutku, apa pun dilakukan mereka demi kebersamaan yang utuh
Kalian yang mencari novel bertemakan keluarga, kalian harus baca Super Didi ini. Apakah memang susahkah menjadi seorang ayah? Apakah mudahkah menjadi seorang ibu? Terlepas dari mudah, susahnya peran masing-masing, setidaknya ada keluarga tempat untuk selalu kembali pulang.
Tujuan
pernikahan adalah saling berbagi. Dalam pernikahan, nggak ada tuh
masalah suami adalah masalah suami aja, dan masalah istri adalah masalah
istri aja. Suami istri itu satu kesatuan yang sakral
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.
Thank you for visiting, sobat! :)