Pengarang : Arini Putri
Harga Jual : Rp 77.700,-
ISBN : 978-602-70362-5-3
Bulan/Tahun Terbit : Januari 2016
Panjang x Lebar : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : 386 hlm
Genre : Contemporary Romance
Kategori : Novel
And the synopsis..
SENNA
“Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”
CED
“Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja.”
*
Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu, seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.
Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.
Di mana pun Senna berada, akan selalu ada orang baik yang nolong Senna
Hari itu tanpa sengaja, Ced bertemu dengan Senna. Di pingir jalan, di dekat studio miliknya, saat ada segerombolan anak-anak yang bermain skateboard, Ced menolong Senna yang hampir ditabrak oleh anak-anak skateboard. Ced yang tak tahu kondisi Senna, hanya bisa memarahinya mengatakan kenapa tak hati-hati.
Ced hanya bisa menyesal saat mengatakan hal tersebut kepada Senna. Setelah mengetahui keadaan Senna, Ced ingin sekali meminta maaf. Namun dia tak pernah berhasil menemukan Senna. Ced kembali larut dalam kesibukan membuat pesanan dari sebuah kafe milik Ibu Mira, yaitu Bittersweet.
Ya, makanya cari! Kalau kamu enggak bisa lihat, kamu masih punya telinga, punya tangan. Dengar, sentuh, gunakan semua yang kamu bisa, Senna!
Ced adalah seorang furniture design. Dia memiliki kepribadian yang dingin, keras kepala, tatapan matanya tajam dan dia tak pernah peduli dengan lingkungan di sekitar dia. Hanya satu yang dia pedulikan, yaitu kayu. Tapi, pertemuannya dengan Senna, seorang gadis buta, perlahan membuat hidupnya berubah. Dia lebih sering mengunjungi Bittersweet demi bisa bertemu dengan Senna dan meminta maaf. Senna yang menjadi supplier cookies di Bittersweet secara rutin, membuat Ced betah berada di Bittersweet dengan dalih mencari ide.
Senna menangis. Dia teringat akan Papanya. Segala nasihat dan ajaran Papanya. Senna mengalami kecelakaan sejak dia berusia 10 tahun. Sejak saat itu dia buta. Satu-satunya orang yang dia miliki adalah Mamanya. Hingga saat akhirnya dia bertemu dengan Ced, membawanya pada sebuah pertemanan yang indah, yang benar-benar menerima keadaannya di saat orang lain menghina dan mencacinya. Senna berbagi kesukaannya, hidupnya dengan Ced. Begitu pun dengan Ced, dia membagi dunianya, kayu, dengan Senna. Termasuk mimpinya. Dimana tak ada yang pernah memahami mimpinya. Di saat yang lain mengatakan itu hanya impian kosong atau obsesi tapi, Senna berbeda. Dia meyakinkan jika Ced bisa mewujudkan mimpinya. Lalu bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Apakah impian Ced terkabul atau bagaimana keadaan Senna selanjutnya?
Aku.. enggak bisa melihat. Jadi, satu-satunya cara aku bisa memperhatikan kamu kerja dengan.. mendengar
Come Back To Me benar-benar menguras emosi dan air mata. Ada tawa dan juga air mata yang diberikan di dalam cerita ini. Sulit meletakkan novel ini walau hanya sebentar saja. Karena sungguh-sungguh mampu membuat penasaran ingin mengetahui akhir dari kisah cinta antara Ced dan Senna. Temanya memang sudah umum ditulis oleh penulis mana pun. Namun, cara menuliskan kisah ini benar-benar luar biasa. Penulis mampu membuat segala emosi pembaca bercampur menjadi satu.
Walaupun detail dari setting tempat di cerita ini tidak begitu diceritakan dengan detail tapi tak mengapa, setidaknya karakter yang diciptakan benar-benar mampu membuat pembaca berimajinasi membayangkan seperti apa sebenarnya tokoh Ced dan Senna. Kisah antara Ced dengan Kinar pun kurang diexplore lebih dalam, padahal sumpah, penasaran banget. Hanya diceritakan namun kurang mendetail. Berharapnya sih Kinar jadi jahat gitu, merebut Ced dari Senna atau melabrak Senna *korban sinetron banget*.
