Review Novel | Hello September - Ainun Nufus

Judul Buku : Hello September

Penulis : Ainun Nufus 
Penerbit : Diandra Creative 
ISBN : 9786021638644

Book Review kali ini masih sama dengan Novel karya mba Ainun Nufus yang berjudul Hello September. Pernah dengar lagu yang judulnya September Ceria? Dirasa-rasa sepertinya author satu ini terinspirasi dari lagu itu deh *sok tahu, minta dilempar lemper*. Mau punya Novelnya? Langsung ke DiandraCreative.

And the synopsis..

Dua orang yang mempunyai alasan masing-masing dalam hidupnya bertemu tanpa sengaja. 

Reta Abiyaksa dengan ambisinya untuk kehidupan menjadi lebih baik tanpa memperdulikan kisah cintanya yang tak tahu ujungnya.

Abiyan Dimitri dengan usaha melupakan masa lalunya, masa lalu menjadi alasan dia jadi seorang playboy sejati. 

Tujuan mereka kini hanya satu, kebersamaan dan menyadari kehadiran hati yang tepat untuk sebuah kebahagiaan.

Mampukan Reta mengubah tujuan hati Abiyan dan menjadi wanita bahagia? Mampukah Abiyan mengubah tujuan hati Reta dan melupakan masa lalunya? Hanya di bulan September kisah mereka akan menemui tujuannya. 

Ini adalah cerita di salah satu kotak work di Wattpad, bagian dari cerita Di Ujung Senja.

Here we go..

"Usahanya tak berhenti sampai di sini, hatinya selalu menguatkan untuk selalu menjadi lebih dan lebih" (hal. 2)

"Dia tahu bagaimana rasanya diremehkan, karena itu dia selalu menghargai setiap orang di kantornya" (hal. 9)

"Aku menikah untuk bahagia bukan untuk membuang sikap menyebalkanku seperti yang kamu tuduhkan" (hal. 13)

"Dia malah berterima kasih pada orang-orang yang pernah memandangnya sebelah mata, dia tak benci karena mereka dia bisa seperti ini. Sekarang dia siap menikmati kebahagiaannya yang sudah dicapainya" (hal. 23)

"Tertawalah, saat nanti bertemu denganku juga. Aku ingin melihat tawa dan senyum tulusmu" (hal. 25)

"Karena umur baru untuk pencapaian baru" (hal. 30)

"Dia nggak mau nantinya merasakan suka bahkan cinta pada hati yang tak tepat" (hal. 41)

"Bukan salahmu, tapi kuharap kamu nggak melupakan keberadaanku lagi" (hal. 43)

"Aku senang tapi juga patah hati bersamaan. Mungkin Tuhan sedang mengujiku" (hal. 50)

"Karena saat air mata itu luruh keluar dari kedua matanya, maka dia nggak akan sanggup berjalan tegak" (hal. 66)

"Kalau merasa diremehkan maka dia harus semakin berusaha agar lebih baik dan orang lain tak akan berani meremehkannya" (hal. 72)

"Aku nggak bisa, hatiku sudah berubah dan itu bukan salahmu" (hal. 79)

"Jauh dari jangkauan mata masih bisa dia perjuangkan, tapi saat cinta sudah jauh di hati maka akan sulit untuk mendekatkannya kembali saat cinta itu pernah terluka olehnya" (hal. 80)

"Aku ingin melupakan sesuatu, karena setiap aku ingat aku jadi mual sekali" (hal. 99)

"Apapun akan dia lakukan untuk wanita yang menjadi pelabuhan akhir dari pencarian ketenangan hatinya" (hal. 102)

"Apa yang dia rasa biar dia saja yang rasakan, orang lain nggak perlu ikut merasakannya ataupun ikut susah karenanya" (hal. 105)

"Hanya terkadang orang lain suka menganggap remeh dan menggunjing keluarganya yang sebenarnya bahagia, jauh dari kata menderita" (hal. 109)

"Dia menerima Abiyan bukan karena Abiyan lebih kaya dari mantannya tapi karena hatinya yang menginginkan dan kesungguhan Abiyan yang langsung menemui orang tuanya untuk menikahinya bukan sekedar untuk mengajaknya pacaran saja" (hal. 119)

"Tujuan hidupnya kini berubah, kebahagiaan Reta. Retapun menyandarkan kepalanya di bahu Abiyan, membayangkan kebahagiaan di depan mata. Tujuan hiduonya pun ikut berubah, menjadi wanita bahagia untuk pria yang dicintainya" (hal. 120)

"Hello September, hello kebahagiaanku" (hal. 123)