Minta maaf itu enggak dosa, kok. Enggak memalukan juga
Agak sedikit sebal dengan tokoh Malik. Busetttt. Masih ada gitu jaman sekarang yang udah tau temannya sebel bahkan benci setengah mati sama mantannya, tapi, masih aja dikasih kesempatan alias harapan buat bisa bersama lagi. Rasanya pingin Peek A Book jedotin kepalanya ke bantal biar sadar kalau cinta itu nggak bisa dipaksain.
Ayah Ced paling nggak suka melihat anaknya menjadi orang yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sebisa mungkin Ced ingin menunjukkan kepada ayahnya jika dia benar-benar bisa membuktikan mimpinya. Tipikal anak yang memiliki kemauan keras. Terlebih Ced nggak suka dikekang oleh ayahnya. Dia ingin hidup bebas.. lepas.. *upss, jadi nyanyi*.
Aku
cuma pengin seseorang yang bisa ikut bangga sama mimpiku dan paham
ketakutanku, juga tujuan hidupku. Aku enggak nuntut dia untuk tahu
seluk-beluk kayu atau tahu cara bikin kursi dan meja. Aku cuma pengin
dia bisa dukung setiap langkah yang aku ambil.
Siapa yang nggak sebel kalau memiliki orang tua tapi sukanya memaksakan kehendaknya kepada anaknya. Anaknya harus jadi ini, itu. Setidaknya berikanlah kebebasan kepada anak untuk menentukan pilihannya sendiri. Kalau jalan yang diambil salah, baru dikasih tau kalau salah. Jadi, Peek A Book sebel setengah mati sama Ayahnya Ced. Mendingan ayahnya Ced ganti aja sama Paman Widi.
Dibanding bergantung sama orang lain, makin lama kemampuan kita yang sebenarnya bisa tertelan bersama ketergantungan kita
Penulis mampu menceritakan interaksi kaku antara ayah dan anak, Ced dan anaknya dengan sungguh sangat apik. Tidak berlebihan, pas banget ramuannya. Membuat pembaca juga merasakan sebelnya setengah mati sama hubungan ayah dan anak ini. Satunya keras, satunya keras. Susah deh, menyatunya.
Interaksi yang ditulis oleh penulis dari kisah Ced dan Senna juga luar biasa apik. Bahasa yang digunakan, kemudian kondisi psikis dari Senna, kepribadian Ced saat sebelum bertemu Senna dan setelah bertemu Senna. Membuat kisah ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Terlebih lagi konflik yang diciptakan di antara mereka berdua benar-benar bikin Peek A Book langsung gigit bantal, cookies, pukul guling. Nyess banget. Kalau bahasa gaulnya MJJ alias Mak Jleb Jleb.
Aku
ambil keputusan ini, karena seseorang udah bikin aku sadar, kadang ada
yang lebih berharga dari impian kita. Kebahagiaan orang itu, lebih
berharga dari ambisi kita
Sedikit saran aja yaa, kalau mau baca Come Back To Me, siapin tissue, bantal, gulik, camilan, dan air minum. Karena benar-benar deh bakalan bikin emosi kamu bercampur jadi satu. Porsi masing-masing tokohnya pas banget. Disini kita bisa belajar bagaimana menghadapi orang yang keras kepala. Menghadapi jika memiliki teman yang buta. Lebih kepada psikologinya juga sih ya. Tak lupa juga kisah cintanyan yang sweet-sweet romantic gitu.
Covernya benar-benar mengambarkan sisi Ced dan Senna. Suka deh. Warnanya juga kece. Kayaknya dulu waktu pemilihan cover, ikutan milih cover yang ini deh.. Hmm.. Gaya penulis saat menceritakan kisah ini juga sederhana, nggak bertele-tele, dan chemistrynya dapat banget. Dan dapet banget feelnya. Congratz, mba Arini, kamu sudah berhasil membuat emosi Peek A Book porak poranda :D
Hati yang lembut saat terjatuh hanya akan sedikit luka, tapi hati yang keras saat terjatuh akan hancur berkeping-keping
***
Dan seperti biasanya, di setiap blog
tour bersama Penerbit Twigora dan kak Arini Putri, pasti ada challenge
tersendiri untuk setiap hostnya. Dan kali ini yang dipilih adalah gaya berpose sesedih mungkin, disertai caption KAPAN PULANG? AKU RINDU—Come Back To Me,
Arini Putri.
Udah oke kan foto sedihnya. Udah kelihatan sedihnya kan? Udah maksimal soalnya. Hehe..
Nah, buat kalian yang ingin mendapatkan 1 eksemplar novel Come Back To Me, jangan lewatkan giveawaynya yaa dalam Blog Tour pada
postingan berikutnya yaa.. Ingat, 3 jam lagi.. Stay tune terus di Peek A Book.
Nyahahaaaa..
ReplyDeletePincess muka kamuuuuu hahaa
Duhh, greget sama kehisupannya Senna sama Ced. Hidupnya pasti gk akan sama kyk yg dlu. Penasaran sama kisah selengkapnyaaa😸
ReplyDeleteFotonya unyu banget, hehehe.
ReplyDeleteYang menurut saya bagus di novel ini mungkin bagaimana penulis menceritakan hubungan anak-orang tua. Terlepas yang diceritakan sisi kelam atau baiknya. Saya tambah penasaran. Sebab prinsipnya, Tidak ada orang tua yang tega menyakiti anaknya.
Mbak Asri, mukamu loh lucu >_<
ReplyDeletePengen banget peluk Ced >_<
"Hati yang lembut saat terjatuh hanya akan sedikit luka, tapi hati yang keras saat terjatuh akan hancur berkeping-keping". what a deep words:(
ReplyDeletePenasaran banget sama kisah cintanya. Apalagi baru pertama kali baca cerita yg lead female nya buta :))
ReplyDeleteHahahahah...
ReplyDeleteMbak wajahnya :D kayaknya lebih mirip lagi manyun deh tuu dr pd sedih... heheh
Mana ekspresinya mbak... :D
Aku juga suka dgn desain covernya.. salam deh yaa utk yg buat desain-nya :D...
Aku suka baca novel yg bs buat aku baperrr... Paling favorite dgn Babperr
Semangta GA CBTM ;)
Ced bikin aku ingin mengenal dia lebih dekat. Bagaimana dia bertahan padahal banyak orang yang meragukan dirinya.
ReplyDeletePasti hidupnya Ced ni ngenes banget yaa. :D
Kovernya manis banget. Hangat.~
Mba Asri ekspresinya jadi lucu bukannya syedih. :D
Waahh Kak Asri mukanya unyu gitu :p
ReplyDeleteSuka quotes yg dipilih Kak Asri buat review ini. Yg terakhir apalagi, baguss. Jadi penasaran
Kakak, wajahmu itu loh :p Kece banget ney memang kakak princessku :*
ReplyDeleteAduh membayangkan membaca novel ini harus sediain perlengkapan tempur seperti tissue, tidak mengurangi rasa penasaranku sama sekali. Semoga saja bukan sad ending :D
Reviewnya bikin aku susah move on sama kisah Ced dan Senna yang bikin penasaran akut. Novelnya bisa jadi bakal calon bacaan yg pengen diulang-ulang bacanya :D
ReplyDeleteAku udah sediain 1 box tissue, masih kurang kah?
Aku mau jadi saksi kisah cinta Ced dan Senna yang mengharukan. Tolong, jangan buat aku penasaran.
Aku penggemar setia kalian Ced dan Senna, jadi baik-baik ya kalian disana, harus langgeng. Aku do'ain dari sini :D :D :D
wah sepertinya novel ini bikin baper ya? sampe harus sedia peralatan tempur utk baca hahaaa Tapi nggak sad ending kan ya??
ReplyDeleteTrus Malik itu siapa lagi? Tadi di post sebelumnya kenalan sama Kinar.. apa dia ada hubungannya sama Senna? Fix, biarkan aku menuntaskan teka-teki ini kaak! *pasang muka sedih* *lalu gak jadi* *pasti kalah saing sama foto diatas* *minder*
ReplyDeletePrincess bisa juga ih bikin ekspresi sedih >.<
ReplyDeletePasti abis mewek baca CBTM trus langsung deh dijepret kamera >.<
Anyway, ini adalah review CBTM yang kubaca ke sekian kali sepanjang ngepoin blog tour #CBTM ini dan makin bikin aku yakin kalau aku bener2 menginginkan buku ini!!!
"Hati yang lembut saat terjatuh hanya akan sedikit luka, tapi hati yang keras saat terjatuh akan hancur berkeping-keping"
Quote ini bener banget deh! Orang yang terlihat paling kuat dan tegar itu biasanya justru paling hancur hatinya kalau sudah mengalami patah hati.
ini kok aku malah fokus ke foto challenge nya yah?
ReplyDeleteekspresinya
Duh itu fotonya kok bisa gitu ya.Maaf salah fokus kak kayaknya Reviewnya malah lebih menarik ekspresi kak Asri deh .hehehe
ReplyDelete